Kisah Nabi Musa Mengaku Bani Israel Tak Sanggup Sholat Meski Kurang dari Lima Waktu
Jum'at, 27 Januari 2023 - 10:38 WIB
Dalam peristiwa mikraj , Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Nabi Musa as dan nabi-nabi sebelumnya. Pada kesempatan itu Nabi Musa mengaku bahwa umatnya, yakni Bani Israil , tak sanggup mengerjakan kewajiban sholat kendati kurang dari lima waktu dalam sehari semalam.
Pengakuan Nabi Musa ini disampaikan saat beliau mendengar Allah SWT memerintahkan kepada umat Muhammad untuk sholat 5 waktu dalam sehari.
"Hai Muhammad, demi Allah, sesungguhnya aku telah membujuk Bani Israil:—umatku— untuk mengerjakan yang lebih sedikit dari lima waktu, tetapi mereka kelelahan, akhirnya mereka meninggalkannya," ujar Nabi Musa dengan harapan Nabi Muhammad kembali menghadap Allah untuk meminta keringanan.
"Umatmu lebih lemah, tubuh, hati, badan, penglihatan, dan pendengarannya; maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintakanlah keringanan kepada-Nya buatmu," bujuk Nabi Musa.
Pada mulanya, Allah mewajibkan kepada umat Nabi Muhammad untuk sholat 50 waktu sehari semalam. Kewajiban ini disampaikan Allah kepada Nabi SAW saat di Sidratul Muntaha, satu tempat yang lebih tinggi dari langit ketujuh, tempat Nabi Muhammad berjumpa Nabi Musa.
Setelah mendengar firman Allah tentang kewajiban sholat itu, Jibril membawa Nabi Muhammad turun dari Sidratul Muntaha. Sesampainya mereka ke tempat Musa berada, maka Nabi Musa pun menahan keduanya dan berkata, "Hai Muhammad, apakah yang telah diperintahkan oleh Tuhanmu untukmu?"
Nabi SAW menjawab, "Tuhanku telah memerintahkan kepadaku sholat lima puluh kali setiap siang dan malam hari."
Musa berkata, "Sesungguhnya umatku tidak akan mampu mengerjakannya, sekarang kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan dari-Nya buatmu dan buat umatmu."
Nabi SAW menoleh kepada Jibril, seakan-akan beliau meminta saran darinya mengenai hal tersebut. Dan Jibril menjawab, "Baiklah jika kamu menghendakinya."
Jibril pun membawanya lagi naik kepada Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahasuci, lalu Nabi SAW memohon kepada Allah SWT yang berada di tempat-Nya. "Wahai Tuhanku berikanlah keringanan buat kami, karena sesungguhnya umatku tidak akan mampu memikulnya."
Maka Allah memberikan keringanan sepuluh sholat kepadanya. Nabi SAW kembali kepada Musa dan Musa menahannya. Maka Musa terus menerus membolak-balikannya dari dia ke Tuhannya, hingga jadilah sholat lima waktu.
Setelah ditetapkan sholat lima waktu, Musa pun masih meragukan kemampuan umat Nabi Muhammad dan menyarakan agar meminta keringanan kepada Allah SWT.
Setiap kali mendapat saran dari Nabi Musa, Nabi SAW selalu menoleh kepada Jibril untuk meminta pendapatnya, dan Malaikat Jibril dengan senang hati menerimanya, akhirnya pada kali yang kelima Jibril membawanya naik dan ia berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya umatku adalah orang-orang yang lemah, tubuh, hati, pendengaran, penglihatan, dan jasad mereka, maka berilah keringanan lagi buat kami."
Maka Tuhan Yang Mahaperkasa, Mahasuci, lagi Mahatinggi berfirman, "Hai Muhammad." Nabi SAW menjawab, "Labbaikawasa'daika (saya penuhi seruan-Mu dengan penuh kebahagiaan)." Allah berfirman, "Sesungguhnya keputusan yang ada pada-Ku ini tidak dapat diubah lagi, persis seperti apa yang telah Aku tetapkan atas dirimu di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz). Maka setiap amal kebaikan berpahala sepuluh kali lipat kebaikan. Dan kewajiban sholat itu telah tercatat lima puluh kali di dalam Ummul Kitab, sedangkan bagimu tetap lima kali."
Nabi SAW kembali kepada Musa dan Musa berkata "Apakah yang telah engkau lakukan?"
Nabi SAW menjawab, "Allah telah memberikan keringanan bagi kami, Dia telah memberikan kepada kami setiap amal kebaikan berpahala sepuluh kali lipat kebaikan yang semisal."
