Jangan Asal Bicara Tentang Palestina, Ini Pesan Syaikh Ahmad Al-Misry
Sabtu, 11 November 2023 - 19:09 WIB
Ulama asal Mesir yang kini bermukim di Indonesia, Syaikh Ahmad Al-Misry mengkritik sejumlah tokoh dan Dai di Tanah Air yang asal bicara tentang Palestina.
Seperti yang ramai beredar di media sosial maupun saluran podcast, sejumlah publik figur menyampaikan narasi-narasi yang melemahkan perjuangan Palestina. Jika dicermati, pesannya dapat menyebabkan fitnah dan kebingungan di kalangan muslim, terlebih bagi orang awam.
Para publik figur ini menyoal perjuangan Hamas di Palestina dan ada yang mengkritik donasi yang dikirimkan masyarakat Indonesia ke Palestina. Seharusnya para tokoh dan Dai menyampaikan narasi-narasi yang menyejukkan di media sosial. Bukan asal bicara tentang Palestina yang saat ini berjuang melawan invasi Israel.
Syaikh Ahmad Al-Misry dalam satu postingannya di kanal IG @ahmad_almisry mengkritik para Dai dan tokoh yang sembarangan berbicara tentang Palestina.
"Ana (saya) hanya bisa menjawab dengan tiga Hadits Nabi Muhammad ﷺ," ungkap Syaikh Ahmad.
Berikut 3 Hadis yang disebutkan Syaikh Ahmad Al-Misry tentang fenomena yang terjadi hari ini.
1. Hadits Pertama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?". Beliau menjawab, "Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas." (HR Ibnu Majah)
2. Hadits Kedua
Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ الْعِلْمَ إِذَا انْتُزِعَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ
"Apabila ilmu telah dicabut dengan diwafatkannya ulama, maka manusia mengangkat para pemimpin yang bodoh. Lalu mereka ditanya dan berfatwa tanpa dasar ilmu. (Dalam riwayat lain: berfatwa dengan ra'yunya).
Dalam hadits ini, tersirat pujian terhadap ilmu dan celaan terhadap ra'yu dan qiyas. Karena ra'yu dan qiyas ini sama sekali bukan merupakan ilmu, walaupun pemiliknya memandangnya sebagai ilmu. Sabda Rasulullah:
اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ
(Maka manusia mengangkat para pemimpin yang bodoh. Lalu mereka ditanya dan berfatwa tanpa dasar ilmu).
3. Hadits Ketiga
Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ (رواه ا لبخارى)
"Jika suatu urusan diserahkan kepada selain ahlinya maka tunggulah hari Kiamat." (HR Al-Bukhari)
Beberapa Netizen ikut menanggapi postingan Syaikh Ahmad Al-Misry ini. Seperti akun bernama @ayuaida_pengusahakaya menulis: "Banyak orang yang terlampau pinter tanpa ilmu yg cukup dan kerjaannya mencampur adukkan kebenaran dan kebathilan sehingga mudah untuk menjadikan orang yang lemah ikut apa katanya dan melihatnya jadi sosok yang benar. Maka itu pentingnya belajar kepada guru yang benar."
Seperti yang ramai beredar di media sosial maupun saluran podcast, sejumlah publik figur menyampaikan narasi-narasi yang melemahkan perjuangan Palestina. Jika dicermati, pesannya dapat menyebabkan fitnah dan kebingungan di kalangan muslim, terlebih bagi orang awam.
Para publik figur ini menyoal perjuangan Hamas di Palestina dan ada yang mengkritik donasi yang dikirimkan masyarakat Indonesia ke Palestina. Seharusnya para tokoh dan Dai menyampaikan narasi-narasi yang menyejukkan di media sosial. Bukan asal bicara tentang Palestina yang saat ini berjuang melawan invasi Israel.
Syaikh Ahmad Al-Misry dalam satu postingannya di kanal IG @ahmad_almisry mengkritik para Dai dan tokoh yang sembarangan berbicara tentang Palestina.
"Ana (saya) hanya bisa menjawab dengan tiga Hadits Nabi Muhammad ﷺ," ungkap Syaikh Ahmad.
Berikut 3 Hadis yang disebutkan Syaikh Ahmad Al-Misry tentang fenomena yang terjadi hari ini.
1. Hadits Pertama
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: "Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara." Ada yang bertanya, "Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?". Beliau menjawab, "Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas." (HR Ibnu Majah)
2. Hadits Kedua
Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ الْعِلْمَ إِذَا انْتُزِعَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ
"Apabila ilmu telah dicabut dengan diwafatkannya ulama, maka manusia mengangkat para pemimpin yang bodoh. Lalu mereka ditanya dan berfatwa tanpa dasar ilmu. (Dalam riwayat lain: berfatwa dengan ra'yunya).
Dalam hadits ini, tersirat pujian terhadap ilmu dan celaan terhadap ra'yu dan qiyas. Karena ra'yu dan qiyas ini sama sekali bukan merupakan ilmu, walaupun pemiliknya memandangnya sebagai ilmu. Sabda Rasulullah:
اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ
(Maka manusia mengangkat para pemimpin yang bodoh. Lalu mereka ditanya dan berfatwa tanpa dasar ilmu).
3. Hadits Ketiga
Nabi ﷺ bersabda:
إِذَا وُسِّدَ الأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ (رواه ا لبخارى)
"Jika suatu urusan diserahkan kepada selain ahlinya maka tunggulah hari Kiamat." (HR Al-Bukhari)
Beberapa Netizen ikut menanggapi postingan Syaikh Ahmad Al-Misry ini. Seperti akun bernama @ayuaida_pengusahakaya menulis: "Banyak orang yang terlampau pinter tanpa ilmu yg cukup dan kerjaannya mencampur adukkan kebenaran dan kebathilan sehingga mudah untuk menjadikan orang yang lemah ikut apa katanya dan melihatnya jadi sosok yang benar. Maka itu pentingnya belajar kepada guru yang benar."