Khotbah Jumat: Kemenangan Palestina di Era Shalahuddin Al-Ayyubi
Jum'at, 24 November 2023 - 06:40 WIB
Khotbah Jumat kali ini masih membahas tema perjuangan Palestina melawan penindasan Israel. Hari ini kita memasuki 10 Jumadil Awal 1445 Hijriyah bertepatan Jumat 24 November 2023.
Khotbah Jumat ini disampaikan oleh Ustaz Amir Sahidin MAg, pengajar PPTQ Ibnu Mas'ud Purbalingga dilansir dari media Dakwah. Ada tiga pelajaran berharga dari kemenangan Palestina di era Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Berikut pesannya:
Khotbah Pertama
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala dengan nikmat-Nya dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di sini menunaikan shalat Jumat secara berjamaah. Kedua, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang telah menyampaikan agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu berpegang teguh dengan ajaran beliau hingga ajal menjemput.
Ketiga, di sini khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian, untuk senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa. Yaitu senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah kapan pun dan di mana pun kita berada. Demikian itu karena sebaik-baik bekal kita kelak untuk menuju Allah Ta’ala adalah dengan takwa.
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Tidak dapat dipungkiri bahwa peperangan antara haq dan batil akan terus ada hingga hari Kiamat. Bahkan, kemenangan antara keduanya pun akan selalu silih berganti, sehingga kaum muslimin dapat mengambil pelajaran darinya. Allah Ta'ala menegaskan dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 140:
اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ
Artinya: "Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim."
Imam Ibnu Jarir ath-Thabari dalam kitabnya "Jami' al-Bayan fi Ta'wil al-Quran" juz 7, halaman 239, menyebutkan bahwa yang dimaksud ayat di atas secara umum adalah adanya sunnatullah bahwa kemenangan itu dipergilirkan di antara manusia, agar Allah mengetahui siapa yang taat dan maksiat; serta jujur dan dusta.
Untuk itulah, kamu muslimin harus mengambil pelajaran dari setiap peperangan yang ada agar kemenangan selalu berada dipihak umat Islam. Termasuk dalam melihat penjajahan yang dilakukan Yahudi Israil terhadap penduduk Palestina. Umat Islam harus mengambil pelajaran agar dapat memperjuangkan dan memerdekakan Palestina dari penjajahan yang telah lama dilakukan oleh Yahudi Israil tersebut.
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Palestina adalah negeri yang di dalamnya terdapat keberkahan yang banyak. Bahkan, penyebutannya sebagai negeri barakah terdapat sebanyak lima kali di dalam Al-Qur'an, yaitu: Surat Al-Anbiya' ayat 71 dan 81; Surat Saba ayat 18; Surat al-A'raf ayat 137 dan Surat al-Isra' ayat 1. (Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-'Adzim)
Empat ayat pertama berkaitan dengan masa sebelum Islam, menyebut apa yang berada di dalam negeri Palestina sebagai tanah yang diberkahi. Sedangkan ayat kelima berkaitan dengan perjalanan malam (Isra') Rasulullah ﷺ yang mengacu kepada Masjid al-Aqsha. Sehingga dapat dikatakan bahwa pusat keberkahan yang berada di dalam negeri Palestina adalah Masjid Al-Aqsha.
3 Pelajaran dari Kemenangan Palestina Era Shalahuddin Al-Ayyubi
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Negeri Palestina telah lama dijajah oleh Yahudi Israil. Berbagai kezaliman, pengusiran, pemblokadean dan pembantaian pun telah dilakukan berpuluh-puluh tahun lamanya hingga kini. Untuk itu, umat Islam perlu mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang telah berhasil mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam, yaitu mari kita belajar kepada generasi Sultan Shalahuddin al-Ayyubi. Generasi Shalahuddin al-Ayyubi berhasil mengembalikan Palestina secara umum dan khususnya Al-Quds ke pangkuan umat Islam dengan berbagai cara yang patut kita teladani.
