Ekspedisi Sallam Tardjuman Menemukan Tembok Yakjuj dan Makjuj

Minggu, 16 Juli 2023 - 23:52 WIB
Berjarak sekitar 60 tahun sejak perjalanan Sallam, Khalifah Abbasiyah ke-18, Al-Muqtadir (908-932 M), juga mengirimkan ekspedisi ke utara menuju ke Kerajaan Bulgar di daerah Volga (sekarang masuk wilayah Rusia). Ekspedisi ini dipimpin oleh Ahmad Ibnu Fadlan pada tahun 921 M sebagai respons atas permintaan bantuan mereka, dan juga untuk mendakwahkan Islam. Ibnu Fadhlan memberikan laporan sangat menarik tentang keadaan wilayah di utara kekhalifahan Islam itu berikut ciri-ciri masyarakatnya.

Literatur perjalanan ini dikarang langsung Ahmad ibn Fadhlan yang menjadi perwakilan dari Khalifah Dinasti Abbasiyah Al-Muqtadir Billah (295 H) untuk memenuhi permintaan penguasa wilayah Slavic (Shaqalibah) yang bernama Al-Musy ibn Bulthuwar (versi Arab) yang ingin mengerti lebih jauh tentang agama Islam dan syariatnya. Sekaligus meminta Dinasti Abbasiyah untuk membangunkan benteng maupun masjid di wilayahnya.

Rombongan perwakilan terdiri dari Ahmad ibn Fadhlan bersama beberapa ahli fiqh, ahli perjalanan dan rombongan pengawalnya, yang bertolak dari Baghdad pada bulan Shafar 309 H. Dan perjalanan ditempuh selama kurang lebih 3 tahun.

Salah satu cerita menarik dalam perjalanannya itu, dia mengidentifikasi orang-orang yang posturnya setinggi pohon kurma, bermata biru, berkulit putih, berambut kemerahan. Dia mendapat informasi bahwa orang-orang tersebut adalah Yakjuj dan Makjuj.

Lokasi Tembok Yakjuj dan Makjuj



Dari ekspedisi Sallam Tardjuman dan Ibnu Fadhlan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dinding yang dibangun Dzulqarnain itu bukanlah mitos belaka. Tembok itu memang nyata adanya. Para ahli sejarah menyimpulkan bahwa letak tembok Yakjuj dan Makjuj itu berada di Ngarai Darial di dekat Sungai Terek Georgia. Ngarai sendiri diartikan sebagai sebuah lembah yang memiliki sisi dinding pegunungan yang terjal.

Untuk mencapai lembah itu hanya ada satu jalan yang mengarah ke sana. Lorong ini dibangun oleh Tentara Georgia dan dipugar kembali oleh Rusia Tahun 1850-an. Sejak dulu, Lorong Dariel ini dikenal untuk tujuan menjelajah dan disebut sebagai Gerbang Alan atau Gerbang Caucasia. Ada juga yang menyebutnya dengan Gerbang Liberia.

Para sejarawan menemukan dinding yang cukup sempit di Bukit Qawqaz atau Pegunungan Kaukasus. Keadaan bukit itu sangat curam dan membentang dari Laut Hitam hingga Laut Qazwain. Bukit Darial secara umum belum terusik oleh manusia. Kondisinya masih utuh dan mempunyai bentuk berlapis-lapis.

Kondisi alam Bukit Qawqaz ini adalah daerah sempit dan curam yang membentang luas antara Laut Qazwain dan Laut Hitam dengan panjang kira-kira 1.200 Km. Di daerah itu terdapat satu timbunan tinggi yang terbuat dari besi bercampur tembaga. Itulah timbunan besi yang menyumbat lubang besar yang ada di sana. Penduduk dekat wilayah itu juga takut untuk mengusik tempat itu karena pernah mendengar cerita turun temurun tentang keberadaan kaum perusak itu (Yakjuj dan Makjuj).

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
cover top ayah
وَ مَنۡ يَّعۡمَلۡ سُوۡٓءًا اَوۡ يَظۡلِمۡ نَفۡسَهٗ ثُمَّ يَسۡتَغۡفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوۡرًا رَّحِيۡمًا
Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. An-Nisa Ayat 110)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More