Bacaan Bilal Salat Jumat yang Biasa Dipraktikkan Kalangan Nahdliyin
Selasa, 28 November 2023 - 05:40 WIB
Berikut ini urut-urutan bacaan bilal salat Jumat yang biasa dipraktikkan kalangan Nahdliyin atau anggota Nahdlatul Ulama (NU) .
1. Sebelum khotbah Jumat dimulai, terlebih dulu bilal salat Jumat/muraqqi menghadap kiblat , kemudian mengumandangkan adzan pertama. Azan pertama disarankan dengan suara yang lebih panjang untuk menandakan bahwa waktu salat Jumat sudah tiba.
2. Setelah azan pertama selesai, jamaah dianjurkan melaksanakan Salat Sunnah Qobliyah Jum’at. Bagi yang baru saja tiba dan belum duduk, disunnahkan terlebih dahulu melaksanakan salat tahiyatul masjid
3. Setelah Salat Sunnah selesai, Bilal Jumat berdiri di depan mimbar menghadap jamaah sambil membawa tongkat, kemudian mengantarkan khatib naik mimbar dengan membaca kalimat:
Ma’a syiral muslimin, wa zumrotal mu’minina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi hurairota rodliyallohu’anhu annahu qoola, qoola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wa sallam idza qulta lishohibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakhtubu faqod laghout -Anshitu wasma’u wa athi’u rohimakumulloh 2x- Anshitu wasma’u wa athi’u la’alakum turhamun
Artinya: “Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah ra , bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: ketika kamu berkata "ansit" kepada temanmu pada hari Jumat [salat Jumat], sedangkan khatib sedang berkhotbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan kebaikan dan taatilah, semoga Allah memberikan kepada kamu sekalian”.
4. Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, kemudian Bilal Sholat Jumat memberikan tongkat kepada khatib, dan ketika khatib naik ke atas mimbar Bilal membaca shalawat dan doa seperti di bawah ini:
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad 2x, Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa habibinaa wa syafi’iina wa maulanaa Muhammadin wa sallim wa rodliyallohu tabaaroka wa ta’ala ‘an saadatinaa ashaabi rosuulillahi ajma’in
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rasulullah”.
5. Kemudian setelah khatib berada di atas mimbar, Bilal sholat Jumat menghadap kiblat dan membaca doa sebagai berikut:
Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin wa ‘ala aali sayyidina Muhammad, Allohumma qowwil islaam wal iiman, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal muslimaat, al ahya i minhum wal amwaat, wanshurhum ‘ala mu’aniddiin robbikhtim lanaa minka bilkhoir, yaa khoironnaashiriin, birohmatika yaa arhamarroohimiin
Artinya: “Ya Allah, kuatkanlah Islam dan Iman dari [dada] umat Islam, dan orang-orang mukmin, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia, dan tolonglah kami agar dapat melaksanakan [kewajiban] agama, dan anugerahkan kami akhir yang baik, wahai sebaik-baiknya dzat penolong, dengan rahmatmu wahai Dzat Maha Penolong”.
6. Kemudian khatib memberi salam dan kemudian duduk. Setelah khatib memberi salam, petugas Bilal shalat Jumat mengumandangkan adzan kedua, adzan kedua ini nadanya tidak sepanjang adzan pertama.
7. Setelah azan selesai, khatib berdiri untuk berkhutbah. Saat khatib duduk diantara dua khutbah, petugas Bilal membaca selawat, selawat yang umum digunakan adalah seperti ini :
1. Sebelum khotbah Jumat dimulai, terlebih dulu bilal salat Jumat/muraqqi menghadap kiblat , kemudian mengumandangkan adzan pertama. Azan pertama disarankan dengan suara yang lebih panjang untuk menandakan bahwa waktu salat Jumat sudah tiba.