1. Membangun ukhwah Islamiyah dan persatuan negeri-negeri Islam
Sultan Shalahuddin al-Ayyubi meyakini bahwa pengusiran penjajah Palestina tidak akan mungkin terlaksana dengan baik kecuali dengan adanya penyatuan kekuatan negeri-negeri Islam. Untuk itu, Shalahuddin al-Ayyubi manaklukkan Mesir, Syam selain Palestina (Suriah, Lebanon, Yordania) dan Mosul (Irak), sebelum membebaskan Palestina.
Dengan strategi ini Ukhwah Islamiyah antarnegara terjalin dan para penjajah tidak memiliki peluang untuk meminta serta mendapkan bantuan dari negara-negara lainnya. Untuk itulah, negeri-negeri Islam atau negeri-negeri berpenduduk muslim harus bersatu untuk membela rakyat-rakyat Palestina yang sedang terjajah.
Jika persatuan belum terjalin, setidaknya ukhwah Islamiyah antara sesama umat Islam harus terjalin dengan baik terlebih dahulu, karena Rasulullah ﷺ pernah bersabda dalam riwayat Al-Bukhari No 13 dan Muslim No 45:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
"Tidak akan sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri."
2. Perlunya Berjuang Semaksimal Kemampuan
Untuk menyongsong kemerdekaan Palestina dari penjajahan Yahudi Israil saat ini, umat Islam perlu berjuang sesuai dengan kemampuannya. Perjuangan ini meliputi anggota badan bagi mereka yang mampu membatu dengan anggota badan; kebijakan bagi mereka para pemangku kebijakan, harta bagi yang mampu dengan harta, ucapan bagi seorang dai, tulisan bagi seorang cendekiawan, media masa, dan lain sebagainya yang dapat menguntungkan umat Islam dan mengakhiri aksi penjajah.
Hal inilah yang disebutkan oleh para peneliti, seperti al-Kailani dalam bukunya "Hakadza Dhahara Jil Shalahuddin wa Hakadza 'Adat al-Quds", menerangkan bahwa kemenangan Shalahuddin al-Ayyubi diawali oleh perjuangan panjang para sultan sebelumnya, para ulama, para hakim, para panglima jihad, para penyair, para wanita dan dari berbagai lapisan masyarakat lainnya.
Untuk itulah, Shalahuddin al-Ayyubi sebelum menaklukkan Al-Quds, menyeru berbagai lapisan masyarakat untuk berbondong-bondong menyambut jihad akbar pembebasan Al-Quds. Sehingga turut serta dalam seruan tersebut, para ulama, insinyur dan lain sebagainya yang sangat berperan dalam penaklukan Al-Quds. (Muhsin Muhammad, al-Jais al-Ayyubi fi ‘Ahdi Shalahuddin, 102-103).
3. Selalu Mendoakan Mereka
Doa merupakan sejata utama seorang muslim (HR Al-Hakim No 1812). Untuk itu, demi menyongsong kemenangan Palestina tercinta kita perlu untuk senantiasa mendoakan kemenangan dan kemerdekaan mereka. Rasulullah ﷺ pernah mengabarkan bahwa doa seorang muslim kepada saudaranya merupakan doa yang akan dikabulkan atau mustajab. Rasulullah pernah bersabda dalam riwayat Muslim No 2733:
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ
"Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya akan dikabulkan oleh Allah (mustajab)." (HR Muslim)
Untuk itu, mari kita senantiasa bangkitkan ruh pembelaan, kepedulian, dan perhatian kita terhadap sesama saudara muslim yang tertindas di mana pun mereka berada, terutama saudara kita yang ada di Palestina.
