Waspadai Penyempitan Jalan dan Simpul Kemacetan di Boyolali-Solo
A
A
A
BOYOLALI - Para pemudik yang bakal melintasi jalur Boyolali-Solo diimbau mewaspadai sejumlah titik rawan kecelakaan. Titik rawan kecelakaan itu tersebar di beberapa tempat di jalur utama mudik yang berasal dari Semarang menuju Solo.
Kasatlantas Polres Boyolali Ajun Komisaris Polisi (AKP) Priyono menyebutkan, titik rawan kecelakaan itu di antaranya di sekitar Jembatan Kenteng dan Bakalan, Kecamatan Ampel, serta Jembatan Penggung, Kecamatan Boyolali Kota. Di jembatan tersebut, terjadi penyempitan arus baik dari arah Semarang ataupun dari arah Solo.
Penyempitan jalan yang terjadi di wilayah itu, menurutnya, tidak terlalu terlihat oleh pengguna jalan dari kedua arah. Sehingga, hal itu bisa menimbulkan kecelakaan bagi para pengguna jalan yang akan melintasi kawasan itu. Para pengguna jalan yang kurang berhati-hati bisa keluar jalur dan masuk ke jurang atau menabrak jembatan.
"Penyempitan jalan itu tidak terlihat, padahal itu sangat berbahaya sekali, kami minta kepada para pemudik untuk tetap waspada," ucap Priyono, Sabtu (19/7/2014).
Selain penyempitan jalan, para pemudik juga diminta untuk mewaspadai adanya kemacetan di sejumlah pasar yang ada di jalur utama itu, seperti Pasar Ampel dan Pasar Boyolali Kota.
Memasuki wilayah Kartasura, para pemudik juga diharapkan mewaspadai adanya pertemuan arus kendaraan yang berasal dari jalur Pantai Utara dan jalur Pantai Selatan yang melintasi Yogyakarta. Kemacetan di wilayah itu setiap tahunnya selalu terjadi akibat sempitnya jalan yang ada. Tidak hanya itu, kemacetan juga diperparah dengan banyaknya kendaraan yang terparkir di sekitar pusat perbelanjaan di wilayah Kartasura, yang membuat jalan semakin menyempit.
Ketika memasuki Kota Solo, para pemudik diminta untuk mewaspadai 14 titik kemacetan yang ada di dalam kota. Kepala Bidang lalu Lintas, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solo Sri Baskoro menyebutkan, titik kemacetan itu dimulai dari Simpang Jajar, Faroka, Kerten, Purwosari, Simpang Dawung, dan Coyudan bagi para pemudik yang akan menuju wilayah Wonogiri dan Sukoharjo.
Untuk Pemudik yang menuju Jawa Timur, diminta mewaspadai titik kemacetan di Simpang Tugu Wisnu, kawasan Manahan, Banyuanyar, Sumber, Girimulyo, kawasan Kapten Mulyadi, Slamet Riyadi, dan Simpang Joglo.
Guna mengantisipasi kemacetan pada simpul-simpul itu, para pengguna jalan diminta untuk menaati arahan dan saran mengenai jalur alternatif yang diberikan oleh petugas Dishubkominfo. Rambu-rambu mengenai adanya jalur alternatif tersebut saat ini telah dipasang Dishubkominfo di sejumlah persimpangan jalan yang ada di Kota Solo. Tidak hanya itu, saran tersebut juga akan disampaikan melalui Virtual Message Sign (VMS) yang terpasang di sejumlah ruas jalan di Kota solo.
"Untuk antisipasi awal, pemasangan rambu jalur alternatif sudah kita siapkan. Nantinya juga akan ada petugas yang merekayasa jalur sesuai dengan kebutuhan," ucap Baskoro.
Kasatlantas Polres Boyolali Ajun Komisaris Polisi (AKP) Priyono menyebutkan, titik rawan kecelakaan itu di antaranya di sekitar Jembatan Kenteng dan Bakalan, Kecamatan Ampel, serta Jembatan Penggung, Kecamatan Boyolali Kota. Di jembatan tersebut, terjadi penyempitan arus baik dari arah Semarang ataupun dari arah Solo.
Penyempitan jalan yang terjadi di wilayah itu, menurutnya, tidak terlalu terlihat oleh pengguna jalan dari kedua arah. Sehingga, hal itu bisa menimbulkan kecelakaan bagi para pengguna jalan yang akan melintasi kawasan itu. Para pengguna jalan yang kurang berhati-hati bisa keluar jalur dan masuk ke jurang atau menabrak jembatan.
"Penyempitan jalan itu tidak terlihat, padahal itu sangat berbahaya sekali, kami minta kepada para pemudik untuk tetap waspada," ucap Priyono, Sabtu (19/7/2014).
Selain penyempitan jalan, para pemudik juga diminta untuk mewaspadai adanya kemacetan di sejumlah pasar yang ada di jalur utama itu, seperti Pasar Ampel dan Pasar Boyolali Kota.
Memasuki wilayah Kartasura, para pemudik juga diharapkan mewaspadai adanya pertemuan arus kendaraan yang berasal dari jalur Pantai Utara dan jalur Pantai Selatan yang melintasi Yogyakarta. Kemacetan di wilayah itu setiap tahunnya selalu terjadi akibat sempitnya jalan yang ada. Tidak hanya itu, kemacetan juga diperparah dengan banyaknya kendaraan yang terparkir di sekitar pusat perbelanjaan di wilayah Kartasura, yang membuat jalan semakin menyempit.
Ketika memasuki Kota Solo, para pemudik diminta untuk mewaspadai 14 titik kemacetan yang ada di dalam kota. Kepala Bidang lalu Lintas, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Solo Sri Baskoro menyebutkan, titik kemacetan itu dimulai dari Simpang Jajar, Faroka, Kerten, Purwosari, Simpang Dawung, dan Coyudan bagi para pemudik yang akan menuju wilayah Wonogiri dan Sukoharjo.
Untuk Pemudik yang menuju Jawa Timur, diminta mewaspadai titik kemacetan di Simpang Tugu Wisnu, kawasan Manahan, Banyuanyar, Sumber, Girimulyo, kawasan Kapten Mulyadi, Slamet Riyadi, dan Simpang Joglo.
Guna mengantisipasi kemacetan pada simpul-simpul itu, para pengguna jalan diminta untuk menaati arahan dan saran mengenai jalur alternatif yang diberikan oleh petugas Dishubkominfo. Rambu-rambu mengenai adanya jalur alternatif tersebut saat ini telah dipasang Dishubkominfo di sejumlah persimpangan jalan yang ada di Kota Solo. Tidak hanya itu, saran tersebut juga akan disampaikan melalui Virtual Message Sign (VMS) yang terpasang di sejumlah ruas jalan di Kota solo.
"Untuk antisipasi awal, pemasangan rambu jalur alternatif sudah kita siapkan. Nantinya juga akan ada petugas yang merekayasa jalur sesuai dengan kebutuhan," ucap Baskoro.
(zik)