Yerusalem dalam Pandangan Al-Qur'an dan Kekeliruan Israel
Selasa, 17 Oktober 2023 - 06:50 WIB
Cendekiawan muslim asal Trinidad dan Tobago, Syaikh Imran N Hosein membeberkan teori konspirasi Zionis atau rencana Yahudi atas dominasinya di Timur Tengah dan dunia dalam bukunya "Yerusalem dalam Al-Qur'an".
Syaikh yang dikenal konsern mengkaji eskatologi Islam (ilmu yang berkaitan tentang peristiwa akhir zaman) mengungkap kekeliruan Israel atas klaim Yerusalem sebagai tanah yang dijanjikan untuk mereka. Sudah lebih dari setengah abad sejak Zionis memulai penindasan dan pembersihan etnis penduduk Palestina karena mereka tinggal di negara yang diakui umat Yahudi adalah Tanah Suci yang dijanjikan untuk mereka.
Yerusalem, sebuah kota tua di dunia yang dianggap suci oleh umat Muslim, Kristen, dan Yahudi. Kota ini ditakdirkan memainkan peran penting di akhir zaman nanti. Upaya Palestina membebaskan Yerusalem dan menjaga Baitul Maqdis terus ditentang Zionis Israel hingga perang di antara keduanya pun tak terhindarkan hingga saat ini.
Umat Yahudi percaya bahwa takdir Yerusalem akan menyambut kedatangan juru selamat mereka, Al-Masih Dajjal (Mesias palsu). Saat Al-Masih datang, dia akan mengembalikan masa emas atau kejayaan umat Yahudi dan akan menguasai dunia dari Yerusalem. Hal itu akan membuktikan kebenaran Yahudi dan mengesahkan kesalahan klaim saingannya.
Umat Kristiani juga mempunyai kepercayaan bahwa saat Isa (Jesus) Al-Masih kembali, dia akan memerintah dunia dari Yerusalem dan akan mengesahkan kebenaran dogma-dogma Kristen seperti Trinitas, penitisan Tuhan, penebusan dosa, dan lain-lain. Dengan demikian, akan mengesahkan klaim Kristen sebagai kebenaran dan membuktikan yang lain salah.
Pandangan Umat Muslim
Umat Muslim juga percaya bahwa Yerusalem mempunyai takdir yang akan mengesahkan klaim Islam sebagai kebenaran dan akan membuktikan kesalahan klaim Kristen dan Yahudi sekarang. Karena ketiga konsep kebenaran ini, semuanya mengaku berasal dari Ibrahim 'alaihissalam, namun memiliki perbedaan yang sangat jelas, maka ketiganya tidak mungkin benar semuanya.
Umat Muslim percaya bahwa Isa 'alaihissalam (Isa bin Maryam) atau Al-Masih Asli, akan kembali ke dunia suatu hari nanti. Beliau menuju Yerusalem dan memerintah dunia sebagai "Hakimun 'Adil" (pemimpin yang adil), akan menikah, punya anak, dan mengalami kematian. Umat Muslim akan berdoa untuknya dan beliau akan dimakamkan berdampingan dengan makam Nabi Muhammad ﷺ di Kota Madinah.
