Hadis Pilihan: Larangan Menghina dan Mencaci-maki Seorang Muslim

Kamis, 05 Oktober 2023 - 16:35 WIB
Dalam Hadis, Rasulullah SAW menegaskan larangan menghina seorang muslim dan juga menghilangkan nyawa kaum muslim tanpa haq. Foto ilustrasi/ist
Salah satu adab yang diajarkan Baginda Nabi Muhammad ﷺ untuk diperhatikan umat Islam adalah tidak menghina atau merendahkan sesama muslim. Dalam satu Hadis, beliau menegaskan larangan menghina seorang muslim dan juga menghilangkan nyawa kaum muslim tanpa haq.

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم :سِبَابُ اَلْمُسْلِمِ فُسُوْقٌ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, Rasulullah ﷺ pernah bersabda: "Menghina seorang muslim adalah fasik dan membunuhnya adalah kafir." (Shahih Muslim)

Abdullah bin Mas'ud adalah sahabat terkemuka yang termasuk pakar di bidang Al-Qur'an. Beliau mengikuti peperangan seluruhnya bersama Nabi Muhammad ﷺ. Dan setelah Rasulullah wafat, ia ikut dalam perang Yarmuk di Syam.

Umar mengirimnya ke Kufah untuk mengajari penduduknya ajaran agama Islam. Pada masa Utsman, ia diangkat menjadi gubernur Kufah. Lalu ditarik kembali ke Madinah. Abdullah bin Mas'ud wafat pada Tahun 32 H di Madinah dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di perkuburan Baqi' Madinah.

Hikmah dan Faedah Hadis

Syaikh Muhammad Murtadha bin 'Aisy dalam bukunya "50 Hadis Pilihan" yang diterjemahkan Ustaz Fir'adi Nasrudin Abu Ja'far menjeleskan beberapa faedah tentang Hadis di atas. Berikut faedahnya:

1. Larangan keras menghina sesama muslim seperti perkataaan seseorang, "Si Fulan melakukan ini dan itu" yang bertujuan untuk merendahkannya. Menghina sama makanya dengan mencaci maki atau mencela.

2. Larangan keras pula membunuh seorang muslim. Karena perbuatan itu dapat memisahkan ruh dari raga seseorang. Penyebutan "menghina" didahulukan penyebutannya daripada kata "membunuh", sebab biasanya pembunuhan itu terwujud setelah terjadinya penghinaan.

3. Anjuran untuk menghiasi diri dengan ahlak yang terpuji dan menjauhkan diri dari segala bentuk perbuatan yang dapat mengotori citra akhlak yang mulia.

(rhs)
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
مَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ الۡحَيٰوةَ الدُّنۡيَا وَ زِيۡنَتَهَا نُوَفِّ اِلَيۡهِمۡ اَعۡمَالَهُمۡ فِيۡهَا وَهُمۡ فِيۡهَا لَا يُبۡخَسُوۡنَ‏ (١٥) اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ لَـيۡسَ لَهُمۡ فِىۡ الۡاٰخِرَةِ اِلَّا النَّارُ‌ ‌ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوۡا فِيۡهَا وَبٰطِلٌ مَّا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ (١٦)
Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan (balasan) penuh atas pekerjaan mereka di dunia (dengan sempurna) dan mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh (sesuatu) di akhirat kecuali neraka, dan sia-sialah di sana apa yang telah mereka usahakan (di dunia) dan terhapuslah apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. Hud Ayat 15-16)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More