Adab Ziarah Kubur dalam Islam Lengkap dengan Doa
Jum'at, 10 Maret 2023 - 21:37 WIB
Adab ziarah kubur penting diketahui umat muslim yang hendak ke pekuburan. Ziarah kubur merupakan hal yang disunnahkan dalam Islam.
Tidak hanya mendoakan ahli kubur, ziarah kubur juga akan mengingatkan seseorang kepada Akhirat. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW sempat melarang umat Islam untuk berziarah untuk menghindari kemusrikan. Namun kini telah diperbolehkan, sebagaimana hadits berikut:
عَنْ بَرِيْدَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِىْ زِيَارَةِ قَبْرِ اُمَّةِ فَزُوْرُوْهَا فَاِنَّهَا تُذَكِّرُ اْلآخِرَةِ.(رواه الترمذي.٩٧٠)
Dari Buraidah, ia berkata Rasulullah SAW bersabda: "Saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! Karena perbuatan itu dapat mengingatkanmu pada Akhirat." (HR At-Tirmidzi)
Setidaknya ada lima adab ziarah kubur yang harus dijalankan umat muslim yang hendak berziarah. Berikut adabnya:
1. Berwudhu dan mengenakan pakaian yang sopan.
2. Mengucap salam kepada ahli kubur ketika memasuki pekuburan.
3. Tidak duduk di atas kuburan.
4. Tidak berbicara kotor atau mengucapkan kata-kata batil.
5. Mendoakan ahli kubur.
Ketika hendak masuk areal perkuburan dianjurkan untuk mengucap salam:
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai (penduduk) kampung kaum yang beriman."
Untuk redaksi panjangnya sebagai berikut:
Salaamun 'alaikum ahladdiyaari minal mukminin wa innaa insya Allahu bikum laahiquuna, yarhamullahul mustaqdimiina minna wa mingkum wal musta'khiriina. Nasalullaha lanaa walakumul 'Aafiyah.
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai ahli kubur dari kalangan orang-orang mukmin. Dan sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian. Semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dan yang terkemudian di antara kami dan kalian. Kami memohon kepada Allah buat kami dan kalian akan keselamatan."
Untuk larangan duduk di atas makam sendiri dijelaskan dalam Hadits shahih berikut. Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api, lalu terbakar baju dan kulitnya adalah lebih baik baginya daripada ia harus duduk di atas kuburan." (HR Muslim)
Tidak hanya mendoakan ahli kubur, ziarah kubur juga akan mengingatkan seseorang kepada Akhirat. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW sempat melarang umat Islam untuk berziarah untuk menghindari kemusrikan. Namun kini telah diperbolehkan, sebagaimana hadits berikut:
عَنْ بَرِيْدَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُوْرِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِىْ زِيَارَةِ قَبْرِ اُمَّةِ فَزُوْرُوْهَا فَاِنَّهَا تُذَكِّرُ اْلآخِرَةِ.(رواه الترمذي.٩٧٠)
Dari Buraidah, ia berkata Rasulullah SAW bersabda: "Saya pernah melarang kamu berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! Karena perbuatan itu dapat mengingatkanmu pada Akhirat." (HR At-Tirmidzi)
Setidaknya ada lima adab ziarah kubur yang harus dijalankan umat muslim yang hendak berziarah. Berikut adabnya:
1. Berwudhu dan mengenakan pakaian yang sopan.
2. Mengucap salam kepada ahli kubur ketika memasuki pekuburan.
3. Tidak duduk di atas kuburan.
4. Tidak berbicara kotor atau mengucapkan kata-kata batil.
5. Mendoakan ahli kubur.
Ketika hendak masuk areal perkuburan dianjurkan untuk mengucap salam:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai (penduduk) kampung kaum yang beriman."
Untuk redaksi panjangnya sebagai berikut:
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ، يَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَمِنْكُمْ وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، نَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Salaamun 'alaikum ahladdiyaari minal mukminin wa innaa insya Allahu bikum laahiquuna, yarhamullahul mustaqdimiina minna wa mingkum wal musta'khiriina. Nasalullaha lanaa walakumul 'Aafiyah.
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai ahli kubur dari kalangan orang-orang mukmin. Dan sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian. Semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dan yang terkemudian di antara kami dan kalian. Kami memohon kepada Allah buat kami dan kalian akan keselamatan."
Untuk larangan duduk di atas makam sendiri dijelaskan dalam Hadits shahih berikut. Nabi Muhammad SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api, lalu terbakar baju dan kulitnya adalah lebih baik baginya daripada ia harus duduk di atas kuburan." (HR Muslim)