Makanan khas Lebaran di Solo diburu pembeli

Rabu, 31 Juli 2013 - 07:06 WIB
Makanan khas Lebaran di Solo diburu pembeli
Makanan khas Lebaran di Solo diburu pembeli
A A A
Sindonews.com - Memasuki penghujung Ramadan, pedagang makan ringan khas hari raya Idul Fitri mulai mengalami peningkatan omset. Makanan khas Lebaran itu mulai diburu para pembeli yang datang dari penjuru Kota Solo.

Berdasarkan pantauan Selasa (30/7/2013), pedagang kue semprong dan intip goreng di sejumlah pasar tradisional di Kota Solo yang paling banyak diserbu oleh para pembeli. Selain itu beberapa jenis makanan lainnya juga mengalami peningkatan permintaan seperti kacang bawang, keripik ceker, dan keripik usus.

Salah seorang pedagang, Suryanto, mengatakan peningkatan jumlah pembeli itu sudah mulai dirasakan sejak beberapa hari terakhir. Menurutnya, para pembeli mulai memborong makanan khas Lebaran sejak jauh-jauh hari. Hal itu dilakukan karena mendekati Lebaran kue-kue tersebut mulai sulit dicari di pasaran.

Suryanto mengatakan, naiknya pembeli beberapa hari terakhir diperkirakan mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Dia memprediksikan jumlah para pembeli akan terus meningkat hingga puncaknya saat H-3 dan H-2 lebaran.

"Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, makanan-makanan ini habis saat menjelang Lebaran karena pabriknya sudah tutup. Sehingga para konsumen membeli makanan itu sejak jauh hari. Biasanya yang memborong itu orang-orang Jakarta yang mulai mudik ke Solo," ujarnya.

Sementara itu, pedagang makanan lainnya Suprapti menyatakan, banyaknya permintaan tersebut menyebabkan kenaikan harga makanan itu dibanding hari-hari biasa. Menurutnya, kenaikan naiknya harga itu mencapai 10-25 persen di setiap makanan. Ia mencontohkan, harga kripik belut yang hari-hari sebelumnya berkisar Rp60.000 per kilogram kini harganya naik menjadi Rp80.000 perkilogram.

Namun, lanjut Suprapti, kenaikan harga tersebut tidak akan menyurutkan datangnya para pembeli. Pasalnya barang tersebut selalu diburu oleh para pembeli untuk menjamu tamu mereka saat lebaran tiba.

"Kalau harapan kami, kenaikan ini tidak berpengaruh pada penjualan. Kami ingin barang-barang ini ludes diburu para pembeli. Harga naik itu juga hanya setahun sekali, kami harap para pembeli memaklumi hal itu," ujarnya.

Salah seorang pembeli, Hangga, memaklumi kenaikan harga makanan khas Lebaran tersebut. Menurutnya kenaikan itu dinilai wajar karena jumlah peminatnya sangat banyak. Baginya harga naik tidak menjadi masalah, asalkan makanan khas Lebaran itu bisa diperolehnya.
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5344 seconds (0.1#10.140)