Dodol Betawi Masih Diburu untuk Lebaran
A
A
A
DEPOK - Perajin dodol betawi di Depok hingga saat ini masih kebanjiran pesanan. H-3 Lebaran, Rokiyah, perajin dodol di Depok sudah menjual 800 kilogram dodol.
Diperkirakan hingga malam takbiran nanti KUB Alam Lestari binaannya bisa memproduksi hingga 1 ton dodol. "Tahun ini meningkat dari sebelumnya yang hanya 700 kilogram," kata Rokiyah, Jumat (25/7/2014).
Dalam sehari, dia bisa menghabiskan sekitar 67 liter ketan putih. Dodol buatannya memiliki rasa yang khas dan tahan lama. Namun dibuat tanpa bahan pengawet apapun. Untuk 1 liter ketan dicampur dengan 1 kilogram gula merah, 500 gram gula putih dan dua buah kelapa yang diambil santannya. "Seluruh bahan dimasak lebih dari lima jam hingga menjadi dodol. Bisa tahan lama karena dimasak lama sehingga tanek (matang)," ucapnya.
Untuk satu kilogram dodol buatannya dijual Rp50.000. Pelanggan Rokiyah sudah terbiasa memesan melalui telepon atau datang langsung ke rumahnya di Jalan KH M Usman No 47 Depok. "Dibungkus sesuai permintaan pelanggan. Mulai dari ukuran kecil siap makan hingga ukuran 3 kilogram yang dipakai untuk hantaran," tukas Rokiyah.
Setiap tahun Rokiyah selalu kebanjiran pesanan. Untuk itu dia terpaksa membatasi pesanan supaya tidak mengecewakan pembeli. Pemesanan biasanya dimulai sejak hari ke 10 puasa hingga H-7 lebaran. Pelanggan yang memesan diluar waktu yang ditentukan terpaksa harus kecewa karena Rokiyah sudah tidak bisa melayani permintaan pembeli.
"Daripada saya terima tapi tidak bisa (melayani pembeli) lebih baik saya tolak. Saya malah menganjurkan membeli di tempat lain. Tapi kalau yang sudah fanatik memang nggak mau beli ditempat lain," tutupnya.
Diperkirakan hingga malam takbiran nanti KUB Alam Lestari binaannya bisa memproduksi hingga 1 ton dodol. "Tahun ini meningkat dari sebelumnya yang hanya 700 kilogram," kata Rokiyah, Jumat (25/7/2014).
Dalam sehari, dia bisa menghabiskan sekitar 67 liter ketan putih. Dodol buatannya memiliki rasa yang khas dan tahan lama. Namun dibuat tanpa bahan pengawet apapun. Untuk 1 liter ketan dicampur dengan 1 kilogram gula merah, 500 gram gula putih dan dua buah kelapa yang diambil santannya. "Seluruh bahan dimasak lebih dari lima jam hingga menjadi dodol. Bisa tahan lama karena dimasak lama sehingga tanek (matang)," ucapnya.
Untuk satu kilogram dodol buatannya dijual Rp50.000. Pelanggan Rokiyah sudah terbiasa memesan melalui telepon atau datang langsung ke rumahnya di Jalan KH M Usman No 47 Depok. "Dibungkus sesuai permintaan pelanggan. Mulai dari ukuran kecil siap makan hingga ukuran 3 kilogram yang dipakai untuk hantaran," tukas Rokiyah.
Setiap tahun Rokiyah selalu kebanjiran pesanan. Untuk itu dia terpaksa membatasi pesanan supaya tidak mengecewakan pembeli. Pemesanan biasanya dimulai sejak hari ke 10 puasa hingga H-7 lebaran. Pelanggan yang memesan diluar waktu yang ditentukan terpaksa harus kecewa karena Rokiyah sudah tidak bisa melayani permintaan pembeli.
"Daripada saya terima tapi tidak bisa (melayani pembeli) lebih baik saya tolak. Saya malah menganjurkan membeli di tempat lain. Tapi kalau yang sudah fanatik memang nggak mau beli ditempat lain," tutupnya.
(whb)