Mengenal Sosok Bunda Maria dalam Sudut Pandang Islam dan Nasrani
Jum'at, 24 Februari 2023 - 18:57 WIB
Mengenal sosok Bunda Maria dalam sudut pandang Islam dan Nasrani cukup penting diketahui. Terutama berkaitan dengan sosoknya sebagai wanita shalehah yang merupakan salah satu wanita terbaik yang pernah diciptakan Allah Subhanahu wa ta'ala. Bunda Maria dikenal juga sebagai sosok ibu yang melahirkan seorang nabi, utusan Allah Ta'ala.
Dalam pandangan Islam, Bunda Maria disebutkan sebagai Siti Maryam binti Imran . Kisahnya pun banyak dituliskan dalam ayat-ayat al-Quran, terutama surat Al Imran. Al-Quran menyatakan bahwa Siti Maryam adalah putri Imran. Beliau dinazarkan kepada Allah ketika masih dalam perut ibunya. Ha ini diinformasikan Allah Taala melalui firman-Nya pada surat Ali Imran ayat 35-36.
Abdul Halim Abu Syuqqah dalam kitabnya berjudul "Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah" dan telah diterjemahkan Drs As'ad Yasin menjadi "Kebebasan Wanita" menjelaskan bahwa istri Imran telah bernazar bahwa dia akan menjadikan anak yang ada dalam kandungannya semata-mata untuk berkhidmat di Baitullah , yaitu Baitul Maqdis , dibebaskan dari segala kesibukan duniawi.
Suaminya, Imran, meninggal dunia ketika dia dalam keadaan mengandung. Ketika dia melahirkan bayi perempuan --padahal sebenarnya dia berharap bayi lelaki, sebab yang dinazarkan untuk Baitullah hanyalah anak laki-laki-- ia berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan. Tiadalah sama anak lelaki yang kuminta dengan anak perempuan yang Engkau berikan."
Anak lelaki dimaksudkan untuk berkhidmat, sementara anak perempuan tidak cocok, karena lemah. Hal itu ia katakan untuk minta maaf kepada Tuhan karena dia tidak bisa menepati janjinya. Akan tetapi, Allah SWT Yang Menciptakan laki-laki dan perempuan menenangkan hati si ibu ini dengan cara menerima anak perempuannya untuk berkhidmat di Baitul Maqdis.
Maka jadilah Maryam binti Imran sebagai hamba wanita yang sangat tekun beribadah dan jujur serta melebihi, atau setidaknya, hampir melebihi kaum laki-laki dalam soal ketekunan beribadah. Sementara permohonan perlindungan kepada Allah (taawwudz) agar putrinya, Maryam, dan keturunannya terpelihara dari godaan setan, juga telah diperkenankan oleh Allah SWT.
Benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ini:
"Setiap anak Adam akan disentuh oleh setan pada hari ia dilahirkan oleh ibunya kecuali Maryam dan anak laki-lakinya (Isa)." (HR Bukhari dan Muslim)
Mengandung Nabi Isa AS
Allah SWT berfirman: "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah Timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka: lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam berkata: 'Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.' Ia (Jibril) berkata: 'Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.'
Maryam berkata: 'Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!' Jibril berkata: "Demikianlah Tuhanmu berfirman: 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.'"
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma. Dia berkata: 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan.'
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang; hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: 'Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang; manusia pun pada hari ini.'
" Maka Maryam membawa anak (Nabi Isa AS) itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat munkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.'
Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: 'Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberi Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.'" ( QS Maryam : 16-30)
Abdul Halim Abu Syuqqah menyatakan bahwa Allah SWT memilih Maryam atas segala wanita di dunia. Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: 'Hai Maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa, dengan kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang ruku.'" (QS Ali Imran: 42-43)
"Demikianlah Allah mengangkat derajat dan martabat wanita setinggi-tingginya. Sebagaimana halnya terhadap hamba-hambanya yang lelaki, Allah juga memilih hamba-hambanya yang perempuan," jelas Abdul Halim Abu Syuqqah.
