9 Hadis Ancaman Bagi Orang yang Enggan Membayar Utang

Kamis, 27 April 2023 - 20:55 WIB
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي عَلَى رَجُلٍ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ فَأُتِيَ بِمَيِّتٍ فَقَالَ أَعَلَيْهِ دَيْنٌ قَالُوا نَعَمْ دِينَارَانِ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ

"Adalah Rasulullah ﷺ tidak mensholatkan laki-laki yang memiliki utang. Pernah suatu kali didatangkan mayit ke hadapannya. Beliau bertanya tentang keadaan mayit yang akan dishalatkan: "Apakah dia memiliki utang?" Mereka menjawab: "Ada tiga Dinar." Beliau berkata, "Shalatkanlah sahabat kalian ini..." (HR Al-Bukhari)

7. Tidak Diampuni Meskipun Mati Syahid

يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إلَّا الدَّيْنَ

Artinya: "Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali utang." (HR Muslim)

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلاً قُتِلَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ أُحْيِىَ ثُمَّ قُتِلَ مَرَّتَيْنِ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ

"Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih punya utang, maka dia tidak akan masuk surga sampai utangnya itu dilunasi." (HR. Ahmad)

Imam al-Munawi berkata: "Semua dosa yang terkait dengan hak orang lain, baik dalam masalah urusan darah, harta, kehormatan, semua ini tidak diampuni dengan syahadah atau mati syahid." [Faidh al-Qadir (6/463)]

8. Salah Satu Bentuk Kedzaliman

ﻣَﻄْﻞُ ﺍﻟْﻐَﻨِﻰِّ ﻇُﻠْﻢٌ ‏

"Penundaan (pembayaran utang) dari seorang yang mampu adalah sebuah kezaliman." (HR Al-Bukhari)

Sayidina Umar bin Abdul Aziz berkata: "Sesungguhnya utang yang (tidak segera dibayar) adalah kehinaan di siang hari dan kesengsaraan di malam hari. Jauhi itu, niscaya martabat dan harga diri kalian akan selamat, dan masih tersisa kemuliaan bagi kalian di tengah- tengah manusia selama kalian hidup." [Umar, Ma’alim Al Ishlah wa At Tajdid (2/71)]

9. Berhak untuk Dicela dan Orang Lain Boleh Diberitahu Akan Kecurangannya

لَىُّ الْوَاجِدِ يُحِلُّ عِرْضَهُ وَعُقُوبَتَهُ

"Menunda membayar utang bagi orang yang mampu menghalalkan kehormatan (harga diri) dan pemberian hukuman padanya." (HR. Ahmad)

Para ulama mengatakan: "Siapa mempunyai piutang berhak untuk mencela atau mensifati dengan buruk kepada orang yang berutang kepadanya." [An Nihayah (3/209)]

Maka orang yang berutang dan dengan sengaja tidak mau membayarnya, boleh dibongkar kejahatannya agar tidak ada korban-korban berikutnya atau mungkin jika ia punya rasa malu ia mau melunasi utang-utangnya.

Semoga Allah menjauhkan kita dari lilitan utang dan diberikan kemudahan dalam membayarnya.

Wallahu A'lam

Baca Juga: Masya Allah! Utang Segunung Emas Lunas dengan Doa Ini
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَتَّخِذُوا الۡكٰفِرِيۡنَ اَوۡلِيَآءَ مِنۡ دُوۡنِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ‌ ؕ اَ تُرِيۡدُوۡنَ اَنۡ تَجۡعَلُوۡا لِلّٰهِ عَلَيۡكُمۡ سُلۡطٰنًا مُّبِيۡنًا
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin selain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah untuk menghukummu?

(QS. An-Nisa Ayat 144)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More