Hati-hati Dosa Ghibah, Ini Kisah Seorang yang Pernah Berprasangka Buruk

Senin, 05 Juni 2023 - 15:29 WIB
loading...
Hati-hati Dosa Ghibah, Ini Kisah Seorang yang Pernah Berprasangka Buruk
Jangankan ghibah, berprasangka buruk saja kita dilarang keras oleh agama. Kisah ini bisa menjadi pelajaran bagi kita agar menjauhi ghibah dan prasangka buruk. Foto ilustrasi/ist
A A A
Hati-hati dengan dosa ghibah. Selain dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya, ghibah termasuk perbuatan yang dapat menghapus pahala amal saleh.

Bahkan dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al-Ghazali (wafat 505 Hijriyah/1111 M) menyebutkan dosa ghibah lebih berat daripada dosa tiga puluh kali berzina. Na'udzubillahi min dzalik.

Ghibah artinya menggunjing orang lain, menjelekkannya, membuka aibnya atau mencari-cari kesalahannya. Jangankan ghibah, berprasangka buruk saja kita dilarang oleh syariat.

Kisah Hikmah
Berikut kisah seseorang yang pernah berprasangka buruk kepada pengemis. Kisah ini diceritakan oleh Ulama kharismatik Yaman, Habib Umar bin Hafizh dalam satu tausiyahnya.

Diriwayatkan dalam Atsar bahwa siapa yang meninggal dalam keadaan masih suka ghibah maka ia termasuk orang pertama yang masuk neraka. Sedangkan orang yang bertaubat dalam keadaan sudah bertaubat dari ghibah, maka ia termasuk orang yang akhir masuk surga.

"Catatan telah penuh dengannya. Janganlah kalian menggunjing satu sama lainnya," kata Habib Umar yang juga ulama Zurriyah Nabi ini.

Allah menggambarkan kehinaan perbuatan itu dengan "Apakah kalian ingin memakan daging saudara kalian, tentu kalian membencinya."

Dikisahkan, Junaid ibn Muhammad suatu ketika melihat pengemis di jalanan. Lalu ia berkata dalam hatinya, "Orang ini masih kuat. Jika ia menacari pekerjaan lebih baik daripada mengemis."

"Ketika aku pulang ke rumah dan tidur sejenak, maka aku bermimpi dan melihat orang mendatangkan jenazah pengemis itu di hadapanku sambil berkata 'makanlah dagingnya karena engkau telah menggunjingnya'.

Subhanallah, padahal itu hanya yang terbersit di benakku dan tidak kuceritakan pada siapa pun. Suara tadi mengatakan, orang sepertimu tidak pantas berfikir seperti itu. Allah telah mengenalkan kamu akan keagungan-Nya. Lantas mengapa kau berpaling? Mengapa kau menggunjing dengan hatimu?

Demikian sekelumit kisah orang yang berprasangka buruk kepada orang lain sarat dengan hikmah. Semoga Allah menjauhkan kita dari perkara ini.

Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌ‌ۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا‌ ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ‌ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat Ayat 12)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1467 seconds (0.1#10.140)