Konspirasi Yahudi: 1 Orang Yahudi yang Jadi Mangsa Sama dengan 1000 Gentiles
Senin, 27 November 2023 - 05:35 WIB
Pokok-pokok pikiran Mayer Rothschild secara umum terkait konspirasi internasional Yahudi sangat berbahaya. Dokumen berikut ini, dibacakan Rothschild di hadapan beberapa tokoh pemodal Yahudi di Frankfurt pada tahun 1773.
Dalam pertemuan itu dibahas bagaimana pemilik modal Yahudi bisa bisa memonopoli ekonomi dunia . Mayer yang bergelar Rothschild I mengemukakan tentang peran yang dimainkan oleh para pemilik modal Yahudi Internasional dalam Revolusi Inggris .
Berikut ini sebagian, atau 5 poin yakni poin ke-11-15 dari 25 poin, dari isi dokumen tersebut sebagaimana dinukil William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993):
11. Rothschild mengalihkan pembicaraan tentang pandangannya mengenai perang. Yang pertama harus dilakukan adalah konsep menyulut api peperangan tertentu, setelah lebih dulu mengadakan studi khusus secara konsepsional.
Kemudian mengatur bagaimana jalan perundingan damai yang bakal dilakukan. Adapun perang itu sendiri harus menyeret negara tetangga, sehingga bisa ikut terperangkap ke dalam krisis utang, yang pada akhirnya Konspirasi akan merupakan pihak yang paling beruntung.
12. Rothschild tidak lupa berbicara tentang pemerintahan suatu negara. Ia menjelaskan mengenai keharusan menguasai pemilihan umum dan aturan permainan kementerian, dan jalan yang menuju ke sana dengan menggunakan jaringan para kaki tangan Konspirasi, dan slogan-slogan besar tentang idealisme kebebasan untuk menimbulkan kekacauan dan pembangkangan atas dukungan dana dari Konspirasi Internasional.
Lebih lanjut Rothschild menerangkan peran yang bakal dimainkan oleh tokoh-tokoh yang berhasil menduduki posisi penting atas dukungan Konspirasi.
la mengatakan, "Mereka akan mengabdi untuk kepentingan kita dan menuruti instruksi kita. Dengan kata lain, mereka akan selalu siap berperan sebagai pion-pion di kotak catur. Sedang tangan penggeraknya adalah kita".
13. Rothschild bersama forum membicarakan propaganda, setelah ia lebih dulu berhasil mengemukakan pandangannya mengenai hal ini, dan memperingatkan adanya keharusan untuk menguasai media massa, agar mereka bisa mengelabui khalayak umum, di samping sebagai sarana efektif untuk menimbulkan gejolak massa.
Rothschild berkata, "Kita akanmenggunakan senjata emas untuk menguasai media massa. Kalau kita mengandalkan selain senjata uang, tidak jarang kita harus menyeberangi lautan darah dan air mata para mangsa untuk menuju cita-cita. Perlu diingat, bahwa satu orang Yahudi yang menjadi mangsa sama dengan 1000 gentiles (orang bukan Yahudi) sebagai balasannya."
14. Rothschild melanjutkan pembicaraannya lagi, dan kali ini mengenai organisasi yang berada di bawah Konspirasi. Organisasi itu perlu ditampilkan secara terbuka, setelah kondisi rakyat hancur sampai tingkat terendah, yaitu ketika kecemasan, ketakutan dan kekacauan menguasai fenomena kehidupan mereka.
Setelah tiba saatnya untuk mengembalikan sebuah rezim yang bisa meyakinkan rakyat, bahwa pihak yang bertanggungjawab atas malapetaka yang menimpa mereka adalah sekelompok penjahat dan pengacau yang tidak bertanggungjawab.
Kemudian dimulai langkah baru bagi rezim itu untuk menindak apa yang disebut kaum pengacau dan pengkhianat tadi, untuk lebih meyakinkan rakyat, bahwa rezim baru itu bertindak sebagai pelindung undang-undang atau pahlawan di mata rakyat.
Padahal, yang kita tuju sebenarnya adalah kekuasaan mutlak, lewat para pahlawan sulapan tersebut untuk membalas dendam kepada gentiles.
15. Pembicaraan Rothschild beralih pada masalah lainnya dengan mengatakan, "Krisis ekonomi dan masalah kecemasan umum, yang diakibatkan oleh rancangan Konspirasi akan melahirkan hak baru, yaitu hak pemilik modal dalam kekuasaan, dan kekuasaan itu akan menjadi warisan berketurunan."
Seterusnya Rothschild menerangkan, bagaimana kekuatan Konspirasi menguasai dan menggerakan massa, yang pada akhirnya mampu mengatasi pihak yang berani menghalangi kekuatan Konspirasi yang tersembunyi di balik mereka sendiri mendongkel mangsa yang telah diincarnya.
