Hukum Mimpi Basah dan Doa untuk Menghindarinya
Rabu, 18 Oktober 2023 - 10:40 WIB
Dalam Islam, mimpi basah ini sering disebut ihtilam. Secara umum, mimpi basah biasanya terjadi sebagai salah satu tanda umur sudah baligh. Bahkan, dalam kitab-kitab fikih disebutkan bahwa salah satu tanda-tanda umur sudah mencapai masa baligh adalah ihtilam atau keluar mani ketika
dalam keadaan tidur, baik karena mimpi bersetubuh atau lainnya.
Ketika seseorang mengalami hal tersebut, maka dia sudah dianggap baligh dan ini menunjukkan bahwa organ reproduksinya sudah mulai berfungsi secara normal. Hal ini pulalah yang kemudian menjadi salah satu tujuan pernikahan dalam islam, agar hasratnya dapat tersalurkan secara benar dan halal.
Namun jika seseorang sering ihtilam atau mimpi basah, maka hendaknya dia banyak membaca zikir sebelum tidur. Ini karena ihtilam timbul dari godaan atau permainan setan. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Qatadah, dia berkata bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
"Mimpi baik berasal dari Allah, sementara mimpi buruk berasal dari setan" (HR Bukhari dan Muslim)
Disebutkan juga dalam sebuah hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas, dia berkata;
Tidak ada para nabi yang mengalami ihtilam atau mimpi basah. Karena mimpi basah berasal dari setan. Disinilah fungsi agama berperan dalam menjelaskan segala sesuatu yang samar bagi umatnya.
“Pena Tuhan diangkat dari tiga perkara; dari orang yang tertidur sampai terbangun, dari orang gila sampai dia sembuh, dari seorang anak sampai dia mimpi basah (yahtalima, ihtilam).”
Hadis ini diriwayatkan oleh tujuh sahabat utama, Ummul Mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq, Abu Qatadah, ‘Ali bin Abu Thalib, ‘Umar bin Khaththab, ‘Abdullah bin ‘Abbas, Sidad bin Aus, dan Tsauban.
Dalam Kitab Khulasah Kifayatul Akhyar disebutkan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim:
“Air mandi itu dari sebab air (keluar sperma). Yang dimaksud di sini, baik keluarnya karena syahwat atau mimpi, maupun oleh sebab-sebab yang lainny." (HR Muslim)
Sebuah hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa beliau menyatakan,
"Tidak ada seorang nabi pun yang mengalami mimpi basah (ihtilam). Mimpi basah itu dari setan".
dalam keadaan tidur, baik karena mimpi bersetubuh atau lainnya.
Ketika seseorang mengalami hal tersebut, maka dia sudah dianggap baligh dan ini menunjukkan bahwa organ reproduksinya sudah mulai berfungsi secara normal. Hal ini pulalah yang kemudian menjadi salah satu tujuan pernikahan dalam islam, agar hasratnya dapat tersalurkan secara benar dan halal.
Namun jika seseorang sering ihtilam atau mimpi basah, maka hendaknya dia banyak membaca zikir sebelum tidur. Ini karena ihtilam timbul dari godaan atau permainan setan. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Qatadah, dia berkata bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
الرُّؤْيَا مِنَ اللهِ وَالْحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ
"Mimpi baik berasal dari Allah, sementara mimpi buruk berasal dari setan" (HR Bukhari dan Muslim)
Disebutkan juga dalam sebuah hadis yang bersumber dari Ibnu Abbas, dia berkata;
ما احتلم نبي قط إنما الاحتلام من الشيطان
Tidak ada para nabi yang mengalami ihtilam atau mimpi basah. Karena mimpi basah berasal dari setan. Disinilah fungsi agama berperan dalam menjelaskan segala sesuatu yang samar bagi umatnya.
Hukum Mimpi Basah Menurut Islam
Bagaimana sebenarnya hukum mimpi basah ini dalam Islam? Rassulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah menyebutkan mimpi ini dalam hadits-hadits shahih:“Pena Tuhan diangkat dari tiga perkara; dari orang yang tertidur sampai terbangun, dari orang gila sampai dia sembuh, dari seorang anak sampai dia mimpi basah (yahtalima, ihtilam).”
Hadis ini diriwayatkan oleh tujuh sahabat utama, Ummul Mukminin ‘Aisyah binti Abu Bakar ash-Shiddiq, Abu Qatadah, ‘Ali bin Abu Thalib, ‘Umar bin Khaththab, ‘Abdullah bin ‘Abbas, Sidad bin Aus, dan Tsauban.
Dalam Kitab Khulasah Kifayatul Akhyar disebutkan hadis yang diriwayatkan Imam Muslim:
“Air mandi itu dari sebab air (keluar sperma). Yang dimaksud di sini, baik keluarnya karena syahwat atau mimpi, maupun oleh sebab-sebab yang lainny." (HR Muslim)
Sebuah hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa beliau menyatakan,
ما احتلم نبي قط إنما الاحتلام من الشيطان
"Tidak ada seorang nabi pun yang mengalami mimpi basah (ihtilam). Mimpi basah itu dari setan".