Kisah Tukang Sihir Firaun Bertaubat dan Beriman kepada Allah
Minggu, 11 Juni 2023 - 22:55 WIB
Firaun memang dikenal sebagai simbol kedurhakaan yang namanya disebut berulang kali dalam Al-Qur'an sebanyak 74 kali. Meski diajak beriman oleh Nabi Musa dengan cara yang lembut, Firaun tetap saja menolak dan menunjukkan kesombongannya.
Allah justru memberikan hidayah kepada para tukang sihirnya yang sebelumnya mengabdi kepada Firaun. Para ahli sihir ini bertaubat kepada Allah setelah melihat bukti kebenaran Nabi Musa lewat mukjizat yang diberikan Allah.
Dikisahkan, Nabi Musa pernah dirawat Firaun di masa kecil. Karena itu, Allah memerintahkan Nabi Musa dan saudaranya Nabi Harun mendakwahi Firaun dengan cara yang santun dan lembut.
Ketika Nabi Musa mengajak Firaun untuk menyembah Allah, Firaun menolak dan menghujat Nabi Musa. Bahkan berniat untuk membunuh Nabi Musa dan saudaranya Harun. Para pembesar kerajaan menyarankan agar Firaun tidak tergesa-gesa melaksanakan pembunuhan itu sebelum diuji kebenarannya.
Lalu Nabi Musa dihadapkan kepada ahli-ahli sihir Firaun sehingga persoalan menjadi jelas di hadapan orang banyak. Semua tukang sihir paling mahir di negeri Mesir pun dikumpulkan. Mereka ingin membuktikan siapa yang paling benar.
Mulailah digelar adu kehebatan antara Nabi Musa dan tukang sihir Firaun dengan disaksikan orang banyak. Al-Qur'an mengisahkan: "Mereka (para pesihir) berkata, "Wahai Musa! Engkaukah yang akan melemparkan lebih dahulu, atau kami yang melemparkan?" (Al-A'raf Ayat 115)
Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan)." (Al-A'raf Ayat 115)
Kala itu, Firaun menyuruh tukang sihirnya melemparkan sesuatu dan kemudian benda itu berubah menjadi ular. Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa untuk melemparkan tongkatnya. Seketika tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular besar yang memakan semua ular-ular tukang sihir Firaun.
Mukjizat tongkat Nabi Musa ini diabadikan dalam Al-Qur'an :
فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ ۖ
Artinya: "Lalu (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya." (Surah Al-A'raf Ayat 107)
Inilah anugerah Allah yang jika Dia berkehendak apapun bisa terjadi. Firaun dengan kedunguannya mengira ular itu sama dengan sihir. Ia selalu membangkang dan tidak menerima kebenaran meski sudah menyaksikannya di hadapannya sendiri.
Melihat kejadian itu, para ahli sihir Firaun langsung tesungkur dan bersujud. Mereka bertaubat kepada Allah dan menyatakan keimanannnya.
Artinya: "Dan para pesihir itu serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud." (QS. Al-A'raf Ayat 120)
Artinya: "Mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam." (QS Al-A'raf Ayat 121)
Mereka yakin tentang kebenaran seruan Nabi Musa dan beliau bukan pesihir seperti yang mereka duga sebelumnya. Selain itu, para ahli sihir menyadari bahwa sihir mereka yang dibangga-banggakan selama ini hanyalah kebatilan dan tidak berdaya bila berhadapan dengan Allah Yang Maha Kuasa.
Mengenai bersujudnya para tukang sihir ini, Allah menerangkannya dalam ayat lain: "Lalu para pesihir itu merunduk bersujud, seraya berkata, "Kami telah percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa." (QS Thaha Ayat 70)
Doa Tukang Sihir Setelah Taubat
Firaun mencela para ahli sihirnya setelah sujud dan beriman kepada Allah tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya . Bahkan, Firaun menuduh mereka berkomplot dengan Nabi Musa untuk merebut kekuasaan dari tangannya.
Akhirnya Firaun mengancam untuk memotong tangan dan kaki mereka ditambah siksaan berupa penyaliban. Semua itu merupakan kemurkaan Firaun terhadap mereka. Firaun berusaha melakukan balas dendam dengan perbuatan mereka. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan memenuhi seruan Nabi Musa, akan menemui nasib yang amat buruk.
Para tukang sihir ini pun berdoa kepada Allah. Berikut kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an:
وَمَا تَـنۡقِمُ مِنَّاۤ اِلَّاۤ اَنۡ اٰمَنَّا بِاٰيٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتۡنَا ؕ رَبَّنَاۤ اَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرًا وَّتَوَفَّنَا مُسۡلِمِيۡنَ
Artinya: "Dan engkau tidak melakukan balas dendam kepada kami, melainkan karena kami beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu)." (QS Al-A'raf Ayat 126)
Rabbanaaa afrigh 'alainaa sabraw wa tawaffanaa muslimiin.
Artinya: "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu)." (QS Al-A'raf Ayat 126)
Demikian sekilas kisah tukang Sihir Firaun yang bertaubat dan menyatakan keimanannya kepada Allah. Beda dengan Firaun yang zalim dan menuruti nafsu kesombongannya. Dia mati tenggelam bersama pangikutnya di Laut Merah.
