Kemenag Tegaskan Harus Ada Kesepakatan tentang Hilal

Jum'at, 27 Juni 2014 - 23:38 WIB
Kemenag Tegaskan Harus Ada Kesepakatan tentang Hilal
Kemenag Tegaskan Harus Ada Kesepakatan tentang Hilal
A A A
JAKARTA - Sidang isbat penentuan awal bulan Ramadan 1435 H yang digelar di Kementerian Agama (Kemenag) telah memutuskan, 1 Ramadan jatuh pada Ahad (Minggu) 29 Juni 2014.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, dirinya bersyukur sidang Isbat penentuan awal Ramadan telah selesai dengan lancar.

Ia melaporkan, dari 63 titik pemantauan hilal yang telah ditentukan di seluruh Indonesia, belum ada satupun petugas yang berhasil melihat hilal.

"Berdasarkan laporan di 63 titik pemantauan, tidak ada satu pun petugas yang berhasil melihat hilal. Ketinggian hilal tidak sampai satu derajat, sehingga sidang isbat memutuskan untuk isti'mal atau melengkapi Bulan Sya'ban menjadi 30 hari," kata Lukman Hakim di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (27/6/2014).

Selain definisi tentang hilal yang saat ini masih banyak perbedaan, Lukaman berharap, ke depan seluruh pihak yang berkepentingan harus dapat bersepakat dalam hal kriteria hilal.

"Ada perbedaan yang belum sama tentang apa yang dimaksud dengan hilal. Sehingga, kemudian hal inilah yang melahirkan perbedaan," ujarnya.

Dalam sidang Isbat itu, Lukman mengatakan, telah terdapat sinyal positif terkait upaya menghadapi perbedaan kriteria dan definisi hilal tersebut.

Dia mengatakan, telah ada rekomendasi yang disepakati oleh semua ormas Islam, tokoh ulama, ahli falaq, dan pakar astronomi untuk dapat menyatukan kriteria hilal.

Sehingga ke depan, dalam kondisi apapun, dapat dengan tegas dinyatakan apakah hilal ini bisa dilihat atau tidak. "Yang perlu kita lakukan adalah, harus lebih banyak melakukan forum kajian yang melibatkan tokoh ormas Islam serta para pakar astronomi dan menyempurnakan kriteria rukyat dan penyamaan persepsi tentang definisi hilal itu sendiri," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi, apakah ke depan dengan usaha penyatuan kriteria itu, seluruh umat Islam di Indonesia dapat melakukan ibadah puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri secara bersamaan, Lukman mengatakan,
"Iya itu nanti. Kita cari dulu persamaan kriteria itu. Jadi perlu pendalaman lebih dalam lagi," ujarnya.

Ia menambahkan, Kemenag punya komitmen yang tinggi untuk menginisiasi forum semacam ini. "Agar punya hasil yang lebih baik. Agar bagaimana perbedaan setiap tahun ini tidak selalu terulang," tuntasnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0440 seconds (0.1#10.140)