Ini penyebab angka kematian pemudik masih tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah pemudik yang tewas akibat kecelakaan tahun ini masih tinggi. Berdasarkan data NTMC Korlantas Polri, pada H-4 Lebaran jumlah pengendara yang meninggal dunia tercatat mencapai 212 korban jiwa dan didominasi kendaraan roda dua.
Anggota Komisi V DPR RI Marwan Jafar mengaku prihatin dengan masih banyaknya pemudik yang tewas di jalanan.
Ia pun kembali meminta agar pemerintah bisa menyediakan angkutan massal, agar bisa menekan jumlah pemudik yang meninggal dunia setiap tahunnya.
"Sekali lagi, angkutan massal adalah solusi untuk meminimalisasi kecelakaan, dan ini pemerintah harus menyediakan," kata Marwan saat dihubungi wartawan, Rabu (7/8/2013).
Menurut dia, hingga kini belum tersedia angkutan massal yang terjangkau oleh masyarakat, sehingga mereka memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi.
"Ini lagi-lagi belum tersedianya angkutan massal, seperti kereta api yang aman, nyaman dan murah," jelasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga mengatakan, penyebab lain masih tingginya pemudik tewas setiap tahun adalah, karena persepsi masyarakat yang menilai mudik dengan kendaraan pribadi khususnya roda dua masih dianggap aman meski dengan jarak tempuh yang jauh.
"Kesadaran masyarakat dan sekaligus budaya sebagian masyarakat harus diarahkan, bahwa menggunakan angkutan umum, seperti bus dan kereta api jauh lebih aman. Faktor keamanan harus nomor satu. Evaluasi setiap tahun secara rutin sudah dilakukan. Berbagai macam himbauan juga telah dilakukan," pungkasnya.
Anggota Komisi V DPR RI Marwan Jafar mengaku prihatin dengan masih banyaknya pemudik yang tewas di jalanan.
Ia pun kembali meminta agar pemerintah bisa menyediakan angkutan massal, agar bisa menekan jumlah pemudik yang meninggal dunia setiap tahunnya.
"Sekali lagi, angkutan massal adalah solusi untuk meminimalisasi kecelakaan, dan ini pemerintah harus menyediakan," kata Marwan saat dihubungi wartawan, Rabu (7/8/2013).
Menurut dia, hingga kini belum tersedia angkutan massal yang terjangkau oleh masyarakat, sehingga mereka memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi.
"Ini lagi-lagi belum tersedianya angkutan massal, seperti kereta api yang aman, nyaman dan murah," jelasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga mengatakan, penyebab lain masih tingginya pemudik tewas setiap tahun adalah, karena persepsi masyarakat yang menilai mudik dengan kendaraan pribadi khususnya roda dua masih dianggap aman meski dengan jarak tempuh yang jauh.
"Kesadaran masyarakat dan sekaligus budaya sebagian masyarakat harus diarahkan, bahwa menggunakan angkutan umum, seperti bus dan kereta api jauh lebih aman. Faktor keamanan harus nomor satu. Evaluasi setiap tahun secara rutin sudah dilakukan. Berbagai macam himbauan juga telah dilakukan," pungkasnya.
(stb)