Tadabbur An-Nur Ayat 15: Peringatan Al-Qur'an Terhadap Penyebar Hoaks

Kamis, 21 September 2023 - 20:50 WIB
loading...
Tadabbur An-Nur Ayat 15: Peringatan Al-Quran Terhadap Penyebar Hoaks
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni, Dai lulusan Al-Azhar Mesir. Foto/SINDOnews
A A A
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf

Islam tak hanya menaruh perhatian terhadap perkara ibadah semata, tetapi juga memberi tuntunan dalam hal adab dan hubungan antarmanusia. Salah satunya melarang umatnya menyebarkan hoaks.

Hoaks adalah berita bohong atau kabar palsu yang sering mewarnai kehidupan bermasyarakat di zaman ini. Jauh sebelum hari ini, penyebar berita hoaks juga pernah terjadi di zaman Nabi ketika orang-orang munafik menuduh istri Nabi melakukan perbuatan keji.

Atas kejadian itu, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi sekaligus memperingatkan manusia untuk tidak menganggap remeh perkara berita bohong tersebut. Dalam pandangan Allah, berita bohong itu adalah perkara besar dan perbuatan yang sangat buruk.

Mari kita simak firman Allah dalam lanjutan tadabbur Surat An-Nur berikut:

اِذْ تَلَقَّوْنَهٗ بِاَلْسِنَتِكُمْ وَتَقُوْلُوْنَ بِاَفْوَاهِكُمْ مَّا لَيْسَ لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ وَّتَحْسَبُوْنَهٗ هَيِّنًاۙ وَّهُوَ عِنْدَ اللّٰهِ عَظِيْمٌ

Idz talaqqawnahuu bi alsinatikum wa taquuluuna bi afwaahikum maa laisa lakum bihii 'ilmunw wa tahsabuu nahuu haiyinanw wa Huwa 'indallaahi 'azhiim.

Artinya: "(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar." (QS An-Nur Ayat 15)

Pesan dan Hikmah
1. Ayat ini menjadi peringatan dan introspeksi kepada kaum beriman agar menjaga lisannya dari ikut menyebarkan berita bohong kepada khalayak. Termasuk larangan tidak turut membicarakannya.
2. Dalam konteks sekarang, penyebaran berita bohong bisa dilakukan bukan hanya via lisan tapi juga via tulisan dan gambar. Maka pandai-pandailah memfilter gempuran informasi semacam ini.
3. Pastikan berita atau info yang disampaikan oleh lisan dan tulisan kita adalah benar atau valid, kita pun tahu kebenaranya secara pasti bukan apa kata orang.
4. Sering kali kita menganggap remeh dalam menyebarkan berita bohong padahal itu dosa besar di pandangan Allah. Yang pastinya ada pihak yang dirugikan dengan penyebaran info dusta tersebut seperti Sayyidah Asiyah dan keluarga besarnya, begitupun dengan Sofwan, Rasulullah dan kaum beriman kala itu. Dosa menyangkut hak manusia dan kehormatannya adalah hal yang sangat serius, karenanya jangan merampas hak orang lain dan menodai kehormatannya.

(Bersambung)!

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2364 seconds (0.1#10.140)