Allah justru memberikan hidayah kepada para tukang sihirnya yang sebelumnya mengabdi kepada Firaun. Para ahli sihir ini bertaubat kepada Allah setelah melihat bukti kebenaran Nabi Musa lewat mukjizat yang diberikan Allah.
Dikisahkan, Nabi Musa pernah dirawat Firaun di masa kecil. Karena itu, Allah memerintahkan Nabi Musa dan saudaranya Nabi Harun mendakwahi Firaun dengan cara yang santun dan lembut.
Ketika Nabi Musa mengajak Firaun untuk menyembah Allah, Firaun menolak dan menghujat Nabi Musa. Bahkan berniat untuk membunuh Nabi Musa dan saudaranya Harun. Para pembesar kerajaan menyarankan agar Firaun tidak tergesa-gesa melaksanakan pembunuhan itu sebelum diuji kebenarannya.
Lalu Nabi Musa dihadapkan kepada ahli-ahli sihir Firaun sehingga persoalan menjadi jelas di hadapan orang banyak. Semua tukang sihir paling mahir di negeri Mesir pun dikumpulkan. Mereka ingin membuktikan siapa yang paling benar.
Mulailah digelar adu kehebatan antara Nabi Musa dan tukang sihir Firaun dengan disaksikan orang banyak. Al-Qur'an mengisahkan: "Mereka (para pesihir) berkata, "Wahai Musa! Engkaukah yang akan melemparkan lebih dahulu, atau kami yang melemparkan?" (Al-A'raf Ayat 115)
Musa menjawab: "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan)." (Al-A'raf Ayat 115)
Kala itu, Firaun menyuruh tukang sihirnya melemparkan sesuatu dan kemudian benda itu berubah menjadi ular. Kemudian Allah mewahyukan kepada Nabi Musa untuk melemparkan tongkatnya. Seketika tongkat Nabi Musa berubah menjadi ular besar yang memakan semua ular-ular tukang sihir Firaun.
Mukjizat tongkat Nabi Musa ini diabadikan dalam Al-Qur'an :
فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ ۖ
Artinya: "Lalu (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang sebenarnya." (Surah Al-A'raf Ayat 107)
Inilah anugerah Allah yang jika Dia berkehendak apapun bisa terjadi. Firaun dengan kedunguannya mengira ular itu sama dengan sihir. Ia selalu membangkang dan tidak menerima kebenaran meski sudah menyaksikannya di hadapannya sendiri.
Melihat kejadian itu, para ahli sihir Firaun langsung tesungkur dan bersujud. Mereka bertaubat kepada Allah dan menyatakan keimanannnya.
وَ اُلۡقِىَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيۡنَ
Artinya: "Dan para pesihir itu serta merta menjatuhkan diri dengan bersujud." (QS. Al-A'raf Ayat 120)
قَالُوۡۤا اٰمَنَّا بِرَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَ
Artinya: "Mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam." (QS Al-A'raf Ayat 121)
Mereka yakin tentang kebenaran seruan Nabi Musa dan beliau bukan pesihir seperti yang mereka duga sebelumnya. Selain itu, para ahli sihir menyadari bahwa sihir mereka yang dibangga-banggakan selama ini hanyalah kebatilan dan tidak berdaya bila berhadapan dengan Allah Yang Maha Kuasa.
Mengenai bersujudnya para tukang sihir ini, Allah menerangkannya dalam ayat lain: "Lalu para pesihir itu merunduk bersujud, seraya berkata, "Kami telah percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa." (QS Thaha Ayat 70)
Doa Tukang Sihir Setelah Taubat
Firaun mencela para ahli sihirnya setelah sujud dan beriman kepada Allah tanpa meminta izin terlebih dahulu kepadanya . Bahkan, Firaun menuduh mereka berkomplot dengan Nabi Musa untuk merebut kekuasaan dari tangannya.
Akhirnya Firaun mengancam untuk memotong tangan dan kaki mereka ditambah siksaan berupa penyaliban. Semua itu merupakan kemurkaan Firaun terhadap mereka. Firaun berusaha melakukan balas dendam dengan perbuatan mereka. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan memenuhi seruan Nabi Musa, akan menemui nasib yang amat buruk.
Para tukang sihir ini pun berdoa kepada Allah. Berikut kisahnya diabadikan dalam Al-Qur'an:
وَمَا تَـنۡقِمُ مِنَّاۤ اِلَّاۤ اَنۡ اٰمَنَّا بِاٰيٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتۡنَا ؕ رَبَّنَاۤ اَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرًا وَّتَوَفَّنَا مُسۡلِمِيۡنَ
Artinya: "Dan engkau tidak melakukan balas dendam kepada kami, melainkan karena kami beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami." (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu)." (QS Al-A'raf Ayat 126)
رَبَّنَاۤ اَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرًا وَّتَوَفَّنَا مُسۡلِمِيۡنَ
Rabbanaaa afrigh 'alainaa sabraw wa tawaffanaa muslimiin.
Artinya: "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (berserah diri kepada-Mu)." (QS Al-A'raf Ayat 126)
Demikian sekilas kisah tukang Sihir Firaun yang bertaubat dan menyatakan keimanannya kepada Allah. Beda dengan Firaun yang zalim dan menuruti nafsu kesombongannya. Dia mati tenggelam bersama pangikutnya di Laut Merah.
(rhs)