Mengenal Ragam Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Berbagai Daerah

Selasa, 18 Februari 2025 - 17:22 WIB
loading...
Mengenal Ragam Tradisi...
Tradisi Perlon Unggahan di Banyumas, salah satu tradisi menyambut bulan suci Ramadan, tradisi ini yakni menyediakan berbagai makanan dan yang khas harus ada yakni nasi bungkus, serundeng sapi, dan sayuran yang dibuat oleh kaum lelaki. Foto istimewa
A A A
Dalam menyambut bulan suci Ramadan , masyarakat Indonesia di berbagai daerah memiliki tradisi sendiri-sendiri. Setidaknya ada 6 tradisi yang cukup pupoler dan berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Shabri Shaleh Anwar dalam buku berjudul "Ramadhan Pembangkit Esensi Insan" menyebutkan beberapa tradisi tersebut. Di antaranya:

1. Tradisi Dugderan di Semarang

Tradisi “Dugderan”, diambil dari kata dug dan der. Kata “Dug” diambil dari suara bedug masjid yang ditabuh berkali-kali sebagai tanda datangnya awal bulan Ramadan. Sedangkan “Der” berasal dari suara dentuman meriam yang disulutkan bersamaan dengan tabuhan bedug. Tradisi ini sudah berusia ratusan tahun. Biasanya digelar 1-2 minggu sebelum puasa.

2. Tradisi Padusa di Klaten, Boyolali, Salatigadan Yogyakarta

Kedua, lain lagi di daerah Klaten, Boyolali, Salatiga dan Yogyakarta. Ada tradisi melakukan upacara berendam atau mandi di sumur atau sumber mata air di tempat keramat yang disebut “Padusa”.

Maknanya, supaya jiwa dan raga seseorang yang akan melakukan puasa bersih secara lahir batin.

3. Pesta Jalur Pacu di Riau

Warga Kabupaten Kuantan Singingi, Riau memiliki tradisi tahunan yakni pesta jalur pacu (Pacu Jalur). Acara lomba dayung yang digelar sebelum Ramadhan dan ditutup dengan Balimau Kasai (bersuci).

4. Tradisi Meugang di aceh

Di Aceh ada tradisi Meugang. Mereka menyembelih kerbau dan dagingnya dimakan menjelang puasa. Kerbau dibeli secara patungan. Biasanya orang yang lebih mampu turut memberi sumbangan agar fakir miskin pun bisa menikmati kebersamaan ini.

5. Makan Kue Apem, di Surabaya

Arek-arek Suroboyo memiliki tradisi memakan kue apem. Nama “apem” dipercaya berasal dari kata “afwan” dalam bahasa Arab yang artinya maaf. Secara simbolis makan kue ini bisa diartikan mohon maaf kepada keluarga, sanak saudara, handaitolan, tetangg, kerabat dan teman. Setelah makan apem, biasanya bersalam-salaman saling minta maaf dan melanjutkan acara tahlilan.

6. Tradisi Perlon Unggahan di Banyumas

Tradisi Perlon Unggahan, biasanya dengan menyediakan berbagai makanan. Tapi yang tidak boleh absen adalah nasi bungkus, serundeng sapi, dan sayur becek. Serundenga sapi dan sayur becek harus disiapkan laku-laki dan jumlah mereka harus 12 orang, karena banyaknya kambing dan sapi yang disembelih.

Demikian tradisi-tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadan di berbagai daerah di Indonesia.

(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1813 seconds (0.1#10.24)