Gaza, Benteng Umat Islam dan Mimpi Buruk Bagi Zionis Israel
Rabu, 25 Oktober 2023 - 21:18 WIB
Hari ini mata dunia tertuju ke Gaza, Palestina. Hal ini menyusul serangan bombardir tentara Zionis Israel ke kota padat penduduk tersebut.
Sebanyak 5.791 warga Gaza syahid sejak Israel melakukan pengeboman sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sebanyak 31 masjid dan satu gereja hancur. Tak hanya itu, Rumah Sakit Al Ahli di Gaza juga ikut hancur dihantam rudal Israel.
Israel sudah terang-terangan dengan kebrutalannya, tak lagi peduli hukum internasional. Bahkan PBB kehilangan banyak kru mereka. Hari ini Kemenkes Gaza umumkan pelayanan dan sistem rumah sakit di Gaza berhenti total. Demikian informasi yang dilansir dari akun @gen.saladin dan @qudwahindonesia di kanal IG.
Mimpi Buruk Bagi Zionis
Hari ini Gaza luluh-lantak, namun kota ini menjadi benteng umat Islam dan menjadi mimpi buruk bagi Zionis Israel. Gaza bukanlah tempat Masjid Al-Aqsha berada, namun kota ini menyimpan kisah tersendiri dalam sejarah umat Islam.
Gerakan "Badai Al-Aqsha" yang dilancarkan pejuang Hamas beberapa waktu lalu dimulai dari Gaza menjadi mimpi buruk bagi Zionis Israel. Gaza, daerah yang tak lebih luas dari DKI Jakarta tidak hanya sebuah nama yang terkenal belakangan ini. Sejak dulu, ia menyimpan pesona tersendiri.
Gaza kini menjadi rumah bagi para pejuang dan benteng terakhir warga muslim Palestina menghadapi tiran. Dulu ia adalah tempat para bangsa-bangsa besar berlabung untuk menjelajahi bumi.
Titik Penting Peradaban
Ketika Bani Israil yang beriman kepada Allah memimpin Palestina, Gaza masuk dalam kekuasaan Nabi Daud 'alaihissalam. Seiring waktu, Gaza kemudian direbut oleh Kerajaan Assyiria, lalu Persia hingga Mesir. Letaknya yang ada di Pantau Mediterania membuatnya menjadi tujuan perjalanan dan perdagangan. Banyak transaksi ekonomi penting di sana pada abad-abad lalu.
Sejak Tahun 350 SM, Gaza menjadi kota penting bagi peradaban Mesir kuno. Ia masuk dalam wilayah yang dikuasai oleh para Fir'aun (raja Mesir) karena letaknya yang sangat dekat dengan Mesir. Bisa dibilang, Gaza adalah gerbang menuju Asia dan sebaliknya pintu utama dari benua Asia menuju Afrika.
Wajarlah kemudian banyak kekuatan ingin menaklukkan dan menguasainya. Bahkan Alexander The Great pun menghabiskan waktu 5 bulan lamanya demi merebut Gaza.
Kota Palestina Pertama Dibebaskan Muslim
Dua abad sebelum Rasulullah ﷺ hadir ke dunia, Gaza sudah berada di bawah kekuasaan Romawi. Wilayah itu menjelma sebagai pusat peradaban yang cukup megah di zamannya. Kisah Gaza semakin lengkap ketika ia menerima predikat sebagai kota pertama di Palestina yang dibebaskan kaum Muslim. Gaza dipeluk oleh dakwah pada masa Khalifah Umar bin Khattab yang gagah dan bersahaja.
Tempat Lahirnya Imam Syafi'i
Sejak Islam masuk ke Gaza, banyak ilmuwan dan ulama besar lahir dari sana. Sebagin kita mungkin akan kaget ketika mengetahui bahwa ulama besar yang sangat masyhur, Imam Syafi'i rahimahullah, lahir di Kota Gaza pada Tahun 767 Masehi (150 Hijriyah).
Eksistensi Islam bertahan di sana selama 465 tahun. Sampai kemudian pasukan Salib datang mencengkram Palestina selama hampir satu Abad lamanya. Kemudian Gaza bebas lagi di masa Shalahuddin Al-Ayyubi rahimahullah.
Kini, Gaza menunggu lagi masa pembebasannya. Telah lama ia berjuang dan sudah ia buktikan bahwa ia perkasa. Hanya tinggal menunggu waktu ketika kelak ia akan merdeka lagi, di tangan para pembebas sejati yang berkepribadian Qur'ani.
