Ustaz Ahmad Syahrin: 99 Rahmat Allah Disimpan di Surga, 1 Rahmat-Nya Diturunkan ke Dunia
Senin, 22 Mei 2023 - 15:18 WIB
Pengasuh Ma'had Subuluna Bontang Kalimantan Timur Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq menerangkan gambaran kenikmatan surga tak bisa dibayangkan oleh siapapun. Sebanyak 99 Rahmat dari 100 Rahmat-Nya akan diberikan untuk penghuni surga.
"Tentu saja kehidupan di surga nanti, sama sekali berbeda dengan apa yang ada di dunia ini. Di sana kita akan bertemu dengan sebuah tatanan kehidupan dengan dimensi tata ruang dan waktu yang berbeda," kata Ustaz Ahmad Syahrin dalam satu kajiannya.
Kalau kemudian kita mendapatkan penggambaran dalam ayat dan Hadis hal yang mirip dengan kehidupan di dunia sekarang, itu adalah dalam rangka mengungkapkan kenikmatan surga yang paling mungkin untuk dijangkau oleh akal manusia.
Ada sebagian orang yang cenderung memandang kenikmatan itu pada makanan. Maka kemudian surga itu digambarkan ada berbagai menu makanan yang super lezat di dalamnya. Ada yang terangsang dengan keindahan alam, maka surga pun digambarkan dengan wujud hijau ranau, taman dan kebun yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Sebagian lagi ada yang memahami puncak kenikmatan itu pada keluarga dan tempat tinggal, maka di sana digambarkan ada rumah megah dan istana indah lengkap dengan ribuan pelayan dan fasilitasnya.
Begitu juga tak dinafikan ada kecendrungan manusia yang memandang kenikmatan itu puncaknya adalah lawan jenis, maka disana ada bidadari jelita nan rupawan. Yang digambarkan jika melongok kelangit dunia, kecantikannya akan memenuhi langit dan bumi. Begitulah seterusnya dan seterusnya.
"Tapi semua itu hanya dekstop atau penggambaran yang hanya sekedar agar mudah dijangkau dan dicerna akal, bukan hakikat kenikmatan surga yang memang diluar akal manusia," terang Dai lulusan Al-Azhar Mesir itu.
Karenanya kenikmatannya yang hakiki adalah seperti yang disebutkan dalam Hadis berikut. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
Artinya: "Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh sebuah kenikmatan yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar, dan imajinasi manusia manapun tidak bisa menjangkaunya." (HR Al-Bukhari)
Sehingga, selama sebuah kenikmatan masih pernah terlihat di dunia, maka bukan begitu keindahan surga. Selama sebuah keindahan pernah terdengar oleh telinga, maka bukan begitu kenikmatan surga.
Bahkan selama imajinasi seseorang yang paling liar sekalipun masih bisa menggambarkan sesuatu yang paling ia inginkan, itu pun kenikmatan dan keindahan yang ada di surga.
99 Rahmat Allah Disimpan di Surga
Bayangkan saja, Allah telah menciptakan 100 Rahmat. Satu di antaranya diturunkan ke dunia, sedangkan 99 disimpan-Nya di surga.
Padahal yang hanya satu persen saja, telah membuat banyak orang kalap dan gelap mata oleh indahnya dunia. Lalu bagaimana dengan 99 lipatnya nanti di surga?
Bayangkan saja jika nanti orang yang terakhir masuk surga dan berada di tingkat paling rendah saja diberi fasilitas 10 kali lipat kerajaan terluas yang pernah ada di dunia. Lalu bagaimana yang nomor 2 dari belakang, nomor 3, nomor 4, nomor 5, nomor 6 dan seterusnya, lalu yang tinggal di Surga tertinggi Firdaus?
Akal kita tidak akan pernah mampu menjangkau kenikmatan seperti itu. Tabarakarrahman, segala puja dan puji bagiNya segala kemurahan-Nya. Semoga kita semua dimasukkan ke dalam Jannah-Nya yang penuh kenikmatan. Amiin.
"Tentu saja kehidupan di surga nanti, sama sekali berbeda dengan apa yang ada di dunia ini. Di sana kita akan bertemu dengan sebuah tatanan kehidupan dengan dimensi tata ruang dan waktu yang berbeda," kata Ustaz Ahmad Syahrin dalam satu kajiannya.
Kalau kemudian kita mendapatkan penggambaran dalam ayat dan Hadis hal yang mirip dengan kehidupan di dunia sekarang, itu adalah dalam rangka mengungkapkan kenikmatan surga yang paling mungkin untuk dijangkau oleh akal manusia.
Ada sebagian orang yang cenderung memandang kenikmatan itu pada makanan. Maka kemudian surga itu digambarkan ada berbagai menu makanan yang super lezat di dalamnya. Ada yang terangsang dengan keindahan alam, maka surga pun digambarkan dengan wujud hijau ranau, taman dan kebun yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Sebagian lagi ada yang memahami puncak kenikmatan itu pada keluarga dan tempat tinggal, maka di sana digambarkan ada rumah megah dan istana indah lengkap dengan ribuan pelayan dan fasilitasnya.
Begitu juga tak dinafikan ada kecendrungan manusia yang memandang kenikmatan itu puncaknya adalah lawan jenis, maka disana ada bidadari jelita nan rupawan. Yang digambarkan jika melongok kelangit dunia, kecantikannya akan memenuhi langit dan bumi. Begitulah seterusnya dan seterusnya.
"Tapi semua itu hanya dekstop atau penggambaran yang hanya sekedar agar mudah dijangkau dan dicerna akal, bukan hakikat kenikmatan surga yang memang diluar akal manusia," terang Dai lulusan Al-Azhar Mesir itu.
Karenanya kenikmatannya yang hakiki adalah seperti yang disebutkan dalam Hadis berikut. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
Artinya: "Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh sebuah kenikmatan yang mata belum pernah melihat, telinga belum pernah mendengar, dan imajinasi manusia manapun tidak bisa menjangkaunya." (HR Al-Bukhari)
Sehingga, selama sebuah kenikmatan masih pernah terlihat di dunia, maka bukan begitu keindahan surga. Selama sebuah keindahan pernah terdengar oleh telinga, maka bukan begitu kenikmatan surga.
Bahkan selama imajinasi seseorang yang paling liar sekalipun masih bisa menggambarkan sesuatu yang paling ia inginkan, itu pun kenikmatan dan keindahan yang ada di surga.
99 Rahmat Allah Disimpan di Surga
Bayangkan saja, Allah telah menciptakan 100 Rahmat. Satu di antaranya diturunkan ke dunia, sedangkan 99 disimpan-Nya di surga.
Padahal yang hanya satu persen saja, telah membuat banyak orang kalap dan gelap mata oleh indahnya dunia. Lalu bagaimana dengan 99 lipatnya nanti di surga?
Bayangkan saja jika nanti orang yang terakhir masuk surga dan berada di tingkat paling rendah saja diberi fasilitas 10 kali lipat kerajaan terluas yang pernah ada di dunia. Lalu bagaimana yang nomor 2 dari belakang, nomor 3, nomor 4, nomor 5, nomor 6 dan seterusnya, lalu yang tinggal di Surga tertinggi Firdaus?
Akal kita tidak akan pernah mampu menjangkau kenikmatan seperti itu. Tabarakarrahman, segala puja dan puji bagiNya segala kemurahan-Nya. Semoga kita semua dimasukkan ke dalam Jannah-Nya yang penuh kenikmatan. Amiin.
(rhs)