Kisah Orang Yahudi Bertanya Soal Roh, Ini Jawaban Al-Qur'an dan Hadis
Senin, 03 Juli 2023 - 07:30 WIB
Hakikat Roh sejatinya hanya Allah Azza wa Jalla yang mengetahuinya. Manusia hanya diberi pengetahuan sedikit terkait masalah roh. Foto ilustrasi/ist
Roh (الرُّوۡحِ) merupakan hal gaib yang hakikatnya hanya Allah 'Azza wa Jalla saja yang mengetahuinya. Ketika orang-orang Yahudi bertanya soal roh kepada Nabi Muhammad SAW, maka Allah menurunkan wahyu untuk menjawabnya.
Para ulama berbeda pendapat ketika menjelaskan defenisi roh. Ada yang mengatakan roh adalah asal-usul jiwa. As-Suhaili menyimpulkan bahwa roh adalah zat yang lembut seperti udara, ia beredar di seluruh jasad bagaikan aliran air di dalam akar-akar pohon.
Berikut jawaban Allah dalam Al-Qur'an ketika orang-orang Yahudi bertanya tentang roh. Allah Ta'ala berfirman:
Artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (QS Al-Isra Ayat 85)
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa masalah roh adalah urusan Allah. Hanya Dialah yang mengetahui segala sesuatu, dan Dia sendirilah yang menciptakannya.
Mengutip Tafsir ringkas Kemenag, kata Roh dalam Al-Qur'an mempunyai tiga arti, yaitu:
1. Yang Dimaksud dengan Roh adalah Al-Qur'an
Sebagaimana firman Allah: "Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. (QS asy-Syura: 52)
2. Malaikat Jibril
Dalam Al-Qur'an perkataan roh sering diartikan dengan Malaikat Jibril seperti firman Allah berikut: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan." (QS asy-Syu'ara': 193-194)
3. Roh yang Ada Dalam Jasad Manusia
Roh yang dimaksud di sini adalah sumber kehidupan dari makhluk hidup. Menurut Jumhur Ulama, kata roh dalam ayat ini adalah roh yang ada dalam badan (nyawa). Firman Allah: "Dan (ingatlah kisah Maryam) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan (roh) dari Kami ke dalam (tubuh)nya; Kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda (kebesaran Allah) bagi seluruh alam." (QS al-Anbiya': 91)
Pendapat yang menyamakan roh dengan Nafs (roh/nyawa) ini adalah pendapat umhur ulama sesuai dengan sebab ayat ini diturunkan. "Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud." (QS Al-Hijr ayat 29)
Roh Menurut Perspektif Hadis
Nabi Muhammad SAW menjelaskan hakikat roh dalam beberapa riwayat berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
إِذَا خَرَجَتْ رُوحُ الْمُؤْمِنِ تَلَقَّاهَا مَلَكَانِ يُصْعِدَانِهَا
Artinya: "Apabila keluar roh seorang mukmin, maka dia akan diambil oleh dua Malaikat dan akan membawanya ke langit." (HR Muslim)
Kemudian Abu Hurairah berkata lagi, "Adapun orang kafir, jika keluar ruhnya." Hammad menyebutkan betapa busuknya dan bagaimana penduduk langit melaknat ruh tersebut. Berkata penduduk langit:
Para ulama berbeda pendapat ketika menjelaskan defenisi roh. Ada yang mengatakan roh adalah asal-usul jiwa. As-Suhaili menyimpulkan bahwa roh adalah zat yang lembut seperti udara, ia beredar di seluruh jasad bagaikan aliran air di dalam akar-akar pohon.
Berikut jawaban Allah dalam Al-Qur'an ketika orang-orang Yahudi bertanya tentang roh. Allah Ta'ala berfirman:
وَيَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الرُّوۡحِ ؕ قُلِ الرُّوۡحُ مِنۡ اَمۡرِ رَبِّىۡ وَمَاۤ اُوۡتِيۡتُمۡ مِّنَ الۡعِلۡمِ اِلَّا قَلِيۡلًا
Artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (QS Al-Isra Ayat 85)
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa masalah roh adalah urusan Allah. Hanya Dialah yang mengetahui segala sesuatu, dan Dia sendirilah yang menciptakannya.
Mengutip Tafsir ringkas Kemenag, kata Roh dalam Al-Qur'an mempunyai tiga arti, yaitu:
1. Yang Dimaksud dengan Roh adalah Al-Qur'an
Sebagaimana firman Allah: "Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. (QS asy-Syura: 52)
2. Malaikat Jibril
Dalam Al-Qur'an perkataan roh sering diartikan dengan Malaikat Jibril seperti firman Allah berikut: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar engkau termasuk orang yang memberi peringatan." (QS asy-Syu'ara': 193-194)
3. Roh yang Ada Dalam Jasad Manusia
Roh yang dimaksud di sini adalah sumber kehidupan dari makhluk hidup. Menurut Jumhur Ulama, kata roh dalam ayat ini adalah roh yang ada dalam badan (nyawa). Firman Allah: "Dan (ingatlah kisah Maryam) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan (roh) dari Kami ke dalam (tubuh)nya; Kami jadikan dia dan anaknya sebagai tanda (kebesaran Allah) bagi seluruh alam." (QS al-Anbiya': 91)
Pendapat yang menyamakan roh dengan Nafs (roh/nyawa) ini adalah pendapat umhur ulama sesuai dengan sebab ayat ini diturunkan. "Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud." (QS Al-Hijr ayat 29)
Roh Menurut Perspektif Hadis
Nabi Muhammad SAW menjelaskan hakikat roh dalam beberapa riwayat berikut:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata:
إِذَا خَرَجَتْ رُوحُ الْمُؤْمِنِ تَلَقَّاهَا مَلَكَانِ يُصْعِدَانِهَا
Artinya: "Apabila keluar roh seorang mukmin, maka dia akan diambil oleh dua Malaikat dan akan membawanya ke langit." (HR Muslim)
Kemudian Abu Hurairah berkata lagi, "Adapun orang kafir, jika keluar ruhnya." Hammad menyebutkan betapa busuknya dan bagaimana penduduk langit melaknat ruh tersebut. Berkata penduduk langit:
Lihat Juga :