7 Adab Makan Sesuai Kebiasaan Rasulullah SAW
Senin, 11 September 2023 - 10:12 WIB
مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعاَماً قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَ إِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan. Apabila beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berselera, (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya. Jika kalau tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)
5. Tidak berlebihan menyantap hidangan
Termasuk adab makan yang dipraktikkan shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tidak berlebihan dalam menyantap hidangan.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, sepertiga air (minuman), dan sepertiga lagi untuk udara (bernafas).” (HR. At-Tirmidzi No. 2302)
6. Mengakhiri makan dengan pujian kepada Allah
Mengakhiri makan dengan berdoa adalah bagian penting dalam adab makan seorang muslim. Demikian Rasulullah mencontohkan.Doa selesai makan dapat kita jumpai dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنَ أَكَلَ طَعَاماً وَقَالَ: اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَاتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa sesudah selesai makan berdo’a: ‘Alhamdulillaahilladzi ath‘amani hadza wa razaqqaniihi min ghairi haulin minni walaa quwwatin (Segala puji bagi Allah yang telah memberi makanan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku),’ niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (Hadits shahih diriwayatkan oleh Abu Dawud)
7. Mendahulukan makan daripada salat jika makanan telah dihidangkan
Termasuk adab makan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau selalu mendahulukan makan dari pada shalat, jika makan telah dihidangkan.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Mengapa Rasulullah menganjurkan demikian? Salah satu maksud syariatnya adalah agar supaya hati terasa tenang, khusyuk, dan tidak memikirkan makanan saat menegakkan salat. Yang menjadi pertimbangan adalah tingkat rasa lapar yang dirasakan. Jika rasa lapar sangat terasa dan makanan telah dihidangkan hendaknya mendahulukan makan. Namun jika lapar tidak begitu terasa, maka lebih utama untuk menegakkan salat, lalu setelah itu menyantap makanan yang telah dihidangkan.
Itulah adab-adab makan yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim dan diajarkan kepada generasi muda umat Islam.
Wallahu A'lam
(wid)
Lihat Juga :