Sebab dan Tanda-tanda Kelapangan Dada seorang Hamba

Selasa, 21 November 2023 - 11:31 WIB
“Apakah orang yang Allah lapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam dan dia berada diatas cahaya dari Tuhannya sama dengan orang yang hatinya keras dari mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala? Mereka itulah orang-orang yang berada diatas kesesatan yang nyata.” (QS. Az-Zumar: 22)

Maka, kelapangan dada tidak mungkin didapatkan kecuali dengan taufik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka, wajib bagi kita untuk meminta kepada-Nya. Juga, dengan cara melaksanakan syariat-Nya, yaitu seorang mukmin berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan jujur, meminta agar dadanya dilapangkan, urusannya dimudahkan, dan agar dituliskan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa bahagia di dunia dan di akhirat. Kemudian, di samping berdoa dengan jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dia juga harus melaksanakan sebab-sebab untuk mendapatkan tujuan yang dia harapkan dan keinginan yang ia cita-citakan.

TANDA-TANDA DADA YANG LAPANG

Kelapangan dada mempunyai tanda-tanda yang jelas yang akan nampak pada diri seorang yang beriman. Sehingga dia memuji kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan kebaikan tersebut.

Ciri-ciri serta tanda-tanda seorang yang mempunyai kelapangan dada ada tiga. Yaitu:

1.Dia selalu bersemangat untuk kebahagiaannya di negeri kekekalan, yaitu di negeri akhirat.

2. Dia selalu menjauh dari dunia yang fana ini, dunia yang akan hancur, dan dunia yang sementara.

3. Dia selalu bersiap-siap untuk menghadapi kematian dan kehidupan setelah kematian.

Apabila terdapat tiga perkara ini di dalam hati seorang hamba, maka itu adalah tanda hatinya lapang dan hatinya tentram.

Berkata Ibnul Qayyim Rahimahullah bahwa tanda kelapangan dada seseorang adalah lapangnya dada seseorang untuk perkara-perkara keimanan. Juga, ketenangan hatinya ketika melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia selalu bertaubat dan kembali kepada Allah, selalu berzikir kepada Allah, cinta kepadaNya, dan bahagian bertemu dengannya. Serta, ia menjauh dari dunia yang menipu ini, sebagaimana dalam atsar yang masyhur yang terkenal:

إِذَا دَخَلَ النُّورُ الْقَلْبَ انْفَسَحَ وَانْشَرَحَ…


“Jika cahaya itu telah masuk ke dalam hati, maka hati itu akan luas, akan lapang.” Ditanyakan: “Apa tanda hal tersebut?” Dijawab: “Menjauh dari kehidupan dunia yang menipu, selalu kembali dan mengharap kehidupan akhirat, dan bersiap-siap untuk kematian sebelum ia datang.”



Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Follow
cover top ayah
وَتَرَى الۡجِبَالَ تَحۡسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِىَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ‌ؕ صُنۡعَ اللّٰهِ الَّذِىۡۤ اَتۡقَنَ كُلَّ شَىۡءٍ‌ؕ اِنَّهٗ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَفۡعَلُوۡنَ‏
Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti awan berjalan. Itulah ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Naml Ayat 88)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More