Sambut Ramadan, Polri Siap Gelar Operasi Ketupat 2014
A
A
A
JAKARTA - Menghadapi datangnya Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2014, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan gelar Operasi Ketupat 2014.
Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Markas Besar (Mabes) Polri Komsaris Besar Polisi (Kombespol) Agus Rianto mengatakan, dalam rangka mengamankan jalannya ibadah di bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 137.795 personel.
Ribuan personel itu terdiri dari 86.243 dari unsur Polri. Sisanya terdiri dari unsur TNI, Kementerian Perhubungan, masyarakat, dan seluruh pihak terkait.
"Dari tahun ke tahun, Operasi Ketupat kami laksanakan selama 16 hari, yang terbagi 10 hari arus mudik lebaran serta 6 hari arus balik. Tahun ini kami akan menyiagakan 137.795 personel dari Polri, TNI, Dihub, dan seluruh pihak yang terkait untuk melakukan pengamanan selama arus mudik dan arus balik lebaran," ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jum'at (27/6/2014).
Dalam Operasi Ketupat 2014 ini, Polri membagi jalur mudik dalam dua wilayah prioritas. Dari total 31 Kepolisian Daerah (Polda) di seluruh Indonesia, 10 di antaranya masuk dalam wilayah prioritas 1 yang meliputi: Sumatera Selatan, Lampung, Banten, seluruh Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan. Sementara, 21 Polda lainnya masuk dalam wilayah prioritas 2.
Agus menambahkan, pihaknya berencana akan menyediakan 3.803 Pos Pengamanan dan Pelayanan di sepanjang jalur mudik Lebaran dengan 483 kamera CCTV yang telah digelar di beberapa titik-titik yang telah ditentukan. Selain itu, Polri juga akan menurunkan 21 hellicam dengan dukungan Polisi Udara untuk mantau setiap saat.
"Sehingga yang disampaikan Kapolri tentang target 8 jam dari Jakarta ke perbatasan Jawa Tengah dapat tercapai. Korlantas juga telah melakukan persiapan sejak dini, di antaranya dengan melakukan survei jalur mudik, sehingga akan diketahui titik-titik yang perlu ditambah personil keamanan dan pelayanan," ujarnya.
Agus optimistis, Operasi Ketupat 2014 akan lebih berhasil daripada tahun-tahun sebelumnya. Dia menyebutkan beberapa indikator keberhasilan yang diraih pihaknya dalam menjalankan pengamanan pada tahun lalu, di antaranya: Pada 2012 tercatat ada 5.233 kecelakaan lalu lintas. Angka ini mengalami penurunan sebesar 29,77% pada tahun 2013 dengan 3.675 kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu dari tingkat kefatalan korban, pada tahun 2012 terdapat 908 korban meninggal dunia, 1.505 luka berat, dan 5.139 luka ringan. Pada tahun 2013 jumlah ini mengalami penurunan menjadi 795 (12,44%) korban meninggal dunia, 1.302 (13,49%) luka berat, dan 4.819 (6,23%) luka ringan.
Untuk terus menekan angka kecelakaan lalu lintas, Polri mengimbau agar pemudik tidak menggunakan sepeda motor, terutama bagi pemudik jarak jauh.
"Kami imbau kepada saudara-saudara agar tidak menggunakan roda dua untuk mudik, apalagi jarak jauh. Kami telah bekerja sama dengan beberpa intansi seperti Angkatan Laut dan Menteri Peehubungan untuk mengadakan angkutan geratis bagi sepeda motor. Keberhasilan ini juga perlu peran serta masyarakat agar tertib di jalan dan mematuhi petunjuk dari petugas kami di lapangan," tuntasnya.
Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Markas Besar (Mabes) Polri Komsaris Besar Polisi (Kombespol) Agus Rianto mengatakan, dalam rangka mengamankan jalannya ibadah di bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 137.795 personel.
Ribuan personel itu terdiri dari 86.243 dari unsur Polri. Sisanya terdiri dari unsur TNI, Kementerian Perhubungan, masyarakat, dan seluruh pihak terkait.
"Dari tahun ke tahun, Operasi Ketupat kami laksanakan selama 16 hari, yang terbagi 10 hari arus mudik lebaran serta 6 hari arus balik. Tahun ini kami akan menyiagakan 137.795 personel dari Polri, TNI, Dihub, dan seluruh pihak yang terkait untuk melakukan pengamanan selama arus mudik dan arus balik lebaran," ujar Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jum'at (27/6/2014).
Dalam Operasi Ketupat 2014 ini, Polri membagi jalur mudik dalam dua wilayah prioritas. Dari total 31 Kepolisian Daerah (Polda) di seluruh Indonesia, 10 di antaranya masuk dalam wilayah prioritas 1 yang meliputi: Sumatera Selatan, Lampung, Banten, seluruh Jawa, Bali, dan Sulawesi Selatan. Sementara, 21 Polda lainnya masuk dalam wilayah prioritas 2.
Agus menambahkan, pihaknya berencana akan menyediakan 3.803 Pos Pengamanan dan Pelayanan di sepanjang jalur mudik Lebaran dengan 483 kamera CCTV yang telah digelar di beberapa titik-titik yang telah ditentukan. Selain itu, Polri juga akan menurunkan 21 hellicam dengan dukungan Polisi Udara untuk mantau setiap saat.
"Sehingga yang disampaikan Kapolri tentang target 8 jam dari Jakarta ke perbatasan Jawa Tengah dapat tercapai. Korlantas juga telah melakukan persiapan sejak dini, di antaranya dengan melakukan survei jalur mudik, sehingga akan diketahui titik-titik yang perlu ditambah personil keamanan dan pelayanan," ujarnya.
Agus optimistis, Operasi Ketupat 2014 akan lebih berhasil daripada tahun-tahun sebelumnya. Dia menyebutkan beberapa indikator keberhasilan yang diraih pihaknya dalam menjalankan pengamanan pada tahun lalu, di antaranya: Pada 2012 tercatat ada 5.233 kecelakaan lalu lintas. Angka ini mengalami penurunan sebesar 29,77% pada tahun 2013 dengan 3.675 kecelakaan lalu lintas.
Sementara itu dari tingkat kefatalan korban, pada tahun 2012 terdapat 908 korban meninggal dunia, 1.505 luka berat, dan 5.139 luka ringan. Pada tahun 2013 jumlah ini mengalami penurunan menjadi 795 (12,44%) korban meninggal dunia, 1.302 (13,49%) luka berat, dan 4.819 (6,23%) luka ringan.
Untuk terus menekan angka kecelakaan lalu lintas, Polri mengimbau agar pemudik tidak menggunakan sepeda motor, terutama bagi pemudik jarak jauh.
"Kami imbau kepada saudara-saudara agar tidak menggunakan roda dua untuk mudik, apalagi jarak jauh. Kami telah bekerja sama dengan beberpa intansi seperti Angkatan Laut dan Menteri Peehubungan untuk mengadakan angkutan geratis bagi sepeda motor. Keberhasilan ini juga perlu peran serta masyarakat agar tertib di jalan dan mematuhi petunjuk dari petugas kami di lapangan," tuntasnya.
(hyk)