2. Setelah azan pertama selesai, jamaah dianjurkan melaksanakan Salat Sunnah Qobliyah Jum’at. Bagi yang baru saja tiba dan belum duduk, disunnahkan terlebih dahulu melaksanakan salat tahiyatul masjid
3. Setelah Salat Sunnah selesai, Bilal Jumat berdiri di depan mimbar menghadap jamaah sambil membawa tongkat, kemudian mengantarkan khatib naik mimbar dengan membaca kalimat:
مَعَاشِرَالْمُسْلِمِينَ، وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِينَ رَحِمَكُمُ اللهِ، رُوِيَ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَنْصِتْ، وَاْلإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَو (أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ اللهِ ٢×) أَنْصِتُوا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Ma’a syiral muslimin, wa zumrotal mu’minina rohimakumulloh, ruwiya ‘an abi hurairota rodliyallohu’anhu annahu qoola, qoola rosulullohi shollallohu ‘alaihi wa sallam idza qulta lishohibika yaumal jum’ati anshit, wal imaamu yakhtubu faqod laghout -Anshitu wasma’u wa athi’u rohimakumulloh 2x- Anshitu wasma’u wa athi’u la’alakum turhamun
Artinya: “Wahai golongan kaum muslim dan kaum mukmin, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya kepada kamu sekalian. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah ra , bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: ketika kamu berkata "ansit" kepada temanmu pada hari Jumat [salat Jumat], sedangkan khatib sedang berkhotbah, maka kamu telah melakukan hal yang sia-sia. Barang siapa yang melakukan hal sia-sia, maka tidak ada Jumat baginya, maka perhatikan kebaikan dan taatilah, semoga Allah memberikan kepada kamu sekalian”.
4. Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, kemudian Bilal Sholat Jumat memberikan tongkat kepada khatib, dan ketika khatib naik ke atas mimbar Bilal membaca shalawat dan doa seperti di bawah ini:
اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ٢× ، اللَّـٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيبِنَا وَشَفِيعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ سَادَتِنَا أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ أَجْمَعِينَ
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad 2x, Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa habibinaa wa syafi’iina wa maulanaa Muhammadin wa sallim wa rodliyallohu tabaaroka wa ta’ala ‘an saadatinaa ashaabi rosuulillahi ajma’in
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat dan kesejahteraan dengan keagungan dan kesempurnaan-Mu kepada hamba-Mu yang paling mulia dan baginda kami, Muhammad, serta semua sahabat Rasulullah”.
5. Kemudian setelah khatib berada di atas mimbar, Bilal sholat Jumat menghadap kiblat dan membaca doa sebagai berikut:
اللَّـٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّـٰهُمَّ قَوِّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلإِيمَانَ، مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِينَ رَبِّ اخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالْخَيْرِ، يَاخَيْرَ النَّاصِرِينَ، بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin wa ‘ala aali sayyidina Muhammad, Allohumma qowwil islaam wal iiman, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal muslimaat, al ahya i minhum wal amwaat, wanshurhum ‘ala mu’aniddiin robbikhtim lanaa minka bilkhoir, yaa khoironnaashiriin, birohmatika yaa arhamarroohimiin
Artinya: “Ya Allah, kuatkanlah Islam dan Iman dari [dada] umat Islam, dan orang-orang mukmin, baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia, dan tolonglah kami agar dapat melaksanakan [kewajiban] agama, dan anugerahkan kami akhir yang baik, wahai sebaik-baiknya dzat penolong, dengan rahmatmu wahai Dzat Maha Penolong”.
6. Kemudian khatib memberi salam dan kemudian duduk. Setelah khatib memberi salam, petugas Bilal shalat Jumat mengumandangkan adzan kedua, adzan kedua ini nadanya tidak sepanjang adzan pertama.
7. Setelah azan selesai, khatib berdiri untuk berkhutbah. Saat khatib duduk diantara dua khutbah, petugas Bilal membaca selawat, selawat yang umum digunakan adalah seperti ini :