5 Marga Keturunan Ba 'Alawi di Indonesia yang Cukup Populer

Minggu, 24 September 2023 - 15:27 WIB
Setiap generasi dari enam generasi di bawah Imam Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir, yaitu Alwi, Muhammad, Alwi, Ali Khali' Qasam, Muhammad Shahib Marbath dan Ali serta Alwi, mempunyai peranan yang penting dalam menjaga agama Islam dan ajaran pasca Imam Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir. Sejak Imam Ubaidillah, para Sayyid Ba 'Alawi diyakini mengikuti Mazhab Syafi'i. Tidak ada catatan tentang ajaran mereka selain mereka mengikuti mazhab Syafii.

5 Marga Keturunan Ba 'Alawi di Indonesia

Marga keturunan Ba 'Alawi ('Alawiyyin) di Indonesia banyak tersebar di berbagai daerah Tanah Air. Mereka telah lama berkiprah di Indonesia. Di antaranya, mendirikan organisasi Islam di beberapa daerah. Seperti Jamiah al-Khair di Jakarta, al-Khairiyyah di Surabaya, Ma'had Islam di Pekalongan, dan kota-kota lainnya. Bahkan di luar pulau Jawa seperti Al-Khairot di Palu, Sulawesi Tengah. Lembaga-lembaga itu sampai sekarang masih berkembang dan beberapa tokoh dari mereka mendirikan pesantren di Pulau Jawa.

Selain lembaga pendidikan, beberapa tokoh keturunan Ba 'Alawi mendirikan organisasi sosial seperti Rabithah 'Alawiyyah di Jakarta pada 27 Desember 1928 M (1346 H). Organisasi ini didirikan untuk melayani komunitas Hadhrami di bidang ekonomi, pendidikan, layanan anak-anak yatim, para janda, dan kaum duafa, sekaligus pencatatan nasab para Habaib dari kalangan Alawiyyin.

Berikut lima marga keturunan Ba 'Alawi yang populer di Indonesia:

1. Al-Attas

Orang pertama yang digelari Al-Attas adalah Habib Umar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Fagih Al-Mugaddam. Beliau dinamakan Al-Attas yang maknanya bersin karena beliau pernah bersin ketika masih berada di dalam perut ibunya". Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas adalah seorang Waliyullah (wafat 1072 H) dan dijuluki Al-Qutb Al-Anfaas. Bersin dalam bahasa Arab ialah "Athasa", dan orang yang bersin disebut "Al-Athtas". Rabithah Alawiyah mencatat ada sekitar 2.471 Habaib bermarga Al-Attas di wilayah Jabodetabek. Di antara satu ulama yang bermarga Al-Attas adalah Habib Ali bin Husein Al-Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur, seorang ulama masyhur di tanah Betawi.

2. Al-Haddad

Julukan Al-Haddad dinisbahkan kepada Waliyullah Imam Ahmad bin Abi Bakar bin Ahmad Masrafah bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi Ammu Al-Faqih Muqoddam. Ahmad Al-Haddad dilahirkan di Tarim, dikaruniai seorang anak lelaki bernama Alwi. Riwayat lain menyebutkan, Al-Haddad dinisbahkan kepada Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad (Waliyullah pengarang Ratib Al-Haddad 1634-1720). Beliau generasi ke-31 keturunan Rasulullah. Abdullah bin Alwi Al-Haddad dijuluki "pandai besi" karena beliau mampu melunakkan hati yang keras seperti besi (hadatul qulub), berkat ketinggian ilmu dan kebijaksanaannya yang luar biasa. Kabilah Al-Haddad di Jabodetabek berjumlah sekitar 1.583 orang. Salah satu tokoh Al-Haddad yang populer adalah Habib Hasan bin Muhammad Al-Haddad atau dikenal dengan Mbah Priok.

3. Assegaf

Orang pertama yang digelari Assegaf atau As-Saqqaf yaitu waliyullah Al-Muqaddam ats-Tsani al-Imam Abdurrahman bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali bin Alwi bin Muhammad al-Faqih Muqaddam. Gelar Assegaf yang disandangnya karena dikenal sebagai pengayom para wali pada zamannya yang diibaratkan sebagai atap bangunan yang dalam bahasa Arab disebut Sagfun. Assegaf merupakan marga generasi awal sehingga banyak marga Habaib lain yang merupakan keturunan Assegaf. Beberapa tokoh bermarga Assegaf di Indonesia di antaranya Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf (Ketum Rabithah Alawiyah); Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf; Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf rahimahullah dan masih banyak lainnya. Rabithah Alawiyah mencatat terdapat sekitar 1.538 penduduk bermarga Assegaf di Jabodetabek Tahun 2017.

4. Alaydrus

Marga Alaydrus berpangkal dari Al-Habib Abdullah Alaydrus bin Abubakar As-Sakran, seorang waliyullah, pendiri tarekat Aydrusiyyah. Imam Abdullah Alaydrus (811-865 H) diberi gelar oleh kakeknya Abdurrahman As-Saqqaf dengan Alaydrus yang berasal dari kata "Al-Aytarus". Kabilah Al-Aydrus adalah suatu keluarga yang terkenal dalam keilmuan, politik, dan kemasyarakatan. Alaydrus merupakan cucu Assegaf. Salah satu tokoh Alaydrus yang masyhur adalah Habib Husein bin Abubakar Al-Aydrus (Habib Luar Batang). Makam ulama yang dijuluki waliyullah ini kini tetap ramai dikunjungi di Luar Batang Jakarta.

5. Al-Habsyi

Sejarah marga Al-Habsyi bermula dari Waliyullah Al-Habib Abu Bakar bin Ali bin Ahmad bin Muhammad Asadillah bin Hasan Atturabi bin Ali bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam (wafat 857 H). Dijuluki Al-Habsyi karena beliau sering pergi ke Habasyah (sekarang Etiopia) dan pernah tinggal di sana selama 20 tahun untuk menyebarkan Islam. Beberapa tokoh bermarga Al-Habsyi yaitu Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi Ampel Qubah; Pengarang Kitab Maulid Simtudduror Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi; Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi (Habib Kwitang); Habib Zein Al Habsyi Martapura; Ustaz Ahmad Al-Habsyi, dan masih banyak lainnya.

Wallahu A'lam

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Rabb Tabaaraka wa Ta'ala kita turun di setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: Siapa yang berdo'a kepadaKu pasti Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepadaKu pasti Aku penuhi dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku pasti Aku ampuni.

(HR. Bukhari No. 1077)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More