Demikian khutbah Jumat tentang pelajaran jalan kemenangan Palestina era Shalahuddin al-Ayyubi yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala melindungi Masjidil Aqsha dan memberikan kemenangan kepada kaum muslimin di Palestina dari berbagai makar penjajah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah Kedua
Khotbah Jumat ini disampaikan oleh Ustaz Amir Sahidin MAg, pengajar PPTQ Ibnu Mas'ud Purbalingga dilansir dari media Dakwah. Ada tiga pelajaran berharga dari kemenangan Palestina di era Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Berikut pesannya:
Khotbah Pertama
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala dengan nikmat-Nya dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di sini menunaikan shalat Jumat secara berjamaah. Kedua, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang telah menyampaikan agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu berpegang teguh dengan ajaran beliau hingga ajal menjemput.
Ketiga, di sini khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian, untuk senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa. Yaitu senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah kapan pun dan di mana pun kita berada. Demikian itu karena sebaik-baik bekal kita kelak untuk menuju Allah Ta’ala adalah dengan takwa.
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Tidak dapat dipungkiri bahwa peperangan antara haq dan batil akan terus ada hingga hari Kiamat. Bahkan, kemenangan antara keduanya pun akan selalu silih berganti, sehingga kaum muslimin dapat mengambil pelajaran darinya. Allah Ta'ala menegaskan dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 140:
اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ
Artinya: "Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim."
Imam Ibnu Jarir ath-Thabari dalam kitabnya "Jami' al-Bayan fi Ta'wil al-Quran" juz 7, halaman 239, menyebutkan bahwa yang dimaksud ayat di atas secara umum adalah adanya sunnatullah bahwa kemenangan itu dipergilirkan di antara manusia, agar Allah mengetahui siapa yang taat dan maksiat; serta jujur dan dusta.
Untuk itulah, kamu muslimin harus mengambil pelajaran dari setiap peperangan yang ada agar kemenangan selalu berada dipihak umat Islam. Termasuk dalam melihat penjajahan yang dilakukan Yahudi Israil terhadap penduduk Palestina. Umat Islam harus mengambil pelajaran agar dapat memperjuangkan dan memerdekakan Palestina dari penjajahan yang telah lama dilakukan oleh Yahudi Israil tersebut.
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Palestina adalah negeri yang di dalamnya terdapat keberkahan yang banyak. Bahkan, penyebutannya sebagai negeri barakah terdapat sebanyak lima kali di dalam Al-Qur'an, yaitu: Surat Al-Anbiya' ayat 71 dan 81; Surat Saba ayat 18; Surat al-A'raf ayat 137 dan Surat al-Isra' ayat 1. (Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-'Adzim)
Empat ayat pertama berkaitan dengan masa sebelum Islam, menyebut apa yang berada di dalam negeri Palestina sebagai tanah yang diberkahi. Sedangkan ayat kelima berkaitan dengan perjalanan malam (Isra') Rasulullah ﷺ yang mengacu kepada Masjid al-Aqsha. Sehingga dapat dikatakan bahwa pusat keberkahan yang berada di dalam negeri Palestina adalah Masjid Al-Aqsha.
3 Pelajaran dari Kemenangan Palestina Era Shalahuddin Al-Ayyubi
Kaum Muslimin rahimakumullah!
Negeri Palestina telah lama dijajah oleh Yahudi Israil. Berbagai kezaliman, pengusiran, pemblokadean dan pembantaian pun telah dilakukan berpuluh-puluh tahun lamanya hingga kini. Untuk itu, umat Islam perlu mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang telah berhasil mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam, yaitu mari kita belajar kepada generasi Sultan Shalahuddin al-Ayyubi. Generasi Shalahuddin al-Ayyubi berhasil mengembalikan Palestina secara umum dan khususnya Al-Quds ke pangkuan umat Islam dengan berbagai cara yang patut kita teladani.
