Kisah Huyay bin Akhthab Bertahan Yahudi, Putrinya Diperistri Nabi Muhammad SAW

Kamis, 19 Oktober 2023 - 19:06 WIB
Kemudian, beliau menemui Maimun dan berkata, “Keluarlah, temui mereka.”

Maimun keluar dan berkata, “Aku bersaksi bahwa dia utusan Allah.” Alhasil, mereka tetap enggan membenarkan persaksian Maimun.

Maka itu, al-Quran turun menegur orang-orang Yahudi yang ingkar, menyebut mereka zalim, seraya memuji persaksian Abdullah bin Salam akan kebenaran Rasulullah dan kenabiannya dalam ayat berikut:

Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika benar-benar (al-Quran) ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya, padahal ada seorang saksi dari Bani Israil yang mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) al-Ouran lalu dia beriman, tetapi kamu menyombongkan diri. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” ( QS al-Ahqaf (46) : 10).



Meskipun demikian, pemuka kaum Yahudi seperti Huyay bin Akhthab dan Ka'ab bin Asad, pemimpin Bani Quraizhah, dan yang lainnya tetap membangkang dan bersikap sombong. Mereka menyanggah Abdullah, “Tidak ada kenabian dalam bangsa Arab, tetapi temanmu itu (Muhammad) adalah seorang raja.”

Pada saat Perang Khaibar, pasukan muslim berhasil menaklukkan kaum Yahudi. Huyay bin Akhthab gugur dalam perang itu. Sayyidah Shafiyah menjadi salah satu tawanan. Rasulullah memberikan pilihan kepada Sayyidah Shafiyah, apakah ingin dimerdekakan, kemudian akan dikembalikan kepada kaumnya yang masih hidup di Khaibar, ataukah ingin masuk Islam kemudian dinikahi oleh Rasulullah.

Sayyidah Shafiyah memilih untuk masuk Islam dan menikah dengan beliau, dengan emas kawin kemerdekaannya.

Pada saat itu, Sayyidah Shafiyah berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, saya memeluk Islam dan saya sudah percaya kepadamu sebelum engkau mengajak saya. Saya sudah sampai pada perjalananmu. Saya tidak punya keperluan kepada orang-orang Yahudi. Saya sudah tidak mempunyai bapak, dan tidak mempunyai saudara yang merdeka. Lalu untuk apa saya kembali kepada kaumku?”

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
وَقَدۡ نَزَّلَ عَلَيۡكُمۡ فِى الۡـكِتٰبِ اَنۡ اِذَا سَمِعۡتُمۡ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكۡفَرُ بِهَا وَيُسۡتَهۡزَاُبِهَا فَلَا تَقۡعُدُوۡا مَعَهُمۡ حَتّٰى يَخُوۡضُوۡا فِىۡ حَدِيۡثٍ غَيۡرِهٖۤ‌ ‌ ۖ اِنَّكُمۡ اِذًا مِّثۡلُهُمۡ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ‌‌‌الۡمُنٰفِقِيۡنَ وَالۡكٰفِرِيۡنَ فِىۡ جَهَـنَّمَ جَمِيۡعَا
Dan sungguh, Allah telah menurunkan ketentuan bagimu di dalam Kitab (Al-Qur'an) bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan oleh orang-orang kafir, maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena kalau tetap duduk dengan mereka, tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam,

(QS. An-Nisa Ayat 140)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More