PPP Kutuk Keras Penodaan Al-Qur'an di Depan KBRI Belanda
Senin, 25 September 2023 - 16:26 WIB
Aksi penodaan kitab suci Al-Qur'an yang dilakukan aktivis Islamophobia Belanda di depan Kedubes Indonesia, Turki, dan Pakistan di Den Haag, Belanda, menuai kemarahan dari politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Anggota Komisi I Fraksi PPP DPR Rojih Ubab Maimoen mengatakan, aksi penodaan Al-Qur'an yang dilakukan pemimpin Pegida (Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat) Edwin Wagensveld Sabtu pekan lalu itu seharusnya dapat dicegah pemerintah serta polisi Belanda.
Tak hanya menyobek-nyobek lembaran Al-Qur'an, aktivis anti Islam itu menginjak-injak kitab suci umat Islam tersebut. Selain merusak salinan Al-Qur'an di luar kedutaan-kedutaan asing, Wagensveld juga melontarkan hinaan terhadap agama Islam dan orang-orang Muslim.
"Aksi penodaan Al-Qur'an itu justru menunjukkan pelakunya tidak patriot sama sekali. Aksi itu malah menjatuhkan citra Belanda sebagai negeri tempat berkantornya Mahkamah Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa. Aksi itu harusnya dicegah di kemudian hari," tegas Rojih dalam keterangannya kemarin.
Yang terjadi malah meningkatnya jumlah orang yang tidak beragama. Jumlah umat Islam di Belanda hanya lima persen, sedangkan orang tak beragama mencapai 55 persen atau kelompok mayoritas.
Anggota DPR yang kembali dicalonkan PPP pada Dapil Jateng II (Jepara, Demak, dan Kudus) itu menambahkan, aksi itu juga merupakan tindakan Islamophobia yang dilakukan secara barbar dan pengecut. Semua negara anggota PBB seharusnya ingat PBB telah memutuskan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia. Tanggal itu dipilih sebagai momentum peringatan atas serangan brutal terhadap jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru tahun 2019.
"Kami mengimbau pemerintah Indonesia untuk mengingatkan pemerintah Belanda atas komitmen anti-Islamophobia, termasuk pelindungan terhadap segala bentuk penodaan Al-Qur'an. Imbauan serupa juga hendaknya disampaikan kepada pemerintah Swedia, Denmark, dan di negeri mana pun tempat diijinkannya aksi penodaan Al-Qur'an," katanya.
Selain itu, Ketua DPP PPP Bidang Dakwah itu meminta semua pihak di Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi aksi barbar Wagensveld, Rasmus Paludan, Salwan Momika, dan lain-lain.
"Kita adalah umat Islam dan bangsa Indonesia harus marah dengan penodaan Al-Qur'an, dan kita harus protes. Namun, sampaikanlah itu secara tertib dan terhormat karena agama mendorong kita untuk berperilaku toleran terhadap perbedaan agama, menghormati pemeluk agama lain, dan mampu menjaga kemuliaan Islam dengan akhlakyangmulia."
Anggota Komisi I Fraksi PPP DPR Rojih Ubab Maimoen mengatakan, aksi penodaan Al-Qur'an yang dilakukan pemimpin Pegida (Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat) Edwin Wagensveld Sabtu pekan lalu itu seharusnya dapat dicegah pemerintah serta polisi Belanda.
Tak hanya menyobek-nyobek lembaran Al-Qur'an, aktivis anti Islam itu menginjak-injak kitab suci umat Islam tersebut. Selain merusak salinan Al-Qur'an di luar kedutaan-kedutaan asing, Wagensveld juga melontarkan hinaan terhadap agama Islam dan orang-orang Muslim.
"Aksi penodaan Al-Qur'an itu justru menunjukkan pelakunya tidak patriot sama sekali. Aksi itu malah menjatuhkan citra Belanda sebagai negeri tempat berkantornya Mahkamah Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa. Aksi itu harusnya dicegah di kemudian hari," tegas Rojih dalam keterangannya kemarin.
Yang terjadi malah meningkatnya jumlah orang yang tidak beragama. Jumlah umat Islam di Belanda hanya lima persen, sedangkan orang tak beragama mencapai 55 persen atau kelompok mayoritas.
Anggota DPR yang kembali dicalonkan PPP pada Dapil Jateng II (Jepara, Demak, dan Kudus) itu menambahkan, aksi itu juga merupakan tindakan Islamophobia yang dilakukan secara barbar dan pengecut. Semua negara anggota PBB seharusnya ingat PBB telah memutuskan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamophobia. Tanggal itu dipilih sebagai momentum peringatan atas serangan brutal terhadap jamaah dua masjid di Christchurch, Selandia Baru tahun 2019.
"Kami mengimbau pemerintah Indonesia untuk mengingatkan pemerintah Belanda atas komitmen anti-Islamophobia, termasuk pelindungan terhadap segala bentuk penodaan Al-Qur'an. Imbauan serupa juga hendaknya disampaikan kepada pemerintah Swedia, Denmark, dan di negeri mana pun tempat diijinkannya aksi penodaan Al-Qur'an," katanya.
Selain itu, Ketua DPP PPP Bidang Dakwah itu meminta semua pihak di Indonesia untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi aksi barbar Wagensveld, Rasmus Paludan, Salwan Momika, dan lain-lain.
"Kita adalah umat Islam dan bangsa Indonesia harus marah dengan penodaan Al-Qur'an, dan kita harus protes. Namun, sampaikanlah itu secara tertib dan terhormat karena agama mendorong kita untuk berperilaku toleran terhadap perbedaan agama, menghormati pemeluk agama lain, dan mampu menjaga kemuliaan Islam dengan akhlakyangmulia."
Baca Juga
(rhs)