Muslim Wajib Tahu! Ini 3 Kategori Mati Syahid dan Keutamaannya

Senin, 27 November 2023 - 18:07 WIB
Warga Palestina mengusung jenazah korban serangan rudal Israel di Jalur Gaza 11 Oktober 2023. Muslim yang meninggal akibat berperang melawan Israel masuk kategori Syahid Dunia dan Akhirat. Foto/REUTERS
Umat muslim penting mengetahui kategori mati Syahid atau dikenal dengan istilah Syuhada. Kaum muslimin yang meninggal akibat serangan Israel hari ini termasuk kategori Syuhada. Mereka mendapatkan kemuliaan mati Syahid sebagaimana dijelaskan dalam kaidah fiqih.

Dai lulusan Al-Ahgaff University of Yaman, Ustaz Ali Lubis Al-Mandili dalam satu kajiannya menerangkan tiga kategori Syuhada atau orang yang mati Syahid, yaitu:

1. Syahid Dunia dan Akhirat.

2. Syahid Dunia.

3. Syahid Akhirat.



Syahid Dunia dan Akhirat

Syahid dunia dan akhirat adalah orang yang meninggal disebabkan peperangan dengan kaum kafir. Baik yang meninggal itu laki laki atau wanita, mukallaf atau belum mukallaf, dan orang merdeka atau budak. Maka termasuk dalam kategori mati syahid dunia dan akhirat. Mereka adalah:

- Orang yang dibunuh oleh orang kafir.

- Orang yang meninggal karena anak panahnya balik arah menusuk tubuhnya.

- Orang yang meninggal karena senjata pasukan muslim salah sasaran.

- Orang yang dibunuh orang kafir dalam peperangan dalam keadaan sabar tidak berdaya.

- Orang yang meninggal setelah perang melakukan gencatan senjata dan tidak diketahui sebab meninggalnya meskipun bekas darah tidak ditemukan di jasadnya.

Syahid Dunia

Syahid dunia semata adalah orang yang meninggal akibat peperangan melawan orang kafir, tetapi telah menggelapkan harta ghonimah. Atau mati karena berpaling dari peperangan, dan mati berperang tetapi niatnya riya' atau semisalnya.

Syahid Akhirat

Sedangkan Syahid Akhirat yaitu:

- Orang yang terbunuh dengan cara zalim.

- Orang yang meninggal akibat penyakit dalam perut seperti munmen dan sebagainya.

- Orang yang meninggal karena wabah tho'un.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More