Surat An-Nur Ayat 9: Kesaksian Kelima Bagi Istri yang Dituduh Berzina Oleh Suaminya
Rabu, 16 Agustus 2023 - 15:17 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Pada ayat ini diterangkan bahwa setelah mengucapkan sumpah itu empat kali, pada kali kelima si istri harus menyampaikan penegasan. Yaitu bersedia menerima laknat Allah jika suaminya itu benar dengan tuduhannya (terkait zina) kepadanya.
Berikut firman Allah dalam lanjutan Tadabbur Surat An-Nur :
Artinya: "Dan (sumpah) yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya (istri), jika dia (suaminya) itu termasuk orang yang berkata benar." (Surat An-Nur Ayat 9)
Pesan dan Hikmah
1. Adapun sumpah atau kesaksian kelima bagi istri adalah siap menerima murka al-ghadhab Allah jika apa yang dituduhkan suaminya benar.
2. Jika kita perhatikan pada ayat 7 dan 9 ada perbedaan kata di kesaksian kelima ini. Suami siap menerima laknat Allah jika istrinya benar. Dan istri siap menerima murka Allah. Tentu ada rahasia dan hikmah di balik perbedaan penyebutan kata ini? Jika kita lihat dalam kamus arti laknat itu adalah jauh dari kebaikan dan rahmat. Sementara murka itu lawannya ridha. Dari sini ada yang memahami bahwa murka lebih dahsyat dari laknat. Namun ada juga yang memahami sebaliknya.
3. Beberapa alasan perbedaan dua kata tersebut menurut para ahli tafsir. Pertama, adanya kesesuaian makna dengan sikap masing-masing suami-istri. Artinya sang suami bersikap menjauh dari istri saat terjadi kasus seperti ini. Itulah makan yang terkandung dari kata laknat (jauh dari dari rahmat). Adapun istri atau wanita yang dituduh demikian akan marah dan murka, karenanya sesuailah kedua kata dengan sikap dan kondisi yang dialami oleh suami-istri yang sedang bermasalah.
Kedua, kata laknat lebih familiar dan viral penggunaannya dikalangan wanita, karenanya Allah menggunakan kata al ghadab atau murka agar memberikan kesana dan pesan yang lebih keras dan mengena.
Ketiga, yang jelas arti dari laknat dan murka adalah siksaan atau hukuman yang bisa saja mereka alami ketika hidup di dunia bahkan di akhirat. Dalam sebuah riwayat, saat sang suami akan mengucapkan sumpah kelima, Rasulullah ﷺ sempat menghentikannya sejenak. Dalam riwayat lain menahan mulutnya, mengingat sumpah atau kesaksian kelima ini adalah azab yang mengerikan bukan saja di dunia, karena azab dunia lebih ringan, yang berat itu adalah azab akhirat.
(Bersambung)!
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Pada ayat ini diterangkan bahwa setelah mengucapkan sumpah itu empat kali, pada kali kelima si istri harus menyampaikan penegasan. Yaitu bersedia menerima laknat Allah jika suaminya itu benar dengan tuduhannya (terkait zina) kepadanya.
Berikut firman Allah dalam lanjutan Tadabbur Surat An-Nur :
وَالْخَامِسَةَ اَنَّ غَضَبَ اللّٰهِ عَلَيْهَآ اِنْ كَانَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ
Artinya: "Dan (sumpah) yang kelima bahwa kemurkaan Allah akan menimpanya (istri), jika dia (suaminya) itu termasuk orang yang berkata benar." (Surat An-Nur Ayat 9)
Pesan dan Hikmah
1. Adapun sumpah atau kesaksian kelima bagi istri adalah siap menerima murka al-ghadhab Allah jika apa yang dituduhkan suaminya benar.
2. Jika kita perhatikan pada ayat 7 dan 9 ada perbedaan kata di kesaksian kelima ini. Suami siap menerima laknat Allah jika istrinya benar. Dan istri siap menerima murka Allah. Tentu ada rahasia dan hikmah di balik perbedaan penyebutan kata ini? Jika kita lihat dalam kamus arti laknat itu adalah jauh dari kebaikan dan rahmat. Sementara murka itu lawannya ridha. Dari sini ada yang memahami bahwa murka lebih dahsyat dari laknat. Namun ada juga yang memahami sebaliknya.
3. Beberapa alasan perbedaan dua kata tersebut menurut para ahli tafsir. Pertama, adanya kesesuaian makna dengan sikap masing-masing suami-istri. Artinya sang suami bersikap menjauh dari istri saat terjadi kasus seperti ini. Itulah makan yang terkandung dari kata laknat (jauh dari dari rahmat). Adapun istri atau wanita yang dituduh demikian akan marah dan murka, karenanya sesuailah kedua kata dengan sikap dan kondisi yang dialami oleh suami-istri yang sedang bermasalah.
Kedua, kata laknat lebih familiar dan viral penggunaannya dikalangan wanita, karenanya Allah menggunakan kata al ghadab atau murka agar memberikan kesana dan pesan yang lebih keras dan mengena.
Ketiga, yang jelas arti dari laknat dan murka adalah siksaan atau hukuman yang bisa saja mereka alami ketika hidup di dunia bahkan di akhirat. Dalam sebuah riwayat, saat sang suami akan mengucapkan sumpah kelima, Rasulullah ﷺ sempat menghentikannya sejenak. Dalam riwayat lain menahan mulutnya, mengingat sumpah atau kesaksian kelima ini adalah azab yang mengerikan bukan saja di dunia, karena azab dunia lebih ringan, yang berat itu adalah azab akhirat.
(Bersambung)!
Baca Juga
(rhs)