Sebanyak 5.791 warga Gaza syahid sejak Israel melakukan pengeboman sejak 7 Oktober 2023 lalu. Sebanyak 31 masjid dan satu gereja hancur. Tak hanya itu, Rumah Sakit Al Ahli di Gaza juga ikut hancur dihantam rudal Israel.
Israel sudah terang-terangan dengan kebrutalannya, tak lagi peduli hukum internasional. Bahkan PBB kehilangan banyak kru mereka. Hari ini Kemenkes Gaza umumkan pelayanan dan sistem rumah sakit di Gaza berhenti total. Demikian informasi yang dilansir dari akun @gen.saladin dan @qudwahindonesia di kanal IG.
Mimpi Buruk Bagi Zionis
Hari ini Gaza luluh-lantak, namun kota ini menjadi benteng umat Islam dan menjadi mimpi buruk bagi Zionis Israel. Gaza bukanlah tempat Masjid Al-Aqsha berada, namun kota ini menyimpan kisah tersendiri dalam sejarah umat Islam.
Gerakan "Badai Al-Aqsha" yang dilancarkan pejuang Hamas beberapa waktu lalu dimulai dari Gaza menjadi mimpi buruk bagi Zionis Israel. Gaza, daerah yang tak lebih luas dari DKI Jakarta tidak hanya sebuah nama yang terkenal belakangan ini. Sejak dulu, ia menyimpan pesona tersendiri.
Gaza kini menjadi rumah bagi para pejuang dan benteng terakhir warga muslim Palestina menghadapi tiran. Dulu ia adalah tempat para bangsa-bangsa besar berlabung untuk menjelajahi bumi.
Titik Penting Peradaban
Ketika Bani Israil yang beriman kepada Allah memimpin Palestina, Gaza masuk dalam kekuasaan Nabi Daud 'alaihissalam. Seiring waktu, Gaza kemudian direbut oleh Kerajaan Assyiria, lalu Persia hingga Mesir. Letaknya yang ada di Pantau Mediterania membuatnya menjadi tujuan perjalanan dan perdagangan. Banyak transaksi ekonomi penting di sana pada abad-abad lalu.
Sejak Tahun 350 SM, Gaza menjadi kota penting bagi peradaban Mesir kuno. Ia masuk dalam wilayah yang dikuasai oleh para Fir'aun (raja Mesir) karena letaknya yang sangat dekat dengan Mesir. Bisa dibilang, Gaza adalah gerbang menuju Asia dan sebaliknya pintu utama dari benua Asia menuju Afrika.
Wajarlah kemudian banyak kekuatan ingin menaklukkan dan menguasainya. Bahkan Alexander The Great pun menghabiskan waktu 5 bulan lamanya demi merebut Gaza.
Kota Palestina Pertama Dibebaskan Muslim
Dua abad sebelum Rasulullah ﷺ hadir ke dunia, Gaza sudah berada di bawah kekuasaan Romawi. Wilayah itu menjelma sebagai pusat peradaban yang cukup megah di zamannya. Kisah Gaza semakin lengkap ketika ia menerima predikat sebagai kota pertama di Palestina yang dibebaskan kaum Muslim. Gaza dipeluk oleh dakwah pada masa Khalifah Umar bin Khattab yang gagah dan bersahaja.
Tempat Lahirnya Imam Syafi'i
Sejak Islam masuk ke Gaza, banyak ilmuwan dan ulama besar lahir dari sana. Sebagin kita mungkin akan kaget ketika mengetahui bahwa ulama besar yang sangat masyhur, Imam Syafi'i rahimahullah, lahir di Kota Gaza pada Tahun 767 Masehi (150 Hijriyah).
Eksistensi Islam bertahan di sana selama 465 tahun. Sampai kemudian pasukan Salib datang mencengkram Palestina selama hampir satu Abad lamanya. Kemudian Gaza bebas lagi di masa Shalahuddin Al-Ayyubi rahimahullah.
Kini, Gaza menunggu lagi masa pembebasannya. Telah lama ia berjuang dan sudah ia buktikan bahwa ia perkasa. Hanya tinggal menunggu waktu ketika kelak ia akan merdeka lagi, di tangan para pembebas sejati yang berkepribadian Qur'ani.
Lihat Juga :