Tata Cara Mandi Wajib yang Penting Diketahui
Jum'at, 15 September 2023 - 11:02 WIB
Inilah tata cara mandi wajib yang perlu diketahui setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan yang sudah baligh. Mandi wajib (mandi janabah) adalah perintah syariat untuk mensucikan diri dari hadas besar.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang berhadas besar dan diwajibkan untuk melakukan mandi wajib , yaitu:
1. Keluar mani
2. Bertemunya dua kemaluan
3. Keluarnya darah haidh
4. Keluarnya darah nifas.
5. Melahirkan
6. Meninggal dunia.
Pengajar Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir menyebutkan ada tiga hal yang harus diperhatikan yang menjadi syarat sah mandi wajib , di antaranya:
1. Niat (cukup dalam hati).
2. Menghilangkan najis yang melekat di badan.
3. Meratakan (mengguyurkan) air ke seluruh tubuh.
Lafaz niat : Nawaitul Ghusla Lirof'il Hadatsil Akbari Minal Jinabati Fardhon Lillahi Ta'ala. Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta'ala. Disunnahkan menghadap ke Kiblat.
2. Mencuci tangan sebanyak tiga kali sebelum dimasukkan ke bejana atau sebelum mandi.
3. Mencuci kemaluan untuk menghilangkan najis baik depan maupun belakang. Karena mungkin saja ada bekas mani di sekitar kemaluan depan, atau mungkin sebelum mandi melakukan aktivitas BAB terlebih dahulu sehingga harus dibersihkan. Terlebih bagi perempuan yang mandi setelah haidh atau nifas, dianjurkan untuk membersihkan sisa-sisa najis dengan sabun atau sejenisnya.
4. Berwudu seperti wudu salat.
Hanya saja ada sedikit perbedaan di antara para ulama, apakah membasuh kakinya didahulukan atau diakhirkan setelah selesai mandi.
5. Mengambil air lalu meggosokkan jari-jari ke sela-sela rambut hingga mengenai kulit kepala dan jenggot (bagi yang ada). Ini untuk memastikan bahwa tidak ada bagian tubuh yang tidak terkena air.
6. Membasuh kepala tiga kali, agar dipastikan bahwa semua rambut dan kulit kepala terkena air.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang berhadas besar dan diwajibkan untuk melakukan mandi wajib , yaitu:
1. Keluar mani
2. Bertemunya dua kemaluan
3. Keluarnya darah haidh
4. Keluarnya darah nifas.
5. Melahirkan
6. Meninggal dunia.
Pengajar Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir menyebutkan ada tiga hal yang harus diperhatikan yang menjadi syarat sah mandi wajib , di antaranya:
1. Niat (cukup dalam hati).
2. Menghilangkan najis yang melekat di badan.
3. Meratakan (mengguyurkan) air ke seluruh tubuh.
Tata Cara Mandi Wajib (secara umum)
1. Dimulai dengan membaca Basmalah lalu berniatLafaz niat : Nawaitul Ghusla Lirof'il Hadatsil Akbari Minal Jinabati Fardhon Lillahi Ta'ala. Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardhu karena Allah Ta'ala. Disunnahkan menghadap ke Kiblat.
2. Mencuci tangan sebanyak tiga kali sebelum dimasukkan ke bejana atau sebelum mandi.
3. Mencuci kemaluan untuk menghilangkan najis baik depan maupun belakang. Karena mungkin saja ada bekas mani di sekitar kemaluan depan, atau mungkin sebelum mandi melakukan aktivitas BAB terlebih dahulu sehingga harus dibersihkan. Terlebih bagi perempuan yang mandi setelah haidh atau nifas, dianjurkan untuk membersihkan sisa-sisa najis dengan sabun atau sejenisnya.
4. Berwudu seperti wudu salat.
Hanya saja ada sedikit perbedaan di antara para ulama, apakah membasuh kakinya didahulukan atau diakhirkan setelah selesai mandi.
5. Mengambil air lalu meggosokkan jari-jari ke sela-sela rambut hingga mengenai kulit kepala dan jenggot (bagi yang ada). Ini untuk memastikan bahwa tidak ada bagian tubuh yang tidak terkena air.
6. Membasuh kepala tiga kali, agar dipastikan bahwa semua rambut dan kulit kepala terkena air.