Saat Isa kembali, beliau akan mengahancurkan salib. Itu akan menjadi akhir dari kekristenan, agama salib, lalu beliau akan membunuh babi. "Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: "Demi Dia yang menggenggam jiwaku, putra Maryam (Nabi Isa) akan segera turun ke tengah-tengah kalian sebagai pemimpin yang adil. Dia akan menghancurkan salib dan membunuh babi dan menghapuskan Jizyah (pajak bagi umat Yahudi dan Kristen yang tinggal di wilayah Islam). Kemudian akan ada banyak sekali uang sehingga tidak akan ada lagi orang yang (layak) menerima zakat." (Sahih Al-Bukhari)
Umat Muslim mempunyai informasi yang tepat mengenai waktu saat Nabi Isa kembali yaitu ketika air di Laut Galilee hampir mengering, atau telah mengering: "...Akan pada saat itu ketika Allah mengutus Al-Masih Putra Maryam, dia akan turun pada menara putih di sisi timur Damaskus, memakai dua kain berwarna jingga muda dan meletakkan tangannya pada sayap dua Malaikat. Saat dia menurunkan kepalanya, akan jatuh butiran-butiran keringat dari kepalanya, dan saat dia menaikkannya, butiran-butiran seperti mutiara akan menyebar darinya. Setiap orang kafir yang mencium bau tubuhnya akan mati dan nafasnya akan menjangkau sejauh dia dapat memandang. Kemudian dia akan mencarinya (Dajjal) sampai dia menangkapnya di Pintu Gerbang Ludd dan membunuhnya. Kemudian segolongan manusia yang dilindungi Allah akan datang kepada Isa Putra Maryam, dan dia akan menyeka wajah mereka dan memberitahu kedudukan mereka di surga. Pada saat itu Allah menyampaikan wahyu kepada Isa: 'Aku telah memunculkan di antara hamba-hamba-Ku segolongan manusia yang tidak ada yang sanggup untuk melawannya; engkau bawalah orang-orang ini dengan selamat ke Tur (bukit), dan kemudian Allah akan mengirim Ya'juj dan Ma'juj dan mereka akan turun dengan berkerumun dari setiap ketinggian, yang pertama dari mereka akan melewati Danau Tiberias dan meminumnya. Dan ketika yang terakhir dari mereka lewat, dia akan berkata: Dulu di sini ada air..." (Sahih Muslim)
Laut Galilee disebut juga Danau Tiberias atau Danau Kinneret. Saat ini volume airnya berkurang dari sebelumnya. Volume air itu terus berkurang karena Pemerintah Yahudi Euro-Israel mengambil lebih banyak air daripada kemampuan alam mengembalikannya kembali ke laut.
Yerusalem dalam Pandangan Al-Qur'an
Nama Kota Yerusalem (dalam bahasa Arab Al-Quds atau "Bait al-Maqdis) memang tidak disebut langsung dalam Al-Qur'an. Tetapi, banyak Nabi yang disebutkan dalam Al-Qur'an berkaitan dengan Kota Suci itu. Di dalamnya terdapat Rumah Allah di samping Masjid Al-Haram Makkah dan Majid Nabawi Madinah, yang pernah dibangun oleh para Nabi.
Dalam Al-Qur'an disebut Masjid Al-Aqsa. Disebutkan pula mukjizat perjalanan malam yang dialami Nabi Muhammad ﷺ dari Makkah ke Yerusalem dan Rumah Allah itu. Inilah pandangan Islami bahwa Yerusalem ditakdirkan memainkan peran penting di akhir zaman.
Al-Qur'an menyatakan umat Yahudi menjadi begitu terikat pada kepercayaaan yang salah, bahwa Yerusalem adalah pusat keimanan yang tidak ada sesuatu pun di dunia ini dapat mengubahnya. Akhirnya Al-Qur'an merespons dengan pernyataan yang meruntuhkan keyakinan mereka tentang Yerusalem dalam Surat Al-Baqarah ayat 177.
Respons Al-Qur'an Terhadap Umat Yahudi
Pesan Al-Qur'an kepada umat Yahudi sangat jelas. Umat Yahudi diinformasikan bahwa meskipun Nabi Muhammad ﷺ bukan seorang Yahudi, dan walaupun beliau tidak lagi sholat menghadap Yerusalem, dan meskipun beliau tidak pernah membuat usaha apapun untuk membebaskan Yerusalem, tetapi beliau tetap seorang Nabi dari Tuhan-nya Ibrahim yang benar dan agama yang dia sebarkan adalah Agama Ibrahim, Musa, Daud, Sulaiman, dan al-Masih Putra Maryam! Dengan begitu, perubahan Kiblat adalah tanda yang tidak menyenangkan bagi umat Yahudi yang keras kepala menegaskan bahwa Yerusalem adalah pusat spiritual Agama Ibrahim.
Al-Qur'an dengan jelas mengabadikan kisah umat Yahudi yang terusir dua kali dari Tanah Suci Yarusalem karena pembangkangannya, kesombongan mereka. Berikut kisahnya diabadikan Al-Qur'an:
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (4) فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولا (5) ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا (6) إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا (7) عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا (8)
Artinya: "Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu, "Sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan kalian pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepada kalian giliran untuk mengalahkan mereka kembali, dan Kami membantu kalian dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami jadikan kalian kelompok yang besar. Jika kalian berbuat baik, (berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri; dan jika kalian berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi diri kalian sendiri; dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kalian dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuh kalian memasukinya pada yang pertamakah dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhan kalian akan melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian; dan sekiranya kalian kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazab kalian) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman." (Surat Al-Isra, Ayat 4-8)
Syaikh yang dikenal konsern mengkaji eskatologi Islam (ilmu yang berkaitan tentang peristiwa akhir zaman) mengungkap kekeliruan Israel atas klaim Yerusalem sebagai tanah yang dijanjikan untuk mereka. Sudah lebih dari setengah abad sejak Zionis memulai penindasan dan pembersihan etnis penduduk Palestina karena mereka tinggal di negara yang diakui umat Yahudi adalah Tanah Suci yang dijanjikan untuk mereka.
