Kisah Fatimah binti Abdul Malik, Ibu Negara yang Tanggalkan Kemewahan dan Fasilitas Istana

Minggu, 04 Juni 2023 - 07:05 WIB
Ilustrasi Fatimah binti Abdul Malik dan suaminya Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang memilih hidup sederhana meski tinggal di lingkungan istana. Foto/ist
Fatimah binti Abdul Malik rahimahallah, satu dari deretan muslimah yang namanya bersinar di pentas sejarah. Beliau nyaris menjadi sosok wanita sempurna, berparas cantik, shalihah, cerdas dan punya kedudukan mulia lagi terpandang.

Bagaimana tidak? Ayah dan kakeknya adalah khalifah. Saudara-saudara laki-lakinya juga khalifah. Dan kemudian bersuamikan seorang laki-laki saleh yang menjadi khalifah terbaik di masa Dinasti Umayyah, Umar bin Abdul Aziz rahimahullah. Umar dikenal sebagai Mujaddid atau pembaharu Islam di abad pertama Hijriyah.

Dai lulusan Al-Azhar Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq yang juga pengasuh Ma'had Subulana Bontang Kalimantan Timur menceritakan kisah Fatimah yang memilih hidup zuhud meski tinggal di lingkungan istana. Berikut beberapa keistimewaan Fatimah binti Abdul Malik :

1. Hidup di Tengah Keluarga Khalifah

Dikatakan dalam bait-bait sya'ir:



‌بنت ‌الخليفة ‌والخليفة ‌جدها … أخت الخلائف والخليفة زوجها

"Dia anaknya Khalifah, kakeknya juga seorang khalifah. Dia saudarinya para khalifah dan khalifah juga yang menjadi suaminya." [Tarikh ad Damasyqi (45/137)]

Zubeir bin Bakar berkata:

لا يعرف امرأة تستحق هذا البيت غيرها، وكان لها ثلاثة عشر محرما كلهم خليفة

"Tidak diketahui adanya seorang wanita yang memiliki kedudukan mapan seperti dia. Fatimah mempunyai 13 mahram (keluarga dekat) semuanya menjadi khalifah." [Mar'atuzzaman (10/134)]

2. Tanggalkan Kemewahan dan Semua Fasilitas Istana

Meskipun hidup di lingkungan istana yang bergelimang harta dan fasilitas, Fatimah memilih hidup sederhana dan menekuni belajar. Ia terdidik dengan baik dalam masalah agama dan juga keilmuan lainnya.

Setelah menjadi ibu negara kekhalifahan Islam, penampilannya berubah drastis. Fatimah menanggalkan semua fasilitas dan perhiasan serta harta yang ia miliki. Sehingga sebagian ahli sejarah mengungkapkan tentang dirinya:

كانت من أحسن النساء إنه رد جهازها وما كان من أموالها إلى بيت المال، وقد كان دخله في كل سنة قبل أن يلي الخلافة أربعين ألف دينار، فترك ذلك كله

"Dia termasuk dari wanita terbaik. Dia menanggalkan semua perhiasan miliknya dan juga semua hartanya ke Baitul Mal. Dahulu sebelum suaminya menjadi khalifah, penghasilannya (sebagai putri khalifah) setiap tahunnya sekitar 40.000 Dinar (sekitar Rp160 Miliar), yang kemudian dia tinggalkan/tidak mau menerimanya." [Al-Mausu'ah Darar al Muntaqah (11/278)]

3. Dinikahkan dengan Khalifah Terbaik Umar bin Abdul Aziz

Ayahnya Khalifah Abdul Malik bin Marwan sangat mencintainya. Ketika Fatimah tumbuh dewasa, ia selalu memikirkan suami untuk putri tercintanya itu. Di antara yang dipandang oleh Abdul Malik cocok untuk putrinya adalah Umar, putra saudaranya Abdul Aziz bin Marwan. Karena Umar dikenal sebagai pemuda yang saleh, berilmu, berani dan memiliki akhlak yang mulia lainnya.

Suatu hari Abdul Malik pernah berkata di hadapan orang-orang yang di situ ada Umar bin Abdul Aziz:

يعجبني قول الحسن البصري لما جاءه مَنْ يسأله: إن لي بنية؛ فمن ترى أن أزوجها؟! قال الحسن: زوجها ممن يتقي الله، فإن أحبها أكرمها، وإن أبغضها لم يُهنها
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اَلۡمُنٰفِقُوۡنَ وَالۡمُنٰفِقٰتُ بَعۡضُهُمۡ مِّنۡۢ بَعۡضٍ‌ۘ يَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمُنۡكَرِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمَعۡرُوۡفِ وَيَقۡبِضُوۡنَ اَيۡدِيَهُمۡ‌ؕ نَسُوا اللّٰهَ فَنَسِيَهُمۡ‌ؕ اِنَّ الۡمُنٰفِقِيۡنَ هُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka pula. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.

(QS. At-Taubah Ayat 67)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More