Masjid Istiqlal dipenuhi Perantau yang Bersiap Iktikaf

Jum'at, 18 Juli 2014 - 00:06 WIB
Masjid Istiqlal dipenuhi Perantau yang Bersiap Iktikaf
Masjid Istiqlal dipenuhi Perantau yang Bersiap Iktikaf
A A A
JAKARTA - Menjelang 10 hari terakhir, masjid-mesjid besar banyak di datangkan oleh umat muslim untuk beritikaf. Ritual ini dilakukan oleh umat muslim dalam rangka mendapatkan malam lailatul qadar yang diyakini adalah malam kebaikan 1.000 bulan.

Suasana hening dan sejuk di dalam Masjid Istiqlal Jakarta dipenuhi oleh umat muslim dari berbagai daerah. Lantunan shalawat mengisi waktu siang untuk mencari pahala berlimpah.

Tidak jarang warga yang tinggal di sekitar bahkan luar pulau jawa juga datang untuk beriktikaf. Masjid Istiqlal dipilih banyak muslim disini sebagai masjid alternatif.

Selain nyaman, keramahan pengurus masjid yang memfasilitasi kebutuhan para muslim beriktikaf. Salah satunya Sari (40) dari Brebes yang datang bersama adik dan teman satu kampung untuk beritikaf.

Menurut dia, Masjid Istiqlal yang dekat dengan stasiun membuat dirinya dan teman-temanya merasa nyaman untuk beriktikaf. “Saya sejak 2012 beriktikaf terus di sini. Alhamdulilah tahun ini masih bisa beriktikaf,” ungkapnya.

Sementara itu Hajah Raisa Nelly yang datang dari Medan, tahun ini dirinya beriktikaf di Masjid Istiqlal. “Sebelumnya saya sering beritikaf di masjid di kampung. Sedangkan tahun kemarin saya beriktikaf di Masjid Al Azhar,” katanya.

Kebiasanya beritikaf menjadi hal yang wanita separuh baya ini syukuri. Hal ini menjadi kegiatan rutinya setiap Bulan Ramadan datang. Biasanya dirinya yang hidup sendiri di Medan beriktikaf menjelang 10 hari terakhir Ramadan.

“Saya sudah persiapkan ini sejak awal Ramadan datang agar Allah SWT memberikan saya umur agar dapat menikmati Ramadan dan emcnari pahala berlimpah,” katanya.

Dia berniat menghabiskan Ramadan di Masjid Istiqlal sampai Idul Fitri datang. Setelah itu, perempuan yang berlogat melayu ini akan berkunjung ke rumah empat orang anaknya yang merantau di Jakarta.

“Saya sekalian mau melihat anak saya karena semua anak saya sekolah dan menikah di Jakarta,” ungkapnya.

Sementara itu di tengah ceramah salat dzuhur, Pengurus Pusat Badan Koordinasi Pendidik Alquran dan Keluarga Sakinah Indonesia (BK PAKSI) Udin Syamsudin MZ mengatakan iktikaf dilakukan umat muslim pada saat Bulan Ramadan.

Menurut Imam Malik, kata dia, iktikaf dapat diniatkan di dalam diri dengan tinggal di dalam masjid lamanya mencapai 10 hari. Sedangkan pendapat dari golongan Hanafiyah mengatakan, sedikitnya beriktikaf selama sehari semalam.

Menurut pendapat Imam Syafii, sedikitnya sejenak dan tidak ada batas waktu lama. Dia menjelaskan, beritikaf adalah berdiam diri atau berkonsentrasi di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5987 seconds (0.1#10.140)