Tadabbur An-Nur Ayat 19: Ancaman Al-Qur'an Bagi yang Hobi Menyebar Hoaks
Senin, 09 Oktober 2023 - 12:08 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Pada lanjutan tadabbur Surat An-Nur ini dijelaskan tentang peringatan dan ancaman Al-Qur'an bagi orang yang suka menyebar hoaks (berita bohong). Allah menegaskan bahwa perbuatan menebar berita bohong akan mendapat azab pedih di dunia dan Akhirat.
Berikut firman Allah dalam Surat An-Nur Ayat 19:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS An-Nur Ayat 19)
Pesan dan Hikmah
1. Arahan berikutnya memberikan ancaman kepada orang-orang yang hobinya menyebarkan tuduhan bohong dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat. Hukuman itu layak diberikan kepada orang yang sering mengulang perbuatan buruk.
2. Suka menyebarkan berita bohong sama halnya mengikuti ajakan dan bisikan setan.
3. Adanya dukungan dan perhatian Allah yang kuat terhadap kaum beriman yang dizalimi dengan tuduhan dusta berupa ancaman siksa yang pedih di dunia seperti hukuman had dan akhirat yang siksanya lebih pedih daripada di dunia.
4. "Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." Kalimat ini menjadi alasan penting kenapa kita harus menerapkan arahan dan bimbingan Allah dalam kasus seperti ini. Karena Allah yang Maha Tahu dengan perkara yang nampak dan tersembunyi dari masalah tersebut. Sementara kita hanya bisa tahu yang zahir dan tidak mengetahui perkara yang tersembunyi. Ini menjadi wilayah tanggung jawab Allah untuk menghisabnya.
Dalam satu Hadis, Rasulullah ﷺ pernah bersabda: "Tidaklah seorang hamba mukmin, menutupi cacat seorang hamba mukmin kecuali ditutupi juga cacatnya oleh Allah di hari Akhirat. Dan barangsiapa menggagalkan kejahatan seorang muslim, akan digagalkan pula kejahatannya oleh Allah, di akhirat nanti." (HR Ahmad)
(Bersambung)!
Dai Lulusan Al-Azhar Mesir,
Yayasan Pustaka Afaf
Pada lanjutan tadabbur Surat An-Nur ini dijelaskan tentang peringatan dan ancaman Al-Qur'an bagi orang yang suka menyebar hoaks (berita bohong). Allah menegaskan bahwa perbuatan menebar berita bohong akan mendapat azab pedih di dunia dan Akhirat.
Berikut firman Allah dalam Surat An-Nur Ayat 19:
اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS An-Nur Ayat 19)
Pesan dan Hikmah
1. Arahan berikutnya memberikan ancaman kepada orang-orang yang hobinya menyebarkan tuduhan bohong dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat. Hukuman itu layak diberikan kepada orang yang sering mengulang perbuatan buruk.
2. Suka menyebarkan berita bohong sama halnya mengikuti ajakan dan bisikan setan.
3. Adanya dukungan dan perhatian Allah yang kuat terhadap kaum beriman yang dizalimi dengan tuduhan dusta berupa ancaman siksa yang pedih di dunia seperti hukuman had dan akhirat yang siksanya lebih pedih daripada di dunia.
4. "Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." Kalimat ini menjadi alasan penting kenapa kita harus menerapkan arahan dan bimbingan Allah dalam kasus seperti ini. Karena Allah yang Maha Tahu dengan perkara yang nampak dan tersembunyi dari masalah tersebut. Sementara kita hanya bisa tahu yang zahir dan tidak mengetahui perkara yang tersembunyi. Ini menjadi wilayah tanggung jawab Allah untuk menghisabnya.
Dalam satu Hadis, Rasulullah ﷺ pernah bersabda: "Tidaklah seorang hamba mukmin, menutupi cacat seorang hamba mukmin kecuali ditutupi juga cacatnya oleh Allah di hari Akhirat. Dan barangsiapa menggagalkan kejahatan seorang muslim, akan digagalkan pula kejahatannya oleh Allah, di akhirat nanti." (HR Ahmad)
(Bersambung)!
(rhs)