Tadabbur An-Nur Ayat 16: Adab dan Ucapan Ketika Mendengar Kabar Gosip dan Hoaks
Minggu, 24 September 2023 - 13:14 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Lanjutan tadabbur Surat An-Nur ini menerangkan tentang adab (sikap) seorang mukmin ketika mendengar berita bohong atau hoaks, maupun kabar gosip.
Apadun adab yang dianjurkan yaitu mengucap kalimat tasbih: سُبْحَانَ اللهِ "Subhaanallah" (Maha Suci Allah). Mari kita simak firman Allah berikut:
Wa law laaa idz sami'tu muuhu qultum maa yakuunu lanaaa an natakallama bihaadzaa Subhaanaka Haaza buhtaanun 'azhiim.
Artinya: "Dan mengapa kamu tidak berkata ketika mendengarnya, "Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar." (QS An-Nur Ayat 16)
Pesan dan Hikmah
1. Ayat ini mengajarkan sikap dan respons yang semestinya dilakukan orang beriman saat menghadapi gosip atau berita bohong semisal kasus tuduhan selingkuh terhadap Sayyidah Aisyah. Yaitu "Tidak pantas bagi kita membicarakan ini." Dengan berbagai pertimbangan dan bukti, karena Aisyah Ummul Mukminin, Istri Rasulullah, wanita beriman yang berakhlak dan cerdas, dari keluarga yang juga relegius dan baik, dan seterusnya.
2. Dibolehkan menganggapi berita bohong dengan ucapan "Subhanalah", agar memberikan efek jera bahwa apa yang diampaikan atau dibicarakan itu bukan masalah sepele dan ringan, sehingga dia menghentiknnya. Biasanya kata "Subhanallah" digunakan karena ada sesuatu yang mengagumkan dari ciptaan Allah, artinya betapa sempurnanya Allah. Dalam hal ini juga digunakan untuk tujuan mensucikan Allah dari mendukung kedustaan atau membiarkannya viral di masyarakat.
3. Inilah adab yang diajarkan Al-Qur'an agar telinga dan lisan ini bersih dari terlibat menyakiti kaum beriman dengan ikut menyebarkan tuduhan atau cerita bohong dan hendaknya kita bersikap tegas mengingkarinya.
(Bersambung)!
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Lanjutan tadabbur Surat An-Nur ini menerangkan tentang adab (sikap) seorang mukmin ketika mendengar berita bohong atau hoaks, maupun kabar gosip.
Apadun adab yang dianjurkan yaitu mengucap kalimat tasbih: سُبْحَانَ اللهِ "Subhaanallah" (Maha Suci Allah). Mari kita simak firman Allah berikut:
وَلَوْلَآ اِذْ سَمِعْتُمُوْهُ قُلْتُمْ مَّا يَكُوْنُ لَنَآ اَنْ نَّتَكَلَّمَ بِهٰذَاۖ سُبْحٰنَكَ هٰذَا بُهْتَانٌ عَظِيْمٌ
Wa law laaa idz sami'tu muuhu qultum maa yakuunu lanaaa an natakallama bihaadzaa Subhaanaka Haaza buhtaanun 'azhiim.
Artinya: "Dan mengapa kamu tidak berkata ketika mendengarnya, "Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar." (QS An-Nur Ayat 16)
Pesan dan Hikmah
1. Ayat ini mengajarkan sikap dan respons yang semestinya dilakukan orang beriman saat menghadapi gosip atau berita bohong semisal kasus tuduhan selingkuh terhadap Sayyidah Aisyah. Yaitu "Tidak pantas bagi kita membicarakan ini." Dengan berbagai pertimbangan dan bukti, karena Aisyah Ummul Mukminin, Istri Rasulullah, wanita beriman yang berakhlak dan cerdas, dari keluarga yang juga relegius dan baik, dan seterusnya.
2. Dibolehkan menganggapi berita bohong dengan ucapan "Subhanalah", agar memberikan efek jera bahwa apa yang diampaikan atau dibicarakan itu bukan masalah sepele dan ringan, sehingga dia menghentiknnya. Biasanya kata "Subhanallah" digunakan karena ada sesuatu yang mengagumkan dari ciptaan Allah, artinya betapa sempurnanya Allah. Dalam hal ini juga digunakan untuk tujuan mensucikan Allah dari mendukung kedustaan atau membiarkannya viral di masyarakat.
3. Inilah adab yang diajarkan Al-Qur'an agar telinga dan lisan ini bersih dari terlibat menyakiti kaum beriman dengan ikut menyebarkan tuduhan atau cerita bohong dan hendaknya kita bersikap tegas mengingkarinya.
(Bersambung)!
(rhs)