Rasulullah juga bersabda : "Tidak ada yang sempurna dari kalangan wanita selain Maryam binti Imran dan Asiah istri Fir'aun." (HR Bukhari dan Muslim)
Allah Ta'ala menjadikan Maryam sebagai teladan dalam perjalanan hidup dan kemuliaan sifat-sifatnya. Allah SWT berfirman: "Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dan kaum yang zalim,' dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-Kitab-Nya dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat." ( QS at-Tahrim : 11-12)
Pandangan Nasrani
Dikutip dari wikipedia, Bunda Maria merupakan Ibu dari Yesus Kristus menurut Alkitab Perjanjian Baru, dan Bunda Maria merupakan tunangan yang kemudian menjadi Istri dari Santo Yusuf didalam Kepercayaan Agama Kristen.
Menurut Sumber Non-Kanonik, Orang tua Bunda Maria adalah Santo Yoakhim dan Santa Anna. Menurut Kitab Talmud, Nama Ayah dari Bunda Maria adalah "Heli" atau "Eli" (Kitab Lukas).
Penganut Agama Kristen percaya bahwa Bunda Maria, yang pada saat itu merupakan seorang Perawan, Mendapatkan kabar dari Malaikat Gabriel, Bahwa dia akan mengandung Seorang Juru Selamat, Yaitu Yesus Kristus, Anak dari Allah yang hidup melalui Mukjizat dari Roh Kudus, Lahir ke dunia untuk menebus dosa dosa manusia.
Gelar-gelar Bunda Maria yang paling sering terdengar adalah "Santa Maria" dan "Theotokos". Gelar Bunda Maria tersebut diakui didalam Konsili Ekumenis III di Kota Efesus pada Tahun 431 Masehi. Makna Teologis yang terkandung didalam gelar tersebut adalah bahwa putra Bunda Maria Yakni, Yesus Kristus adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Kedua Sifat Yesus Kristus tersebut (Ilahi dan Insani) dipersatukan didalam Satu Pribadi yang tunggal.
Wallahu A'lam
Lihat Juga: Maryam binti Imran : Satu-satunya Perempuan Terpilih yang Diabadikan dalam Surat Al-Qur'an
Dalam pandangan Islam, Bunda Maria disebutkan sebagai Siti Maryam binti Imran . Kisahnya pun banyak dituliskan dalam ayat-ayat al-Quran, terutama surat Al Imran. Al-Quran menyatakan bahwa Siti Maryam adalah putri Imran. Beliau dinazarkan kepada Allah ketika masih dalam perut ibunya. Ha ini diinformasikan Allah Taala melalui firman-Nya pada surat Ali Imran ayat 35-36.
Abdul Halim Abu Syuqqah dalam kitabnya berjudul "Tahrirul-Ma'rah fi 'Ashrir-Risalah" dan telah diterjemahkan Drs As'ad Yasin menjadi "Kebebasan Wanita" menjelaskan bahwa istri Imran telah bernazar bahwa dia akan menjadikan anak yang ada dalam kandungannya semata-mata untuk berkhidmat di Baitullah , yaitu Baitul Maqdis , dibebaskan dari segala kesibukan duniawi.
Suaminya, Imran, meninggal dunia ketika dia dalam keadaan mengandung. Ketika dia melahirkan bayi perempuan --padahal sebenarnya dia berharap bayi lelaki, sebab yang dinazarkan untuk Baitullah hanyalah anak laki-laki-- ia berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan. Tiadalah sama anak lelaki yang kuminta dengan anak perempuan yang Engkau berikan."
Anak lelaki dimaksudkan untuk berkhidmat, sementara anak perempuan tidak cocok, karena lemah. Hal itu ia katakan untuk minta maaf kepada Tuhan karena dia tidak bisa menepati janjinya. Akan tetapi, Allah SWT Yang Menciptakan laki-laki dan perempuan menenangkan hati si ibu ini dengan cara menerima anak perempuannya untuk berkhidmat di Baitul Maqdis.
