Cara Bertaubat dari Dosa Ghibah, Insya Allah Diampuni
Senin, 12 Juni 2023 - 21:31 WIB
Cara bertaubat dari perbuatan dan dosa ghibah penting diketahui setiap muslim. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.
Ghibah merupakan perbuatan tercela yang sangat dibenci Allah dan dapat menghapus amalan seseorang. Untuk diketahui, tidak ada manusia yang tak pernah melakukan dosa dan kesalahan. Namun, sebaik-baik manusia adalah yang mau memperbaiki kesalahannya.
Lalu, bagaimana cara bertaubat dari dosa ghibah ? Di antara umat muslim mungkin pernah menggunjing atau meng-ghibah. Lisan yang keluar tak disadari telah menyebut-nyebut kesalahan atau aib orang lain.
Ustaz Farid Nu'man Hasan menjelaskan cara bertaubat dari dosa kepada manusia seperti ghibah. Beliau menukil keterangan dari Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin. Ada empat cara taubat dari dosa ghibah:
1. Tinggalkan maksiat (ghibah) tersebut.
2. Menyesali perbuatannya.
3. Bertekad selamanya tidak akan mengulangi.
4. Imam An-Nawawi berkata:
فَإِنْ كَانَتْ مالاً أَوْ نَحْوَهُ رَدَّهُ إِلَيْه ، وإنْ كَانَت حَدَّ قَذْفٍ ونَحْوَهُ مَكَّنَهُ مِنْهُ أَوْ طَلَبَ عَفْوَهُ ، وإنْ كَانْت غِيبَةً استَحَلَّهُ مِنْهَا
Artinya: "Jika berupa harta atau yang semisalnya, maka dikembalikan kepada (orang yang kita ambil hartanya), jika berupa tuduhan palsu, maka direhabilitasi namanya atau minta maaf kepadanya, dan jika berupa ghibah, maka minta dihalalkan." (Riyadhus Shalihin)
"Hendaknya pelaku ghibah itu mendatanginya meminta maaf kepada korbannya. Ini juga pendapat mayoritas ulama," terang Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia itu.
Sedangkan Imam Ibnu Taimiyah berpendapat tidak perlu seperti itu jika hal itu justru menambah luka, membuka bahaya baru. Lebih baik dia memohon ampun kepada Allah lalu diam dan banyak berbuat baik kepada orang yang pernah dighibahinya itu. Kemudian dia menyebut-nyebut atau memaparkan kebaikan orang tersebut untuk memutihkan nama baiknya yang dia nodai pada masa lalu.
Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Segeralah bertaubat dari segala dosa dan kesalahan sebelum datangnya maut (kematian). Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
Ghibah merupakan perbuatan tercela yang sangat dibenci Allah dan dapat menghapus amalan seseorang. Untuk diketahui, tidak ada manusia yang tak pernah melakukan dosa dan kesalahan. Namun, sebaik-baik manusia adalah yang mau memperbaiki kesalahannya.
Lalu, bagaimana cara bertaubat dari dosa ghibah ? Di antara umat muslim mungkin pernah menggunjing atau meng-ghibah. Lisan yang keluar tak disadari telah menyebut-nyebut kesalahan atau aib orang lain.
Ustaz Farid Nu'man Hasan menjelaskan cara bertaubat dari dosa kepada manusia seperti ghibah. Beliau menukil keterangan dari Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin. Ada empat cara taubat dari dosa ghibah:
1. Tinggalkan maksiat (ghibah) tersebut.
2. Menyesali perbuatannya.
3. Bertekad selamanya tidak akan mengulangi.
4. Imam An-Nawawi berkata:
فَإِنْ كَانَتْ مالاً أَوْ نَحْوَهُ رَدَّهُ إِلَيْه ، وإنْ كَانَت حَدَّ قَذْفٍ ونَحْوَهُ مَكَّنَهُ مِنْهُ أَوْ طَلَبَ عَفْوَهُ ، وإنْ كَانْت غِيبَةً استَحَلَّهُ مِنْهَا
Artinya: "Jika berupa harta atau yang semisalnya, maka dikembalikan kepada (orang yang kita ambil hartanya), jika berupa tuduhan palsu, maka direhabilitasi namanya atau minta maaf kepadanya, dan jika berupa ghibah, maka minta dihalalkan." (Riyadhus Shalihin)
"Hendaknya pelaku ghibah itu mendatanginya meminta maaf kepada korbannya. Ini juga pendapat mayoritas ulama," terang Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia itu.
Sedangkan Imam Ibnu Taimiyah berpendapat tidak perlu seperti itu jika hal itu justru menambah luka, membuka bahaya baru. Lebih baik dia memohon ampun kepada Allah lalu diam dan banyak berbuat baik kepada orang yang pernah dighibahinya itu. Kemudian dia menyebut-nyebut atau memaparkan kebaikan orang tersebut untuk memutihkan nama baiknya yang dia nodai pada masa lalu.
Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat. Segeralah bertaubat dari segala dosa dan kesalahan sebelum datangnya maut (kematian). Semoga bermanfaat.
Wallahu A'lam
(rhs)