Niatkan Sahur Sebelum Puasa Sunnah, Ini Keutamaannya!
Minggu, 05 Maret 2023 - 15:29 WIB
Besok hari Senin, waktu yang sangat tepat untuk melaksanakan puasa sunnah baik puasa sunnah Senin-Kamis, sekaligus puasa sunnah di bulan Syaban. Agar ibadah sunnah ini bisa berjalan baik dan mendapat pahala berlimpah, niatkan sahur terlebih dahulu. Ada banyak keutamaan dalam sahur tersebut. Apa saja?
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kita untuk makan sahur sebelum berpuasa baik puasa Ramadan maupun puasa sunnah sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan puasanya Ahlul Kitab.
Hal ini berdasarkan hadis, dari Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.
“Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur” (HR. Muslim)
Oleh sebab itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkannya dengan perintah yang sangat ditekankan. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang ingin berpuasa hendaklah dia bersahur walau dengan sekecil apapun.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Ya’la, Al-Bazzar)
Dan juga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Bersahurlah, karena di dalam sahur terdapat barakah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan kedudukan nilai sahur bagi umatnya, beliau bersabda:
“Perbedaan antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitab adalah makan sahur.”
Oleh karenanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang untuk meninggalkan sahur, beliau bersabda:
“Sahur itu makanan barakah, maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun salah seorang dari kalian meneguk seteguk air. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikatNya bershalawat atas orang-orang yang bersahur.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan kita untuk makan sahur sebelum berpuasa baik puasa Ramadan maupun puasa sunnah sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan puasanya Ahlul Kitab.
Hal ini berdasarkan hadis, dari Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.
فَصْلٌ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَ صِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
“Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur” (HR. Muslim)
Oleh sebab itulah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkannya dengan perintah yang sangat ditekankan. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُوْمَ فَليَتَسَحَّرْبِشَيْءٍ
“Barangsiapa yang ingin berpuasa hendaklah dia bersahur walau dengan sekecil apapun.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Ya’la, Al-Bazzar)
Dan juga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تَسَحَّرُوافَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةٌ
“Bersahurlah, karena di dalam sahur terdapat barakah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan kedudukan nilai sahur bagi umatnya, beliau bersabda:
فَصْلٌ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَ صِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
“Perbedaan antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitab adalah makan sahur.”
Oleh karenanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang untuk meninggalkan sahur, beliau bersabda:
السَّحُوْرُ أَكْلَةُ بَرَكَةٍ، فَلاَ تَدَعُوْهُ، وَلَوْأَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلاَ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ
“Sahur itu makanan barakah, maka janganlah kalian meninggalkannya walaupun salah seorang dari kalian meneguk seteguk air. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla dan para malaikatNya bershalawat atas orang-orang yang bersahur.” (HR. Ibnu Abi Syaibah, Ahmad)
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
تَسَحَّرُوا وَلَوْبِجُرْعَةٍ مِنْ مَاءٍ