Kisah Sultan Osman Ghazi, Pendiri Dinasti Turki Utsmani

Sabtu, 04 Februari 2023 - 05:10 WIB
Dinasti Turki Utsmani, kabilah kecil yang menjadi imperium besar di dunia dan paling lama berkuasa yaitu enam abad lebih (Tahun 1281-1924 M). Dinasti Turki Utsmani ini didirikan oleh Osman Ghazi, putra Ertugrul. Foto/dok Islamwiki
Osman Ghazi atau dikenal dengan nama Osman I (Osman bin Ertugrul) merupakan sosok pendiri Kesultanan Utsmaniyah (Kekaisaran Turki Ottoman) atau dikenal dengan Dinasti Turki Utsmani.

Pada era pemerintahannya, Osman I berfokus kepada pengembangan wilayahnya yakni dengan cara menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil yang ada di sekitar wilayah kekuasaannya.



Setelah sukses dalam misi penaklukannya, wilayah kekuasaan Utsmaniyah semakin luas, mulai dari Timur Tengah, Eropa Timur hingga ke wilayah Afrika Utara. Maka tak heran jika pada saat itu Kesultanannya dianggap sebagai negara adidaya.

Kehidupan Osman I





Osman Ghazi lahir pada sekitar 1258 di Kota Sogut, sebuah kota di barat laut Anatolia. Ayahnya bernama Ertugrul, seorang Kesatria yang juga kepala Suku Kayi dari keturunan kabilah Oghuz. Ibunya adalah Halime Hatun, putri dari Mes'ud II, Sultan Rum (Kesultanan Seljuk/Konya) yang berkuasa pada tahun 1284-1296 dan 1303-1307.

Sebelum Osman lahir, Ertugrul dan ayahnya bernama Sulaiman Shah memimpin sukunya migrasi menyelamatkan diri dari serangan pasukan Mongol yang barbar. Mereka melewati ujian panjang berpindah-pindah tempat demi menghindari pasukan Mongol.

Mereka membangun perkemahan untuk kelangsungan hidup kabilahnya. Hingga akhirnya Ertugrul mencapai daerah di Anatolia Turki yang saat itu di bawah kekuasaan Sultan Kayqubad I dari Kesultanan Rum (Seljuk). Di tempat itu Ertugrul diberi tanah untuk membangun pemukiman di wilayah Sogut. Wilayah ini berbatasan langsung dengan kekaisaran Romawi Timur atau Bizantium.

Namun pada Tahun 1281, Ertugrul meninggal dunia di wilayah kekuasaannya. Kepemimpinan Sogut jatuh kepada putranya, yakni Osman Gazi. Karena itu, kesultanan Turki Utsmani dianggap sebagai keturunan dari kabilah Oghuz yang terletak di sebelah utara Tiongkok (Asia Tengah).

Mendirikan Kesultanan Utsmaniyah

Setelah Osman mengambil alih kepemimpinan Sogut, ia dikenal sebagai pemimpin yang santat berani. Bahkan di awal pemerintahannya Osman berhasil mengorganisir pasukannya untuk berperang melawan Bizantium.

Dengan perang tersebut, namanya menjadi terkenal hingga kemudian banyak kabilah yang bergabung di wilayah kekuasaannya. Berkat kecakapannya memimpin pasukan membuat wilayah kekuasaan Osman bertambah kuat. Setelah Kesultanan Seljuk mengalami keruntuhan, Osman mendeklarasikan kesultanan baru bernama Kesultanan Utsmaniyah di Turki pada 1299.

Perluasan Wilayah

Pada Tahun 1302, Osman I berhasil memenangkan peperangan melawan Bizantium di dekat Nicea dan mendesak pertahanan lawannya tersebut. Khawatir dengan pengaruh dari Osman yang semakin besar, Kekaisaran Bizantium mulai meninggalkan pusat pemerintahannya yang berada di Anatolia.

Kendati demikian, Kekaisaran Bizantium tetap menahan wilayah kekuasaanya atas Utsmaniyah. Akan tetapi upayanya tidak berjalan berhasil. Terlepas dari perlawanan Bizantium, Osman dan pasukan militernya tetap memperluas wilayah kekuasaannya yang terbagi menjadi dua arah yakni aliran Sungai Sakarya, dan barat daya menuju Laut Marmara.

Pada perluasan wilayah Kesultanan Utsmaniyah dapat diselesaikan pada 1308, dan dilanjutkan dengan penaklukan Efesos, di dekat Laut Aegea.

Wafat

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَمَا مِنۡ دَآ بَّةٍ فِى الۡاَرۡضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزۡقُهَا وَ يَعۡلَمُ مُسۡتَقَرَّهَا وَمُسۡتَوۡدَعَهَا‌ؕ كُلٌّ فِىۡ كِتٰبٍ مُّبِيۡنٍ
Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).

(QS. Hud Ayat 6)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More