3 Keutamaan Bulan Muharam dan Beberapa Amalan yang Dianjurkan

Rabu, 19 Juli 2023 - 21:29 WIB
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِصِيَامِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانَ كَانَ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ

"Rasulullah SAW memerintahkan untuk puasa di Hari 'Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka." (HR Al-Bukhari)

Adapun keutamaan puasa ini diriwayatkan dalam Hadits dari Abu Qatadah, bahwa puasa tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita selama setahun yang telah lalu. (HR Muslim)

Imam An-Nawawi menjelaskan hadits di atas beliau berkata: "Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil, akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat derajat orang tersebut di sisi-Nya."

2. Melaksanakan Puasa Tasu'a untuk Menyelisihi Kaum Yahudi

Untuk membedakan umatnya dengan Yahudi, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya berpuasa pada tanggal 9 Muharram yang dikenal dengan Puasa Tasu'a. Diketahui, Yahudi hanya melaksanakan puasa pada Tanggal 10 Muharram saja.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, ia berkata pada saat Rasulullah melaksanakan shaum Asyura dan memerintah para sahabat untuk melaksanakannnya, mereka berkata, "Wahai Rasulullah hari tersebut (Asyura) adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani". Maka Rasulullah bersabda, "Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum pada hari kesembilannya." Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat sebelum sampai tahun berikutnya." (HR Muslim 1134)

Rasulullah bersabda: "Shaumlah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." (HR Ath-Thahawy, Baihaqi dan Ibnu Huzaimah)

3. Puasa Sunnah Setelah Hari Asyura

Sebagian besar para ulama menganjurkan puasa sunnah pada tanggal 11 Muharram atau setelah menunaikan puasa Asyura.

صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما

"Puasalah hari Asyura dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya." (HR. Ahmad, Al Bazzar).

Imam Ahmad mengatakan, "Jika awal bulan Muharram tidak jelas maka sebaiknya puasa tiga hari (tanggal 9, 10, dan 11 Muharram), Ibnu Sirrin menjelaskan demikian. Beliau mempraktikkan hal itu agar lebih yakin untuk mendapatkan puasa tanggal 9 dan 10."

4. Meluaskan Belanja pada Hari Asyura

Dari Hadits Abi Said Al-Khudhri bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun."

5. Bersedekah Pada Hari Asyura

Rasulullah bersabda: "Siapa yang puasa hari Asyura, dia seperti puasa setahun. Dan siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti bersedekah selama setahun."

Pada hari Asyura disunnahkan untuk bersedekah, menurut kalangan mazhab Malik. Sedangkan menurut mazhab lainnya, tidak ada landasan dalil yang secara khusus menyebutkan hal itu. Sebabnya adalah karena mereka mendhaifkan hadits tersebut di atas.

6. Menyantuni Anak Yatim dan Menjamu Tamu

Diriwayatkan juga bahwa Rasuluullah sangat menyayangi anak-anak yatim, dan lebih menyayangi mereka pada hari Asyura 10 Muharram. Bersedekah pada 10 muharram bukan hanya kepada anak yatim, tetapi juga keluarga, anak, istri, suami dan orang orang terdekat. Karena itu sunnah Beliau dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh. (Faidhul Qadir)

Selain itu diriwayatkan pula bahwa Sayyidina Umar menjamu tamu dengan jamuan khusus, pada malam 10 Muharram (Musnad Imam Thabrani, Tafsir Ibnu katsir Juz 3 hal 244)

Itulah beberapa keutamaan bulan Muharam dan amalan-amalan yang dapat kita kerjakan. Semoga bermanfaat.
Halaman :
Follow
cover top ayah
وَلَا تَقۡفُ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ‌ ؕ اِنَّ السَّمۡعَ وَالۡبَصَرَ وَالۡفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔوۡلًا (٣٦) وَلَا تَمۡشِ فِى الۡاَرۡضِ مَرَحًا‌ ۚ اِنَّكَ لَنۡ تَخۡرِقَ الۡاَرۡضَ وَلَنۡ تَبۡلُغَ الۡجِبَالَ طُوۡلًا (٣٧) كُلُّ ذٰ لِكَ كَانَ سَيِّئُهٗ عِنۡدَ رَبِّكَ مَكۡرُوۡهًا (٣٨)
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya. Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. Semua itu kejahatan yang sangat dibenci di sisi Tuhanmu.

(QS. Al-Isra Ayat 36-38)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More