1. Membangun ukhwah Islamiyah dan persatuan negeri-negeri Islam
Sultan Shalahuddin al-Ayyubi meyakini bahwa pengusiran penjajah Palestina tidak akan mungkin terlaksana dengan baik kecuali dengan adanya penyatuan kekuatan negeri-negeri Islam. Untuk itu, Shalahuddin al-Ayyubi manaklukkan Mesir, Syam selain Palestina (Suriah, Lebanon, Yordania) dan Mosul (Irak), sebelum membebaskan Palestina.
Dengan strategi ini Ukhwah Islamiyah antarnegara terjalin dan para penjajah tidak memiliki peluang untuk meminta serta mendapkan bantuan dari negara-negara lainnya. Untuk itulah, negeri-negeri Islam atau negeri-negeri berpenduduk muslim harus bersatu untuk membela rakyat-rakyat Palestina yang sedang terjajah.
Jika persatuan belum terjalin, setidaknya ukhwah Islamiyah antara sesama umat Islam harus terjalin dengan baik terlebih dahulu, karena Rasulullah ﷺ pernah bersabda dalam riwayat Al-Bukhari No 13 dan Muslim No 45:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
"Tidak akan sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri."
2. Perlunya Berjuang Semaksimal Kemampuan
Untuk menyongsong kemerdekaan Palestina dari penjajahan Yahudi Israil saat ini, umat Islam perlu berjuang sesuai dengan kemampuannya. Perjuangan ini meliputi anggota badan bagi mereka yang mampu membatu dengan anggota badan; kebijakan bagi mereka para pemangku kebijakan, harta bagi yang mampu dengan harta, ucapan bagi seorang dai, tulisan bagi seorang cendekiawan, media masa, dan lain sebagainya yang dapat menguntungkan umat Islam dan mengakhiri aksi penjajah.
Hal inilah yang disebutkan oleh para peneliti, seperti al-Kailani dalam bukunya "Hakadza Dhahara Jil Shalahuddin wa Hakadza 'Adat al-Quds", menerangkan bahwa kemenangan Shalahuddin al-Ayyubi diawali oleh perjuangan panjang para sultan sebelumnya, para ulama, para hakim, para panglima jihad, para penyair, para wanita dan dari berbagai lapisan masyarakat lainnya.
Untuk itulah, Shalahuddin al-Ayyubi sebelum menaklukkan Al-Quds, menyeru berbagai lapisan masyarakat untuk berbondong-bondong menyambut jihad akbar pembebasan Al-Quds. Sehingga turut serta dalam seruan tersebut, para ulama, insinyur dan lain sebagainya yang sangat berperan dalam penaklukan Al-Quds. (Muhsin Muhammad, al-Jais al-Ayyubi fi ‘Ahdi Shalahuddin, 102-103).
3. Selalu Mendoakan Mereka
Doa merupakan sejata utama seorang muslim (HR Al-Hakim No 1812). Untuk itu, demi menyongsong kemenangan Palestina tercinta kita perlu untuk senantiasa mendoakan kemenangan dan kemerdekaan mereka. Rasulullah ﷺ pernah mengabarkan bahwa doa seorang muslim kepada saudaranya merupakan doa yang akan dikabulkan atau mustajab. Rasulullah pernah bersabda dalam riwayat Muslim No 2733:
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ
"Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya akan dikabulkan oleh Allah (mustajab)." (HR Muslim)
Untuk itu, mari kita senantiasa bangkitkan ruh pembelaan, kepedulian, dan perhatian kita terhadap sesama saudara muslim yang tertindas di mana pun mereka berada, terutama saudara kita yang ada di Palestina.
Demikian khutbah Jumat tentang pelajaran jalan kemenangan Palestina era Shalahuddin al-Ayyubi yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah subhanahu wa ta'ala melindungi Masjidil Aqsha dan memberikan kemenangan kepada kaum muslimin di Palestina dari berbagai makar penjajah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khotbah Kedua
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.
أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.
للَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
أَمَّا بَعْدُ؛
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.
للَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
(rhs)
Lihat Juga :