Pos Kesehatan untuk Pemudik Buka 24 Jam

Kamis, 24 Juli 2014 - 14:10 WIB
Pos Kesehatan untuk...
Pos Kesehatan untuk Pemudik Buka 24 Jam
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan memastikan posko kesehatan dan fasilitas kesehatan (Faskes) pada jalur mudik benar-benar beroperasi 24 jam. Kebijakan tersebut untuk menekan jumlah kecelakaan di jalur mudik.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Gufron Mukti mengatakan sebanyak 2.641 fasilitas kesehatan sudah disiapkan. Ribuan TPS itu terdiri dari 800 pos kesehatan di lapangan dan 1.642 puskesmas yang dilalui jalur pemudik.

Menurut dia, selain pos kesehatan emergency di rumah sakit juga dipersiapkan 24 jam. Tidak hanya itu dokter, perawat dan petugas kesehatan juga akan bersiaga.

"Iya kami minta pos kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk tetap buka 24 jam. Dengan ini kami berharap tingkat kecelakaan dapat turun dan ditekan," tandasnya saat ditemui di Jakarta, kemarin.

Ali menyatakan, walaupun angka kematian dalam mudik turun sejak 2012 dan 2013 sebesar 3,28%. Dia mengharapkan pada tahun ini angka kecelakaan turun sebanyak 4%.

Menurut dia, upaya pencegahan dalam menekan angka kecelakaan ialah pemeriksaan kesehatan sopir bus di terminal sebelumnya.

"Kami periksa dari urine apakah ada unsur alkohol atau tidak. Selain itu mempersiapkan sopir cadangan yang profesional sangat penting untuk bergantian," paparnya.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono menyatankan pemudik menggunakan angkutan umum. Langkah tersebut untuk menekan angka kecelakaan.

Dia menjelaskan, tahun ini pemerintah bekerja sama dengan swasta telah menyediakan banyak angkutan umum seperti bus dan kereta dan kapal laut.

Jika masyarakat tetap ingin mudik menggunakan sepeda motor, kata dia, hendaknya harus disiapkan sebaik mungkin. Baik kendaraan maupun kesehatan pemudiknya sendiri.

"Tahun ini kami sediakan kendaraan untuk mengangkut motor dan pemudiknya. Tujuannya agar motor tidak terlalu banyak beredar dijalan, karena risikonya sangat tinggi," ujarnya.

Agung mengimbau masyarakat yang mudik untuk terus mematuhi lalu lintas dan membawa barang seadanya. "Risiko kecelakaan tetap membayangi kita, maka harus diminimalisasi. Minimal angka kecelakaan bisa lebih ditekan," tuturnya.

(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5555 seconds (0.1#10.140)