Yerusalem, sebuah kota tua di dunia yang dianggap suci oleh umat Muslim, Kristen, dan Yahudi. Kota ini ditakdirkan memainkan peran penting di akhir zaman nanti. Upaya Palestina membebaskan Yerusalem dan menjaga Baitul Maqdis terus ditentang Zionis Israel hingga perang di antara keduanya pun tak terhindarkan hingga saat ini.
Umat Yahudi percaya bahwa takdir Yerusalem akan menyambut kedatangan juru selamat mereka, Al-Masih Dajjal (Mesias palsu). Saat Al-Masih datang, dia akan mengembalikan masa emas atau kejayaan umat Yahudi dan akan menguasai dunia dari Yerusalem. Hal itu akan membuktikan kebenaran Yahudi dan mengesahkan kesalahan klaim saingannya.
Umat Kristiani juga mempunyai kepercayaan bahwa saat Isa (Jesus) Al-Masih kembali, dia akan memerintah dunia dari Yerusalem dan akan mengesahkan kebenaran dogma-dogma Kristen seperti Trinitas, penitisan Tuhan, penebusan dosa, dan lain-lain. Dengan demikian, akan mengesahkan klaim Kristen sebagai kebenaran dan membuktikan yang lain salah.
Pandangan Umat Muslim
Umat Muslim juga percaya bahwa Yerusalem mempunyai takdir yang akan mengesahkan klaim Islam sebagai kebenaran dan akan membuktikan kesalahan klaim Kristen dan Yahudi sekarang. Karena ketiga konsep kebenaran ini, semuanya mengaku berasal dari Ibrahim 'alaihissalam, namun memiliki perbedaan yang sangat jelas, maka ketiganya tidak mungkin benar semuanya.
Umat Muslim percaya bahwa Isa 'alaihissalam (Isa bin Maryam) atau Al-Masih Asli, akan kembali ke dunia suatu hari nanti. Beliau menuju Yerusalem dan memerintah dunia sebagai "Hakimun 'Adil" (pemimpin yang adil), akan menikah, punya anak, dan mengalami kematian. Umat Muslim akan berdoa untuknya dan beliau akan dimakamkan berdampingan dengan makam Nabi Muhammad ﷺ di Kota Madinah.
Saat Isa kembali, beliau akan mengahancurkan salib. Itu akan menjadi akhir dari kekristenan, agama salib, lalu beliau akan membunuh babi. "Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: "Demi Dia yang menggenggam jiwaku, putra Maryam (Nabi Isa) akan segera turun ke tengah-tengah kalian sebagai pemimpin yang adil. Dia akan menghancurkan salib dan membunuh babi dan menghapuskan Jizyah (pajak bagi umat Yahudi dan Kristen yang tinggal di wilayah Islam). Kemudian akan ada banyak sekali uang sehingga tidak akan ada lagi orang yang (layak) menerima zakat." (Sahih Al-Bukhari)
Umat Muslim mempunyai informasi yang tepat mengenai waktu saat Nabi Isa kembali yaitu ketika air di Laut Galilee hampir mengering, atau telah mengering: "...Akan pada saat itu ketika Allah mengutus Al-Masih Putra Maryam, dia akan turun pada menara putih di sisi timur Damaskus, memakai dua kain berwarna jingga muda dan meletakkan tangannya pada sayap dua Malaikat. Saat dia menurunkan kepalanya, akan jatuh butiran-butiran keringat dari kepalanya, dan saat dia menaikkannya, butiran-butiran seperti mutiara akan menyebar darinya. Setiap orang kafir yang mencium bau tubuhnya akan mati dan nafasnya akan menjangkau sejauh dia dapat memandang. Kemudian dia akan mencarinya (Dajjal) sampai dia menangkapnya di Pintu Gerbang Ludd dan membunuhnya. Kemudian segolongan manusia yang dilindungi Allah akan datang kepada Isa Putra Maryam, dan dia akan menyeka wajah mereka dan memberitahu kedudukan mereka di surga. Pada saat itu Allah menyampaikan wahyu kepada Isa: 'Aku telah memunculkan di antara hamba-hamba-Ku segolongan manusia yang tidak ada yang sanggup untuk melawannya; engkau bawalah orang-orang ini dengan selamat ke Tur (bukit), dan kemudian Allah akan mengirim Ya'juj dan Ma'juj dan mereka akan turun dengan berkerumun dari setiap ketinggian, yang pertama dari mereka akan melewati Danau Tiberias dan meminumnya. Dan ketika yang terakhir dari mereka lewat, dia akan berkata: Dulu di sini ada air..." (Sahih Muslim)
Laut Galilee disebut juga Danau Tiberias atau Danau Kinneret. Saat ini volume airnya berkurang dari sebelumnya. Volume air itu terus berkurang karena Pemerintah Yahudi Euro-Israel mengambil lebih banyak air daripada kemampuan alam mengembalikannya kembali ke laut.
