Berikut Ini Daftar 42 Hadis Arbain Karangan Imam Nawawi
Senin, 30 Oktober 2023 - 15:15 WIB
29. Allah telah Menetapkan Kewajiban-kewajiban
Dari Abu Tsa’labah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir radhiyallahu ‘anhu dari rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sesungguhnya Allah telah menetapkan berbagai kewajiban, maka janganlah kalian menyia-nyiakan kewajiban itu. Dia telah menetapkan batasan-batasan hukum maka janganlah kalian melampuinya. Dia telah mengharamkan beberapa hal maka janganlah kalian melanggarnya. Dan Allah subhanahu wa ta’ala juga mendiamkan beberapa perkara sebagai bentuk rahmat (kasih sayang) bagi kalian bukan karena lupa, maka janganlah kalian membahasnya(mencari–cari hukumnya).“ [Diriwayatkan oleh Ad Daruquthni dalam Sunannya (4/183-184), At Thabrani dalam Al Kabir (589) dan dalam Musnad Asy Syamiyyin (4/338), Abu Nu`aim dalam Al Hilyah (9/17), Al Hakim dalam Al Mustadrak (4/129) dan Al Baihaqi dalam Al Kubra (10/12)].
30. Perintah untuk Bersifat Zuhud
Dari Abul Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Seseorang telah datang kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengatakan: Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku sebuah amalan yang apabila aku mengamalkannya Allah subhanahu wa ta’ala dan manusia mencintaiku maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Bersikaplah zuhud terhadap dunia, niscaya Allah subhanahu wa ta’ala akan mencintaimu dan bersikaplah zuhud engkau terhadap apa yang ada pada manusia niscaya mereka akan mencintaimu.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (4102), Ath Thabrani dalam al Kabir (5972), Abu Nu’aim dalam al Hilyah (3/253) dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman (7/344)].
31. Larangan Membahayakan Diri dan Orang Lain
Dari Abu Said Sa’ad bin Malik bin Sinan Al Khudry radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Tidak boleh melakukan sesuatu yang berbahaya dan menimbulkan bahaya bagi orang lain.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (2341), Ahmad dalam Al Musnad (1/313), Abu Ya’la dalam Musnadnya (4/397), Ath Thabrani dalam Al Kabir (11086 ) dari hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan diriwayatkan dari hadits Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu oleh Al Hakim dalam Al Mustadrak (2/66), Ad Daruquthni dalam Sunannya (3/77), Al Baihaqi dalam Al Kubra (6/69). Diriwayatkan pula oleh Malik dalam Muwatha’nya secara mursal (2/745).
Diriwayatkan juga oleh Malik dalam Al Muwatha’ dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara mursal karena menggugurkan(tidak menyebutkan) Abu Sa’id. Hadits ini memiliki beberapa jalan yang saling menguatkan).
عَنْ أَبِيْ ثَعْلَبَةَ الخُشَنِيِّ جُرثُومِ بنِ نَاشِرٍ رضي الله عنه عَن رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (إِنَّ اللهَ فَرَضَ فَرَائِضَ فَلاَ تُضَيِّعُوْهَا، وَحَدَّ حُدُودَاً فَلاَ تَعْتَدُوْهَا وَحَرَّمَ أَشْيَاءَ فَلاَ تَنْتَهِكُوْهَا، وَسَكَتَ عَنْ أَشْيَاءَ رَحْمَةً لَكُمْ غَيْرَ نِسْيَانٍ فَلا تَبْحَثُوْا عَنْهَا) رَوَاهُ الدَّارُقُطْنِيّ وَغَيْرُهُ.
Dari Abu Tsa’labah Al Khusyani Jurtsum bin Nasyir radhiyallahu ‘anhu dari rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sesungguhnya Allah telah menetapkan berbagai kewajiban, maka janganlah kalian menyia-nyiakan kewajiban itu. Dia telah menetapkan batasan-batasan hukum maka janganlah kalian melampuinya. Dia telah mengharamkan beberapa hal maka janganlah kalian melanggarnya. Dan Allah subhanahu wa ta’ala juga mendiamkan beberapa perkara sebagai bentuk rahmat (kasih sayang) bagi kalian bukan karena lupa, maka janganlah kalian membahasnya(mencari–cari hukumnya).“ [Diriwayatkan oleh Ad Daruquthni dalam Sunannya (4/183-184), At Thabrani dalam Al Kabir (589) dan dalam Musnad Asy Syamiyyin (4/338), Abu Nu`aim dalam Al Hilyah (9/17), Al Hakim dalam Al Mustadrak (4/129) dan Al Baihaqi dalam Al Kubra (10/12)].
30. Perintah untuk Bersifat Zuhud
عَنْ أَبي العَباس سَهلٍ بنِ سَعدِ السَّاعِدي رضي الله عنه قَالَ: أتى النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ: دُلَّنِيْ عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ، وَأَحبَّنِيَ النَاسُ؟ فَقَالَ رسول الله صلى الله عليه وسلم: (ازْهَدْ فِي الدُّنيَا يُحِبَّكَ اللهُ، وازْهَدْ فيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبَّكَ النَّاسُ) حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَغَيْرُهَ بِأَسَانِيْدَ حَسَنَةٍ.
Dari Abul Abbas Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Seseorang telah datang kepada nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu mengatakan: Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku sebuah amalan yang apabila aku mengamalkannya Allah subhanahu wa ta’ala dan manusia mencintaiku maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Bersikaplah zuhud terhadap dunia, niscaya Allah subhanahu wa ta’ala akan mencintaimu dan bersikaplah zuhud engkau terhadap apa yang ada pada manusia niscaya mereka akan mencintaimu.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (4102), Ath Thabrani dalam al Kabir (5972), Abu Nu’aim dalam al Hilyah (3/253) dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman (7/344)].
31. Larangan Membahayakan Diri dan Orang Lain
عنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ سَعْدِ بنِ مَالِكٍ بْنِ سِنَانٍ الخُدْرِيِّ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: (لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ) حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه، وَالدَّارَقُطْنِيّ وَغَيْرُهُمَا مُسْنَدًا، وَرَوَاهُ مَالِكٌ في الْمُوَطَّأِ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرٍو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ، وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضَاً.
Dari Abu Said Sa’ad bin Malik bin Sinan Al Khudry radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Tidak boleh melakukan sesuatu yang berbahaya dan menimbulkan bahaya bagi orang lain.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (2341), Ahmad dalam Al Musnad (1/313), Abu Ya’la dalam Musnadnya (4/397), Ath Thabrani dalam Al Kabir (11086 ) dari hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dan diriwayatkan dari hadits Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu oleh Al Hakim dalam Al Mustadrak (2/66), Ad Daruquthni dalam Sunannya (3/77), Al Baihaqi dalam Al Kubra (6/69). Diriwayatkan pula oleh Malik dalam Muwatha’nya secara mursal (2/745).
Diriwayatkan juga oleh Malik dalam Al Muwatha’ dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara mursal karena menggugurkan(tidak menyebutkan) Abu Sa’id. Hadits ini memiliki beberapa jalan yang saling menguatkan).
(mhy)