8 Kebiasaan Masyarakat Indonesia di Bulan Ramadan
Rabu, 15 Maret 2023 - 15:13 WIB
Tidak hanya menjajakan menu berbuka tapi juga toples, kue hingga baju. Bahkan harganya pun tidak kalah bersaing dari pusat-pusat perbelanjaan.
Ketujuh, meriahnya malam Ramadan dengan petasan. Bulan Ramadan selalu disambut dengan kemeriahan, ada berbagai kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk menyembutnya dan satu yang seolah tidak bisa hilang adalah kembang api atau petasan.
Menyalakan petasan dan kembang api sudah jadi kebiasaan yang kerap kali dilakukan oleh masyarakat dalam negeri. Meski sudah dilarang namun petasan dan kembang api tidak benar-benar bisa terpisahkan. Tidak hanya saat sahur maupun berbuka, petasan sering kali terdengar selama bulan Ramadan.
Sayangnya hal ini juga meningkatkan kasus kecelakaan, entah karena terkena petasan atau bahkan terbakar oleh petasannya sendiri.
Kedelapan, membengkaknya pengeluaran. Di bulan Ramadan daya beli masyarakat Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tidak hanya untuk membeli menu berbuka puasa, tapi juga berbagai perlengkapan lainnya. Seperti peralatan dapur, baju atau bahkan peralatan yang tidak penting sama sekali. Tidak heran selama Ramadan pusat-pusat perbelanjaan selalu penuh sesak.
Meningkatkan daya beli masyarakat seperti sudah jadi kebiasaan unik yang telah dilakukan sejak lama. Uniknya lagi, meski tahu pengeluaran membengkak kebiasaan ini masih terus dilakukan. Berbelanja memang tidak masalah selama keuangan dirasa masih cukup kuat, tapi berbelanja habis-habisan sementara ekonomi cukup lemah tentu jadi “keunikan” tersendiri.
Ketujuh, meriahnya malam Ramadan dengan petasan. Bulan Ramadan selalu disambut dengan kemeriahan, ada berbagai kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk menyembutnya dan satu yang seolah tidak bisa hilang adalah kembang api atau petasan.
Menyalakan petasan dan kembang api sudah jadi kebiasaan yang kerap kali dilakukan oleh masyarakat dalam negeri. Meski sudah dilarang namun petasan dan kembang api tidak benar-benar bisa terpisahkan. Tidak hanya saat sahur maupun berbuka, petasan sering kali terdengar selama bulan Ramadan.
Sayangnya hal ini juga meningkatkan kasus kecelakaan, entah karena terkena petasan atau bahkan terbakar oleh petasannya sendiri.
Kedelapan, membengkaknya pengeluaran. Di bulan Ramadan daya beli masyarakat Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tidak hanya untuk membeli menu berbuka puasa, tapi juga berbagai perlengkapan lainnya. Seperti peralatan dapur, baju atau bahkan peralatan yang tidak penting sama sekali. Tidak heran selama Ramadan pusat-pusat perbelanjaan selalu penuh sesak.
Meningkatkan daya beli masyarakat seperti sudah jadi kebiasaan unik yang telah dilakukan sejak lama. Uniknya lagi, meski tahu pengeluaran membengkak kebiasaan ini masih terus dilakukan. Berbelanja memang tidak masalah selama keuangan dirasa masih cukup kuat, tapi berbelanja habis-habisan sementara ekonomi cukup lemah tentu jadi “keunikan” tersendiri.
(mhy)
Lihat Juga :