Iktikaf Beri Ketenangan Hidup
A
A
A
JAKARTA - Lautan manusia terlihat memenuhi lantai dasar Masjid Istiqal, Jakarta Pusat. Terlihat berbagai aktifitas dilakukan hanya untuk mendapatkan pahala berlimpah dari Allah SWT.
Di antara sela tiang di Mesjid Istiqal terlihat sosok laki-laki berparas Papua sedang membaca Alquran denhan hikmat dan santun. Abdulrahman (50), seorang mualaf dari tanah Papua melaksanakan iktikaf dengan membawa tiga orang anaknya.
"Iktikaf adalah kelebihan ibadah yang dapat dilakukan umat Muslim dalam mencari ridho Allah SWT dan rahmat di Bulan Ramadan," begitu kata Abdul di Masjid Istiqlal, Minggu 20 Juli 2014 malam.
Sejak puasa kesembilan bapak empat orang anak ini melaksakan iktikaf dengan bekal seadanya. Penghasilan dari wirausaha yang ditekuni di Bandung, dipersiapkan untuk melakukan ibadah full di Masjid Istiqal. Selama 10 tahun dirinya melaksanakan iktikaf untuk mendapatkan lailatul qadar.
"Insya Allah saya di sini sampai salat Id. setelah itu Lebaran kedua kembali dengan anak-anak ke Bandung," ujar bapak yang bisa mensekolahkan anaknya sampai ke Mesir itu.
Kebiasaan beritikaf sudah dijalankannya selama 17 tahun. Selain Masjid Istiqal yang pernah dikunjungi, Andulrahman juga pernah melaksakan ibadah iktikaf di Masjid Sunan Apel Surabaya, Masjid Sunan Giri, dan Masjid di daerah Bangkalan Madura dan Aceh.
Kebiasannya menjalankan iktikaf dirasakan sebagai candu yang harus dilakukan selama Ramadan. "Saya memfokuskan ibadah setuhnya tanpa melakukan pekerjaan berdagang dan kegiatan lainnya. Sambil melatih anak-anak agar menjadi biasa," ucapnya.
Dengan beriktikaf, dirinya mengaku mendapat ketenangan jiwa dan batin dalam menghadapi kehidupan. Menjadi seorang single fighter di kampung orang bukanlah perkara mudah, sambil mengajarkan makna puasa yang sesungguhnya kepada buah hati dengan mengajaknya beriktikaf dirinya yakin anak-anaknya nanti dapat menjaga ibadahnya.
"Saya ajarkan mereka dengan beriktikaf adalah salah satu ibadah yang mencari ridha Allah. Karena saya telah mendapatkan banyak kelebihan dari kebaikan Allah SWT selama menjalankan iktikaf," paparnya.
Menurutnya, manusia memiliki banyak permasalahan dalam kehidupan. Jarena selain jasat, ruh dan fungsi oragn tubuh seperti otak juga kembali ke fitrahnya. Karena itu senua, telah terkontaminasi oleh banyak perjalanan kehidupan.
"Maka iktikaf adalah salah satu ibadah ya dapat dilakukan untuk masa cooling down dalam memersiapkan diri kedepan," paparnya.
Dirinya mengaku, selama menjadi menteri belum kembali beriktikaf dalam mengahabiskan 10 malam terakhir Ramadan. Karena kesibukanya sebagai pejabat negara, Salim juga mengatakan, selama dirinya menetap di daerah Condet, Jakarta Timur dirinya sering beriktikaf di Masjid.
"Karena beritikaf adalah memberikan bekal dan energi untuk kehidupan kedepan," tegasnya.
Di antara sela tiang di Mesjid Istiqal terlihat sosok laki-laki berparas Papua sedang membaca Alquran denhan hikmat dan santun. Abdulrahman (50), seorang mualaf dari tanah Papua melaksanakan iktikaf dengan membawa tiga orang anaknya.
"Iktikaf adalah kelebihan ibadah yang dapat dilakukan umat Muslim dalam mencari ridho Allah SWT dan rahmat di Bulan Ramadan," begitu kata Abdul di Masjid Istiqlal, Minggu 20 Juli 2014 malam.
Sejak puasa kesembilan bapak empat orang anak ini melaksakan iktikaf dengan bekal seadanya. Penghasilan dari wirausaha yang ditekuni di Bandung, dipersiapkan untuk melakukan ibadah full di Masjid Istiqal. Selama 10 tahun dirinya melaksanakan iktikaf untuk mendapatkan lailatul qadar.
"Insya Allah saya di sini sampai salat Id. setelah itu Lebaran kedua kembali dengan anak-anak ke Bandung," ujar bapak yang bisa mensekolahkan anaknya sampai ke Mesir itu.
Kebiasaan beritikaf sudah dijalankannya selama 17 tahun. Selain Masjid Istiqal yang pernah dikunjungi, Andulrahman juga pernah melaksakan ibadah iktikaf di Masjid Sunan Apel Surabaya, Masjid Sunan Giri, dan Masjid di daerah Bangkalan Madura dan Aceh.
Kebiasannya menjalankan iktikaf dirasakan sebagai candu yang harus dilakukan selama Ramadan. "Saya memfokuskan ibadah setuhnya tanpa melakukan pekerjaan berdagang dan kegiatan lainnya. Sambil melatih anak-anak agar menjadi biasa," ucapnya.
Dengan beriktikaf, dirinya mengaku mendapat ketenangan jiwa dan batin dalam menghadapi kehidupan. Menjadi seorang single fighter di kampung orang bukanlah perkara mudah, sambil mengajarkan makna puasa yang sesungguhnya kepada buah hati dengan mengajaknya beriktikaf dirinya yakin anak-anaknya nanti dapat menjaga ibadahnya.
"Saya ajarkan mereka dengan beriktikaf adalah salah satu ibadah yang mencari ridha Allah. Karena saya telah mendapatkan banyak kelebihan dari kebaikan Allah SWT selama menjalankan iktikaf," paparnya.
Menurutnya, manusia memiliki banyak permasalahan dalam kehidupan. Jarena selain jasat, ruh dan fungsi oragn tubuh seperti otak juga kembali ke fitrahnya. Karena itu senua, telah terkontaminasi oleh banyak perjalanan kehidupan.
"Maka iktikaf adalah salah satu ibadah ya dapat dilakukan untuk masa cooling down dalam memersiapkan diri kedepan," paparnya.
Dirinya mengaku, selama menjadi menteri belum kembali beriktikaf dalam mengahabiskan 10 malam terakhir Ramadan. Karena kesibukanya sebagai pejabat negara, Salim juga mengatakan, selama dirinya menetap di daerah Condet, Jakarta Timur dirinya sering beriktikaf di Masjid.
"Karena beritikaf adalah memberikan bekal dan energi untuk kehidupan kedepan," tegasnya.
(maf)