Puasa, Jalan Menuju Ahsanu Taqwim

Rabu, 29 April 2020 - 08:28 WIB
Komisioner KPK Nurul Ghufron. Foto/Koran SINDO
Nurul Ghufron

Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi

Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan. Mari kita nikmati dan manfaatkan karena sesungguhnya puasa ini adalah madrasah. Puasa adalah tempat untuk menggembleng diri, untuk mengontrol diri dari hawa nafsu kita. sesungguhnya puasa mengajarkan kepada kita untuk mampu tidak makan dan minum beberapa jam, padahal semestinya kita makan minum seenaknya. Makan minum yang halal diminta oleh Allah SWT agar dikendalikan, ditahan. Untuk apa? tujuannya untuk menggembleng diri kita.

Rasullah SAW selepas Perang Badar menyampaikan pesan kepada para sahabat terkait musuh besar ini. Kita tahu Perang Badar adalah perang yang hanya berpasukan 313 kaum muslimin melawan hampir 1.000 pasukan bangsa Arab-Mekkah saat itu. Namun, dengan heroiknya kaum muslimin mampu memenangkan perang tersebut.

Seusai kaum muslimin memenangkan Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan tersebut dengan heroik, Rasulullah SAW bersabda, "Kita baru saja kembali dari jihad kecil menuju jihad besar.” Sahabat-sahabat pun heran dan bertanya, “Rasulullah, adakah perang lain yang lebih besar dari Perang Badar ini?” Rasullullah SAW menjawab: jihadu al-nafs.

Bahwa memerangi hawa nafsu sesungguhnya perang yang jauh lebih besar, lebih butuh upaya, perjuangan, ketimbang menundukkan lawan atau musuh-musuh. Sesungguhnya nafsu kita adalah musuh paling nyata untuk kita tundukkan. Untuk itu, tidak ada jalan lain bagi kita kecuali melakukan dua hal: zikir dan puasa. Puasa adalah jalan untuk memenangkan peperangan antara diri kita dan nafsu kita.

Sesungguhnya setiap manusia diciptakan dengan kesempurnaan sampai kepada ahsanu taqwim, derajat paling sempurna di antara ciptaan-ciptaan Allah SWT yang lain. Tetapi kemudian manusia bisa menjadi rendah, bahkan hina, gara-gara tidak mampu mengendalikan nafsunya. Mudah-mudahan dengan puasa Ramadan ini kita kembali bisa mencapai derajat sempurna dengan mampu mengendalikan hawa nafsu kita.
(ysw)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.  Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?  Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.

(HR. Bukhari No. 6015)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More