Maka jadilah Maryam binti Imran sebagai hamba wanita yang sangat tekun beribadah dan jujur serta melebihi, atau setidaknya, hampir melebihi kaum laki-laki dalam soal ketekunan beribadah. Sementara permohonan perlindungan kepada Allah (taawwudz) agar putrinya, Maryam, dan keturunannya terpelihara dari godaan setan, juga telah diperkenankan oleh Allah SWT.
Benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ini:
"Setiap anak Adam akan disentuh oleh setan pada hari ia dilahirkan oleh ibunya kecuali Maryam dan anak laki-lakinya (Isa)." (HR Bukhari dan Muslim)
Mengandung Nabi Isa AS
Allah SWT berfirman: "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur'an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah Timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka: lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam berkata: 'Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.' Ia (Jibril) berkata: 'Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.'
Maryam berkata: 'Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!' Jibril berkata: "Demikianlah Tuhanmu berfirman: 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.'"
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma. Dia berkata: 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan.'
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang; hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: 'Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang; manusia pun pada hari ini.'
" Maka Maryam membawa anak (Nabi Isa AS) itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat munkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.'
Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: 'Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberi Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi.'" ( QS Maryam : 16-30)
Abdul Halim Abu Syuqqah menyatakan bahwa Allah SWT memilih Maryam atas segala wanita di dunia. Allah SWT berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: 'Hai Maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa, dengan kamu). Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang ruku.'" (QS Ali Imran: 42-43)
"Demikianlah Allah mengangkat derajat dan martabat wanita setinggi-tingginya. Sebagaimana halnya terhadap hamba-hambanya yang lelaki, Allah juga memilih hamba-hambanya yang perempuan," jelas Abdul Halim Abu Syuqqah.
Rasulullah juga bersabda : "Tidak ada yang sempurna dari kalangan wanita selain Maryam binti Imran dan Asiah istri Fir'aun." (HR Bukhari dan Muslim)
Allah Ta'ala menjadikan Maryam sebagai teladan dalam perjalanan hidup dan kemuliaan sifat-sifatnya. Allah SWT berfirman: "Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: 'Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dan kaum yang zalim,' dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-Kitab-Nya dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat." ( QS at-Tahrim : 11-12)
Pandangan Nasrani
Dikutip dari wikipedia, Bunda Maria merupakan Ibu dari Yesus Kristus menurut Alkitab Perjanjian Baru, dan Bunda Maria merupakan tunangan yang kemudian menjadi Istri dari Santo Yusuf didalam Kepercayaan Agama Kristen.
Menurut Sumber Non-Kanonik, Orang tua Bunda Maria adalah Santo Yoakhim dan Santa Anna. Menurut Kitab Talmud, Nama Ayah dari Bunda Maria adalah "Heli" atau "Eli" (Kitab Lukas).
Penganut Agama Kristen percaya bahwa Bunda Maria, yang pada saat itu merupakan seorang Perawan, Mendapatkan kabar dari Malaikat Gabriel, Bahwa dia akan mengandung Seorang Juru Selamat, Yaitu Yesus Kristus, Anak dari Allah yang hidup melalui Mukjizat dari Roh Kudus, Lahir ke dunia untuk menebus dosa dosa manusia.
Gelar-gelar Bunda Maria yang paling sering terdengar adalah "Santa Maria" dan "Theotokos". Gelar Bunda Maria tersebut diakui didalam Konsili Ekumenis III di Kota Efesus pada Tahun 431 Masehi. Makna Teologis yang terkandung didalam gelar tersebut adalah bahwa putra Bunda Maria Yakni, Yesus Kristus adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia. Kedua Sifat Yesus Kristus tersebut (Ilahi dan Insani) dipersatukan didalam Satu Pribadi yang tunggal.
Baca Juga
Wallahu A'lam
Lihat Juga: Maryam binti Imran : Satu-satunya Perempuan Terpilih yang Diabadikan dalam Surat Al-Qur'an
(wid)