Yerusalem dalam Pandangan Al-Qur'an
Nama Kota Yerusalem (dalam bahasa Arab Al-Quds atau "Bait al-Maqdis) memang tidak disebut langsung dalam Al-Qur'an. Tetapi, banyak Nabi yang disebutkan dalam Al-Qur'an berkaitan dengan Kota Suci itu. Di dalamnya terdapat Rumah Allah di samping Masjid Al-Haram Makkah dan Majid Nabawi Madinah, yang pernah dibangun oleh para Nabi.
Dalam Al-Qur'an disebut Masjid Al-Aqsa. Disebutkan pula mukjizat perjalanan malam yang dialami Nabi Muhammad ﷺ dari Makkah ke Yerusalem dan Rumah Allah itu. Inilah pandangan Islami bahwa Yerusalem ditakdirkan memainkan peran penting di akhir zaman.
Al-Qur'an menyatakan umat Yahudi menjadi begitu terikat pada kepercayaaan yang salah, bahwa Yerusalem adalah pusat keimanan yang tidak ada sesuatu pun di dunia ini dapat mengubahnya. Akhirnya Al-Qur'an merespons dengan pernyataan yang meruntuhkan keyakinan mereka tentang Yerusalem dalam Surat Al-Baqarah ayat 177.
Respons Al-Qur'an Terhadap Umat Yahudi
Pesan Al-Qur'an kepada umat Yahudi sangat jelas. Umat Yahudi diinformasikan bahwa meskipun Nabi Muhammad ﷺ bukan seorang Yahudi, dan walaupun beliau tidak lagi sholat menghadap Yerusalem, dan meskipun beliau tidak pernah membuat usaha apapun untuk membebaskan Yerusalem, tetapi beliau tetap seorang Nabi dari Tuhan-nya Ibrahim yang benar dan agama yang dia sebarkan adalah Agama Ibrahim, Musa, Daud, Sulaiman, dan al-Masih Putra Maryam! Dengan begitu, perubahan Kiblat adalah tanda yang tidak menyenangkan bagi umat Yahudi yang keras kepala menegaskan bahwa Yerusalem adalah pusat spiritual Agama Ibrahim.
Al-Qur'an dengan jelas mengabadikan kisah umat Yahudi yang terusir dua kali dari Tanah Suci Yarusalem karena pembangkangannya, kesombongan mereka. Berikut kisahnya diabadikan Al-Qur'an:
وَقَضَيْنَا إِلَى بَنِي إسْرائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الأرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا (4) فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولاهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولا (5) ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا (6) إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا (7) عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يَرْحَمَكُمْ وَإِنْ عُدْتُمْ عُدْنَا وَجَعَلْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ حَصِيرًا (8)
Artinya: "Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu, "Sesungguhnya kalian akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan kalian pasti akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepada kalian hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepada kalian giliran untuk mengalahkan mereka kembali, dan Kami membantu kalian dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami jadikan kalian kelompok yang besar. Jika kalian berbuat baik, (berarti) kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri; dan jika kalian berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi diri kalian sendiri; dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kalian dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuh kalian memasukinya pada yang pertamakah dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhan kalian akan melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian; dan sekiranya kalian kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazab kalian) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orang-orang yang tidak beriman." (Surat Al-Isra, Ayat 4-8)