Inilah 4 Golongan yang Mendapat Kebaikan dari Allah SWT
Senin, 20 Februari 2023 - 12:36 WIB
“Apabila Allah menginginkan kebaikan pada hamba-Nya, dia segerakan balasannya di dunia. Apabila Allah menginginkan kejelekan pada hamba-Nya, dia akan mengulur balasan dosanya dan akan memberikan balasan setimpal pada hari kiamat.” (HR. At-Tirmidzi)
Dalam hadis lain disebutkan,
“Ujian itu akan senantiasa menerpa mukmin atau mukminat. Ujian dalam badannya, hartanya, dan anaknya hingga ia menemui Allah dalam keadaan tidak menanggung dosa.” (HR. Ahmad)
Namun demikian, meski ujian dan musibah itu anugerah dari Allah, tetapi kita tidak boleh meminta diberi ujian yang sulit.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan suatu doa,
“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ujian yang sulit, kesengsaraan hidup, keburukan takdir, dan kejahatan musuh-musuh.”
4. Golongan yang dimudahkan dalam beramal shaleh di penghujung usianya
Sebaik-baik manusia, adalah orang yang panjang umurnya dan banyak amalnya. Ada orang-orang yang benar-benar terjaga, jauh dari maksiat sedari kecil hingga akhir hayatnya. Namun, ada juga orang yang hidup bergelimang dosa, tetapi karena rahmat-Nya, Allah kasihi hamba itu dengan diizinkan untuk bertaubat sebelum kematiannya.
Allah jadikan orang seperti ini dibimbing untuk beramal shaleh sebelum ia meninggal dunia.
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, dia akan memanfaatkannya.” Para sahabat bertanya,“Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?” Rasul menjawab,“Allah akan membimbingnya beramal saleh sebelum ia meninggal.’” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
"Maka dari itu, jika pintu amal saleh terbuka lebar, jangan kita tunda untuk segera beramal dan maksimalkanlah sisa waktu yang ada untuk mengukir jejak-jejak kebaikan. Karena kita tidak tahu kapan ajal datang menjemput,"paparnya.
Wallahu A'lam
Dalam hadis lain disebutkan,
لَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوْ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَفِي مَالِهِ وَفِي وَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
“Ujian itu akan senantiasa menerpa mukmin atau mukminat. Ujian dalam badannya, hartanya, dan anaknya hingga ia menemui Allah dalam keadaan tidak menanggung dosa.” (HR. Ahmad)
Namun demikian, meski ujian dan musibah itu anugerah dari Allah, tetapi kita tidak boleh meminta diberi ujian yang sulit.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan suatu doa,
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
“Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ujian yang sulit, kesengsaraan hidup, keburukan takdir, dan kejahatan musuh-musuh.”
4. Golongan yang dimudahkan dalam beramal shaleh di penghujung usianya
Sebaik-baik manusia, adalah orang yang panjang umurnya dan banyak amalnya. Ada orang-orang yang benar-benar terjaga, jauh dari maksiat sedari kecil hingga akhir hayatnya. Namun, ada juga orang yang hidup bergelimang dosa, tetapi karena rahmat-Nya, Allah kasihi hamba itu dengan diizinkan untuk bertaubat sebelum kematiannya.
Allah jadikan orang seperti ini dibimbing untuk beramal shaleh sebelum ia meninggal dunia.
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ. فَقِيلَ: كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ
“Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, dia akan memanfaatkannya.” Para sahabat bertanya,“Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?” Rasul menjawab,“Allah akan membimbingnya beramal saleh sebelum ia meninggal.’” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
"Maka dari itu, jika pintu amal saleh terbuka lebar, jangan kita tunda untuk segera beramal dan maksimalkanlah sisa waktu yang ada untuk mengukir jejak-jejak kebaikan. Karena kita tidak tahu kapan ajal datang menjemput,"paparnya.
Wallahu A'lam
(wid)