Maryam binti Imran : Satu-satunya Perempuan Terpilih yang Diabadikan dalam Surat Al-Qur'an

Kamis, 23 Desember 2021 - 08:45 WIB
loading...
Maryam binti Imran : Satu-satunya Perempuan Terpilih yang Diabadikan dalam Surat Al-Quran
Maryam binti Imran merupakan satu-satunya nama perempuan mulia yang disebut dalam Al-Quran, bahkan namanya diabadikan menjadi salah satu surat Al-Quran. Foto ilustrasi/istimewa
A A A
Maryam binti Imran merupakan satu-satunya nama perempuan mulia yang disebut dalam Al-Qur'an, bahkan namanya diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam kitab suci umat Islam ini. Tak hanya itu saja, silsilah keluarganya, juga lengkap dijelaskan, sehingga ada nama surat Ali Imran (Keluarga Imran).

Sebagai kitab suci Al-Qur'an adalah kitab abadi . Karena itu, jika ada nama seseorang disebutkan di dalamnya, berarti namanya akan dibaca sepanjang masa oleh manusia yang jumlahnya mungkin tak terhitung. Jika kisahnya positif, maka kebaikannya akan dikenang sepanjang masa, serta menjadi profil kebaikan untuk dicontoh seluruh umat manusia.



Di dalam Al-Qur'an sendiri nama Maryam binti Imran disebutkan sebanyak 34 kali, 19 kali ketika menceritanya kisahnya sendiri,dan 15 kali ketika menceritakan putranya, Nabi Isa alaihissalam.

Kenapa demikian? Menurut Ustadz Ammi Nur Baits, karena Maryam binti Imran ini adalah perempuan yang Allah putihkan kehormatannya. Sebagaimana Allah Ta'ala firmankan :
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ

“(Ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan Dia termasuk orang-orang yang taat.” (QS. At-Tahrim:12)

Sedangkan rahasia dibalik penyebutan nama Maryam, Dewan Pembina Konsultasi Syariah itu mengingatkan pada keterangan imam Al-Qurthubi, bahwa Allah tidak menyebutkan nama seorangpun wanita dalam kitab-Nya selain Maryam binti Imran, karena mengandung hikmah didalamnya. Ini mengandung hikmah sebagaimana yang disebutkan para ulama.

”Bahwa para raja dan orang-orang terpandang tidak pernah menyebutkan nama istrinya di depan rakyat, tidak pula mempopulerkan nama mereka. Akan tetapi, mereka menyebut istrinya dengan ungkapan pasangan, ibu, keluarga raja, dan lain-lain. Namun ketika mereka bersikap terhadap budak, mereka tidak merahasiakannya dan tidak menyembunyikan namanya. Ketika orang nasrani mengatakan bahwa Maryam istri tuhan dan Isa anak tuhan, maka Allah terang-terangan menyebut nama Maryam. Tidak Allah sembunyikan dengan sebutan ‘budak Allah’ atau ‘hamba Allah’, yang merupakan sifat asli Maryam. Allah jadikan hal ini sebagai kebiasaan masyarakat Arab dalam menyebutkan budaknya.” (Tafsir Al-Qurthubi, 6:21)

Az-Zarkasyi menambahkan, “Sesungguhnya Isa terlahir tanpa bapak. Ini keyakinan yang wajib kita miliki. Ketika keterangan nasabnya ke ibunya disebutkan berulang-ulang, maka akan muncul perasaan dalam hati, berupa keyakinan bahwa beliau tidak memiliki bapak. Serta memutihkan nama baik ibunya sang wanita suci, dari perkataan kotor orang Yahudi – semoga Allah melaknat mereka.” (Al-Burhan fi Ulum Al-Quran, 1:163)



Mengapa Maryam dan anaknya Nabi Isa alaihissalam disebutkan begitu banyak dalam Al-Qur'an? Karena Nabi Isa dilahirkan melalui proses yang luar biasa. Nabi Isa adalah putra seorang perempuan perawan. Sehingga namanya dinisbatkan kepada ibunya. Isa bin Maryam. Tidak seperti orang lain, namanya dinisbatkan kepada ayahnya.

Perempuan Terpilih

Seorang ulama menjelaskan sebab Maryam menjadi satu-satunya nama perempuan yang disebutkan dalam Al-Qur'an, karena peristiwa yang dialaminya adalah hal yang benar-benar unik, hanya akan terjadi sekali dan pada dirinya. Sepanjang sejarah, hanya akan ada satu perempuan, yaitu Maryam, yang melahirkan tanpa peran seorang laki-laki.

Seandainya saja kejadian serupa akan terulang, tentu tidak lagi menjadi hal yang unik, dan tentu tidak akan disebutkan namanya dalam Al-Qur'an. Seperti perempuan-perempuan lainnya, Asiyah, Khadijah, Aisyah, Ummu Jamil, dan sebagainya. Walaupun kejadian yang mereka alami juga luar biasa hebatnya, tapi karena bisa terulang, nama mereka tidak disebutkan.

Maryam sendiri digambarkan sebagai perempuan taat kepada Allah. Ketakwaannya pun tak diragukan lagi. Sehari-hari, aktivitasnya hanya diisi dengan beribadah kepada Allah.

Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar tentang surah Ali Imran ayat 42-43 menceritakan tentang pertumbuhan Maryam sejak kecil hingga dewasa dibawah asuhan Zakariya. "Maka, diingatkan Tuhan lah kepadanya bahwa dia telah termasuk orang-orang yang terpilih seperti Adam, Nuh, keluarga Ibrahim serta rasul dan nabi-nabi yang lain," kata Hamka. Bahkan Al-Qurthubi mengatakan, Maryam adalah seorang nabiyah yang sahih. Alasannya, malaikat menyampaikan wahyu kepadanya di mana mengadung perintah Allah, perkabaran dan kabar selamat. Kisah yang menggambarkan ketakwaan Maryam dan kesabarannya dapat disaksikan dalam proses mengandung Isa alaihissalam. Sebab, dari kehamilannya ini, Maryam harus menerima bacaan hinaan dari kaumnya karena mengandung tanpa seorang ayah.

Sebelum kaumnya mengetahui tentang kehamilannya, Maryam memilih mengasingkan diri. Dia merasa malu karena kehamilannya itu. Rasa malunya yang besar tertuang dalam surat Maryam ayat 23.
قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَٰذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا

"Aduhai alangkah baiknya aku mati sebelum ini dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti lagi dilupakan." Namun, kabar tak bisa dibendung. Kaumnya mendengar tentang kehamilan Maryam tanpa menikah. Hinaan dan cemooh pun tak dapat dihindari Maryam. Kendati demikian, dia menerima hinaan tersebut dengan perasaan tawakal kepada Allah. Dia memasrahkan permasalahan yang dihadapinya hanya kepada Allah Ta'ala.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1677 seconds (0.1#10.140)