Musa berkata, "Sesungguhnya, demi Allah, saya telah membujuk Bani Israil untuk mengerjakan yang lebih ringan dari itu, tetapi mereka meninggalkannya. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan buat dirimu juga."
Pengakuan Nabi Musa ini disampaikan saat beliau mendengar Allah SWT memerintahkan kepada umat Muhammad untuk sholat 5 waktu dalam sehari.
"Hai Muhammad, demi Allah, sesungguhnya aku telah membujuk Bani Israil:—umatku— untuk mengerjakan yang lebih sedikit dari lima waktu, tetapi mereka kelelahan, akhirnya mereka meninggalkannya," ujar Nabi Musa dengan harapan Nabi Muhammad kembali menghadap Allah untuk meminta keringanan.
"Umatmu lebih lemah, tubuh, hati, badan, penglihatan, dan pendengarannya; maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintakanlah keringanan kepada-Nya buatmu," bujuk Nabi Musa.
Pada mulanya, Allah mewajibkan kepada umat Nabi Muhammad untuk sholat 50 waktu sehari semalam. Kewajiban ini disampaikan Allah kepada Nabi SAW saat di Sidratul Muntaha, satu tempat yang lebih tinggi dari langit ketujuh, tempat Nabi Muhammad berjumpa Nabi Musa.
Setelah mendengar firman Allah tentang kewajiban sholat itu, Jibril membawa Nabi Muhammad turun dari Sidratul Muntaha. Sesampainya mereka ke tempat Musa berada, maka Nabi Musa pun menahan keduanya dan berkata, "Hai Muhammad, apakah yang telah diperintahkan oleh Tuhanmu untukmu?"
Nabi SAW menjawab, "Tuhanku telah memerintahkan kepadaku sholat lima puluh kali setiap siang dan malam hari."
Musa berkata, "Sesungguhnya umatku tidak akan mampu mengerjakannya, sekarang kembalilah kamu kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan dari-Nya buatmu dan buat umatmu."
Nabi SAW menoleh kepada Jibril, seakan-akan beliau meminta saran darinya mengenai hal tersebut. Dan Jibril menjawab, "Baiklah jika kamu menghendakinya."
Jibril pun membawanya lagi naik kepada Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahasuci, lalu Nabi SAW memohon kepada Allah SWT yang berada di tempat-Nya. "Wahai Tuhanku berikanlah keringanan buat kami, karena sesungguhnya umatku tidak akan mampu memikulnya."
Maka Allah memberikan keringanan sepuluh sholat kepadanya. Nabi SAW kembali kepada Musa dan Musa menahannya. Maka Musa terus menerus membolak-balikannya dari dia ke Tuhannya, hingga jadilah sholat lima waktu.
Setelah ditetapkan sholat lima waktu, Musa pun masih meragukan kemampuan umat Nabi Muhammad dan menyarakan agar meminta keringanan kepada Allah SWT.
Setiap kali mendapat saran dari Nabi Musa, Nabi SAW selalu menoleh kepada Jibril untuk meminta pendapatnya, dan Malaikat Jibril dengan senang hati menerimanya, akhirnya pada kali yang kelima Jibril membawanya naik dan ia berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya umatku adalah orang-orang yang lemah, tubuh, hati, pendengaran, penglihatan, dan jasad mereka, maka berilah keringanan lagi buat kami."
Maka Tuhan Yang Mahaperkasa, Mahasuci, lagi Mahatinggi berfirman, "Hai Muhammad." Nabi SAW menjawab, "Labbaikawasa'daika (saya penuhi seruan-Mu dengan penuh kebahagiaan)." Allah berfirman, "Sesungguhnya keputusan yang ada pada-Ku ini tidak dapat diubah lagi, persis seperti apa yang telah Aku tetapkan atas dirimu di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz). Maka setiap amal kebaikan berpahala sepuluh kali lipat kebaikan. Dan kewajiban sholat itu telah tercatat lima puluh kali di dalam Ummul Kitab, sedangkan bagimu tetap lima kali."
Nabi SAW kembali kepada Musa dan Musa berkata "Apakah yang telah engkau lakukan?"
Nabi SAW menjawab, "Allah telah memberikan keringanan bagi kami, Dia telah memberikan kepada kami setiap amal kebaikan berpahala sepuluh kali lipat kebaikan yang semisal."
Musa berkata, "Sesungguhnya, demi Allah, saya telah membujuk Bani Israil untuk mengerjakan yang lebih ringan dari itu, tetapi mereka meninggalkannya. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah keringanan buat dirimu juga."