Menurut William G. Carr, dokumen-dokumen penting serupa itu pernah jatuh ke tangan Profesor Niloss dari Rusia tahun 1901, yang kemudian dibukukan dan diterbitkan pada tahun 1905 dengan judul "Bahaya Yahudi".
Dalam pertemuan itu dibahas bagaimana pemilik modal Yahudi bisa bisa memonopoli ekonomi dunia . Mayer yang bergelar Rothschild I mengemukakan tentang peran yang dimainkan oleh para pemilik modal Yahudi Internasional dalam Revolusi Inggris .
Berikut ini sebagian, atau 5 poin yakni poin ke-11-15 dari 25 poin, dari isi dokumen tersebut sebagaimana dinukil William G. Carr dalam bukunya berjudul "Yahudi Menggenggam Dunia" (Pustaka Kautsar, 1993):
Baca Juga
11. Rothschild mengalihkan pembicaraan tentang pandangannya mengenai perang. Yang pertama harus dilakukan adalah konsep menyulut api peperangan tertentu, setelah lebih dulu mengadakan studi khusus secara konsepsional.
Kemudian mengatur bagaimana jalan perundingan damai yang bakal dilakukan. Adapun perang itu sendiri harus menyeret negara tetangga, sehingga bisa ikut terperangkap ke dalam krisis utang, yang pada akhirnya Konspirasi akan merupakan pihak yang paling beruntung.
12. Rothschild tidak lupa berbicara tentang pemerintahan suatu negara. Ia menjelaskan mengenai keharusan menguasai pemilihan umum dan aturan permainan kementerian, dan jalan yang menuju ke sana dengan menggunakan jaringan para kaki tangan Konspirasi, dan slogan-slogan besar tentang idealisme kebebasan untuk menimbulkan kekacauan dan pembangkangan atas dukungan dana dari Konspirasi Internasional.
Lebih lanjut Rothschild menerangkan peran yang bakal dimainkan oleh tokoh-tokoh yang berhasil menduduki posisi penting atas dukungan Konspirasi.
la mengatakan, "Mereka akan mengabdi untuk kepentingan kita dan menuruti instruksi kita. Dengan kata lain, mereka akan selalu siap berperan sebagai pion-pion di kotak catur. Sedang tangan penggeraknya adalah kita".
13. Rothschild bersama forum membicarakan propaganda, setelah ia lebih dulu berhasil mengemukakan pandangannya mengenai hal ini, dan memperingatkan adanya keharusan untuk menguasai media massa, agar mereka bisa mengelabui khalayak umum, di samping sebagai sarana efektif untuk menimbulkan gejolak massa.
Rothschild berkata, "Kita akanmenggunakan senjata emas untuk menguasai media massa. Kalau kita mengandalkan selain senjata uang, tidak jarang kita harus menyeberangi lautan darah dan air mata para mangsa untuk menuju cita-cita. Perlu diingat, bahwa satu orang Yahudi yang menjadi mangsa sama dengan 1000 gentiles (orang bukan Yahudi) sebagai balasannya."
14. Rothschild melanjutkan pembicaraannya lagi, dan kali ini mengenai organisasi yang berada di bawah Konspirasi. Organisasi itu perlu ditampilkan secara terbuka, setelah kondisi rakyat hancur sampai tingkat terendah, yaitu ketika kecemasan, ketakutan dan kekacauan menguasai fenomena kehidupan mereka.
Setelah tiba saatnya untuk mengembalikan sebuah rezim yang bisa meyakinkan rakyat, bahwa pihak yang bertanggungjawab atas malapetaka yang menimpa mereka adalah sekelompok penjahat dan pengacau yang tidak bertanggungjawab.
Kemudian dimulai langkah baru bagi rezim itu untuk menindak apa yang disebut kaum pengacau dan pengkhianat tadi, untuk lebih meyakinkan rakyat, bahwa rezim baru itu bertindak sebagai pelindung undang-undang atau pahlawan di mata rakyat.
Padahal, yang kita tuju sebenarnya adalah kekuasaan mutlak, lewat para pahlawan sulapan tersebut untuk membalas dendam kepada gentiles.
15. Pembicaraan Rothschild beralih pada masalah lainnya dengan mengatakan, "Krisis ekonomi dan masalah kecemasan umum, yang diakibatkan oleh rancangan Konspirasi akan melahirkan hak baru, yaitu hak pemilik modal dalam kekuasaan, dan kekuasaan itu akan menjadi warisan berketurunan."
Baca Juga
Seterusnya Rothschild menerangkan, bagaimana kekuatan Konspirasi menguasai dan menggerakan massa, yang pada akhirnya mampu mengatasi pihak yang berani menghalangi kekuatan Konspirasi yang tersembunyi di balik mereka sendiri mendongkel mangsa yang telah diincarnya.
Menurut William G. Carr, dokumen-dokumen penting serupa itu pernah jatuh ke tangan Profesor Niloss dari Rusia tahun 1901, yang kemudian dibukukan dan diterbitkan pada tahun 1905 dengan judul "Bahaya Yahudi".
(mhy)