Kisah Mimpi Al-Mamun Bertemu Aristoteles dan Gerakan Penerjemahan di Bayt al-Hikmah

Sabtu, 13 Mei 2023 - 10:07 WIB
Terjemahan sebagai Alat Transmisi

Nafsu khalifah Abbasiyah terhadap pengetahuan sedemikian rupa sehingga seluruh literatur ilmiah klasik - termasuk karya Aristoteles, dokter Yunani Galen, dan ahli bedah India Sushruta - diterjemahkan ke dalam bahasa Arab di Bayt al-Hikmah.

Salah satu narasi populer menyatakan bahwa dorongan di balik gerakan penerjemahan adalah karena pertemuan Al-Mamun dengan Aristoteles dalam mimpi.

Filsuf itu rupanya mendesak khalifah untuk melestarikan pengetahuan peradaban kuno dengan mengumpulkan literatur klasik dan mensponsori terjemahan.

Karya-karya yang diterjemahkan di Bayt al-Hikmah termasuk buku-buku Aristoteles, Rhetoric, Poetics, Metaphysics, Categories and On the Soul, as well as Plato’s Republic, Laws and Timaeus.

Bahasa kerja utama akademi Baghdad adalah bahasa Yunani, Syria, Persia, dan Arab. Namun, terjemahan tunduk pada tiga syarat: penerjemah harus memiliki pengetahuan di bidang terjemahan, fasih setidaknya dalam dua bahasa resmi Dar al-Hikma, dan hanya bekerja dari sumber asli.

Bahkan dikatakan bahwa para penerjemah diberikan emas untuk setiap buku yang berhasil diselesaikan. Sejak saat itu, bahasa Arab adalah bahasa sains dan pembelajaran internasional.



Dokter Hunayn Ibn Ishaq (1405–68), didampingi putranya Ishaq ibn Hunayn dan keponakannya Hubaysh, adalah salah satu penerjemah terpenting risalah medis dan ilmiah Yunani.

Nantinya, al-Mamun akan menunjuknya sebagai pemimpin redaksi yang bertugas merevisi semua terjemahan di Bayt al-Hikmah.

Namun Ibnu Ishaq tidak hanya puas dengan karya penerjemahan dan penyuntingan. Sebaliknya, ia memperluas kosa kata bahasa Arab dengan memperkenalkan istilah-istilah ilmiah baru.

Dia mengambil kata-kata Yunani, seperti "philosophia" yang menjadi "falsafa" dalam bahasa Arab, dan menemukan solusi terjemahan melalui apa yang oleh penerjemah kontemporer disebut padanan.

Misalnya, untuk menerjemahkan kata pylorus ke dalam bahasa Arab, Ibnu Ishaq mengacu pada arti etimologis kata tersebut (penjaga, dalam bahasa Yunani kuno) dan menggunakan kata bawab (porter) dalam bahasa Arab.

Cendekiawan Asyur Yahya Ibn al-Batriq (730-815) menerjemahkan semua karya besar para tabib Yunani kuno, termasuk Galen dan Hippocrates. Dia juga menyusun Kitab Sirr al-Srar, yang dikenal di Barat sebagai Secretum Secretorum.

Selain itu, setiap terjemahan diberi anotasi oleh para sarjana dari bidang tersebut dalam upaya menjelaskan ilmu-ilmu tersebut kepada masyarakat umum.

Abdullah Ibn al-Muqaffa (724-759) adalah pelopor lain penerjemahan sastra yang disponsori oleh Bayt al-Hikmah.



Ia menerjemahkan dan mengadaptasi banyak karya dari Persia, termasuk Kalila wa Dimna yang terkenal, sebuah adaptasi dari kumpulan dongeng dan fabel India kuno Panchatantra, yang akan menginspirasi penyair Prancis abad ke-17 Jean de La Fontaine berabad-abad kemudian.

Periode Penurunan

Setelah kematian Al-Mamun, Bayt al-Hikmah memasuki periode kemunduran yang lambat dan runtuh selamanya dengan kedatangan bangsa Mongol di bawah Hulagu.

Pada tahun 1258, tentara Mongol menyerbu kota Baghdad dan membuang begitu banyak manuskrip ke sungai Tigris sehingga air menjadi hitam karena tinta.

Meramalkan tragedi yang akan datang, astronom Persia Nasir al-Din al-Tusi (1201-74) menyelamatkan beberapa ribu manuskrip dengan memindahkannya ke Observatorium Maragheh di barat laut Iran, yang dibangun oleh penguasa Mongol Hulagu pada 1259.

Kenangan akan Bayt al-Hikmah dan inkarnasinya yang lebih besar Dar al-Hikma sejak saat itu telah mengilhami banyak prakarsa baik di Timur maupun Barat, berkomitmen untuk meneruskan semangat rumah penerjemahan perintis, termasuk, yang terbaru, the House of Wisdom - Translate, di Paris, diluncurkan oleh filsuf dan akademisi Perancis Barbara Cassin.
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Abdullah Busr radhiyallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki berkata,  Wahai rasulullah, sesungguhnya syari'at-syari'at Islam telah banyak yang menjadi kewajibanku, maka beritahukan kepadaku sesuatu yang dapat aku jadikan sebagai pegangan!  Rasulullah bersabda, Hendaknya senantiasa lidahmu basah karena berdzikir kepada Allah.

(HR. Tirmidzi No. 3297)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More