Doa Nabi Nuh, Keturunan Sam Menjadi Nabi dan Raja
Rabu, 29 April 2020 - 17:34 WIB
Ka’ab al-Ahbar mengatakan, setelah Nabi Nuh berusia lanjut dan mendekati ajalnya, dia mengundang anak cucunya. Dia memohon kepada Allah agar mengabulkan doanya. Dia naik ke puncak gunung.
Pertama kali dia memanggil Sam. Si sulung ini pun datang. Ia duduk di hadapan Nabi Nuh. Kemudian Nuh meletakkan kedua tangannya kepada Sam dan berkata, “Ya Allah, berkatilah Sam beserta keturunannya, dan jadikanlah di antara keturunannya kenabian dan kerajaan.”
Belakangan doa Nabi Nuh ini terkabul. Keturunan Sam banyak yang menjadi Nabi dan orang-orang saleh.
Sam mempunyai 5 anak. Pertama, Arfakhsyad, yang melahirkan banyak nabi dan orang-orang saleh, dan di antara keturunannya adalah orang-orang Arab, Rabi’ah, dan Mudhar, dan kabilah-kabilah Yaman.
Kedua, Hasyim, yang keturunannya banyak menempati di tanah Yaman yang dikenal dengan Nasanis. Di wajah mereka hanya ada satu mata, satu telinga, dan satu kaki.
Ketiga, Huwail, keturunannya adalah orang-orang ‘Amaliqah dan Imadiyah.
Keempat, Arum, keturunannya adalah kabilah-kabilah ‘Ad dan Tsamud. Dan yang kelima adalah Syamalikha, yang tidak memiliki keturunan karena mandul.
Ats-Tsa’labi mengatakan bahwa Sam berumur 600 tahun. Dia adalah orang yang tidak sabar terhadap kematian. Nuh pernah memohon kepada Allah agar tidak mematikan Sam hingga dia sendiri meminta kematian kepada Tuhannya. Ketika dia telah berusia lanjut dan merasa lemah untuk beraktivitas, dia meminta mati kepada Tuhannya. Setelah meninggal, dia dikuburkan di sebuah kota di Hauran.
Pertama kali dia memanggil Sam. Si sulung ini pun datang. Ia duduk di hadapan Nabi Nuh. Kemudian Nuh meletakkan kedua tangannya kepada Sam dan berkata, “Ya Allah, berkatilah Sam beserta keturunannya, dan jadikanlah di antara keturunannya kenabian dan kerajaan.”
Belakangan doa Nabi Nuh ini terkabul. Keturunan Sam banyak yang menjadi Nabi dan orang-orang saleh.
Sam mempunyai 5 anak. Pertama, Arfakhsyad, yang melahirkan banyak nabi dan orang-orang saleh, dan di antara keturunannya adalah orang-orang Arab, Rabi’ah, dan Mudhar, dan kabilah-kabilah Yaman.
Kedua, Hasyim, yang keturunannya banyak menempati di tanah Yaman yang dikenal dengan Nasanis. Di wajah mereka hanya ada satu mata, satu telinga, dan satu kaki.
Ketiga, Huwail, keturunannya adalah orang-orang ‘Amaliqah dan Imadiyah.
Keempat, Arum, keturunannya adalah kabilah-kabilah ‘Ad dan Tsamud. Dan yang kelima adalah Syamalikha, yang tidak memiliki keturunan karena mandul.
Ats-Tsa’labi mengatakan bahwa Sam berumur 600 tahun. Dia adalah orang yang tidak sabar terhadap kematian. Nuh pernah memohon kepada Allah agar tidak mematikan Sam hingga dia sendiri meminta kematian kepada Tuhannya. Ketika dia telah berusia lanjut dan merasa lemah untuk beraktivitas, dia meminta mati kepada Tuhannya. Setelah meninggal, dia dikuburkan di sebuah kota di Hauran.
(mhy)